Pada kenyataannya, VHS lebih banyak dipilih karena mampu merekam video lebih panjang dari Betamax. Selain itu, yang terpenting, kaset VHS memiliki banderol lebih murah dari Betamax.
Pembeli sibuk menelisik rak-rak DVD di CeX untuk menemukan film original langka dengan harga bersahabat. TEMPO | Istman MP
Sony pun sempat "menyerah" dengan keinginan pasar dengan mengembangkan alat pemutar VHS sendiri.
Masa kejayaan Betamax sendiri akhirnya pudar setelah format-format penyimpanan video baru, seperti CD, DVD, hingga Blu-Ray muncul ke pasaran. Di Indonesia, format Betamax masih populer setidaknya hingga tahun 90'an.
Sepanjang karir dari Betamax, Sony mengklaim telah berhasil menjual 18 juta unit. Alat pemutarnya sendiri sudah berhenti dijual sejak tahun 2002 lalu.
Berhenti produksi
Pada Maret 2016 Sony sudah tak lagi memproduksi kaset video dan pemutar Betamax setelah 40 tahun hadir, dan 28 tahun terakhir tergusur popularitas kaset VHS dari JVC, CD, DVD, Blueray dan entah apa lagi.
Sony mengasumsikan Betamax sudah tamat di dunia.
Tapi, tampaknya, mengingat sudah kecilnya popularitas media itu membuat Sony harus melupakan format tersebut selamanya.
"Ini akan menjadi pengapalan terakhir dari semua media memori berbasis Betamax," tulis Sony dalam situs resminya pada Maret 2016 tersebut.
IDRIS BOUFAKAR
Baca juga: Sony Tunda Rilis Game PlayStation GranTurismo 7 di Rusia