TEMPO.CO, Jakarta - Google mengungkapkan telah mengambil tindakan hukum terhadap pelaku penipuan yang mengoperasikan situs web penjualan anak anjing peliharaan pada Senin, 11 April 2022. Situs menarget orang tua di Amerika Serikat hingga terjebak membeli dan membayar ribuan dolar secara online untuk anak anjing menggemaskan yang tidak pernah tiba.
"Pelaku kejahatan tersebut menggunakan jaringan situs web palsu yang mengklaim menjual anak anjing basset dengan foto memikat dan testimoni pelanggan palsu untuk mengambil keuntungan dari orang-orang selama pandemi," kata manajer Grup Investigasi CyberCrime Google, Albert Shin, dan penasihat senior Mike Trinh.
Penipuan melibatkan Nche Noel Ntse dari Kamerun menggunakan nomor telepon Google Voice juga akun Gmail. Skemanya juga termasuk menjalankan kampanye Google Ads untuk mendorong situs web palsu di atas halaman hasil pencarian sebagai bagian dari apa yang dicirikan oleh Google sebagai 'beberapa penipuan non-pengiriman internasional'.
“Sayangnya, penipuan ini secara tidak proporsional menargetkan orang Amerika yang lebih tua, yang bisa lebih rentan terhadap serangan siber,” kata raksasa teknologi itu.
Untuk menghindar dari kasus dan modus serupa, Google menyarankan pengguna melihat secara langsung atau melihat melalui panggilan video sebelum melakukan pembayaran apapun. Google juga memberi masukan untuk menggunakan metode pembayaran terverifikasi, bukan kartu hadiah atau kartu debit prabayar. Selain itu, melakukan pencarian gambar untuk menentukan apakah itu gambar stok atau foto curian, dan verifikasi keaslian penjual.
THE HACKER NEWS
Baca juga:
Microsoft 'Serang' Kelompok Hacker Fancy Bear Asal Rusia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.