Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hewan Kurban di Yogyakarta Baru Diketahui Terindikasi PMK Setelah Disembelih

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Proses penyembelihan seekor sapi untuk kurban pada perayaan Idul Adha di Bandung, Jawa Barat, 10 Juli 2022. Pemotongan hewan kurban di permukiman-permukiman dihimbau untuk menggunakan kemasan kedap air saat pembagian daging guna meminimalisir penyebaran PMK. TEMPO/Prima Mulia
Proses penyembelihan seekor sapi untuk kurban pada perayaan Idul Adha di Bandung, Jawa Barat, 10 Juli 2022. Pemotongan hewan kurban di permukiman-permukiman dihimbau untuk menggunakan kemasan kedap air saat pembagian daging guna meminimalisir penyebaran PMK. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mendapati temuan hewan kurban yang terindikasi terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Temuan itu diperoleh setelah hewan kurban disembelih. 

“Dari laporan yang masuk pada penyembelihan hari pertama Idul Adha pada Sabtu, 9 Juli 2022 ada beberapa sapi dan kambing yang terindikasi PMK. Datanya masih terus berproses karena belum semua hewan kurban disembelih,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta pada Ahad, 10 Juli 2022.

Laporan awal tersebut berasal dari penyembelihan hewan kurban yang berlokasi di Kecamatan Kotagede dan Kecamatan Gedongtengen pada penyembelihan Sabtu, 9 Juli lalu. Menurut dia, indikasi hewan kurban yang terpapar PMK tersebut baru diketahui usai pemeriksaan organ setelah disembelih. Suyana mengatakan sebelumnya hewan tersebut tidak menunjukkan gejala fisik sakit sebelum disembelih.

“Selain terpapar PMK, ada pula hewan kurban yang diketahui sudah sembuh dari PMK,” katanya.

Meskipun demikian, Suyana memastikan daging hewan kurban yang terindikasi PMK atau pernah terpapar PMK tersebut masih layak untuk dikonsumsi. “Panitia penyembelihan harus memastikan bagian yang terpapar sudah direbus dulu sebelum dibagikan ke masyarakat. Jadi, tetap aman untuk dikonsumsi,” katanya.

Ia memastikan petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta akan terus melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum hewan kurban disembelih. Dia meminta masyarakat untuk segera mengisolasi hewan apabila ditemukan gejala sakit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Sabtu, 9 Juli lalu terdapat 227 titik yang menggelar penyembelihan hewan kurban di Kota Yogyakarta dengan sekitar 1.300 ekor sapi yang disembelih. “Selain indikasi PMK, juga masih ditemukan hewan kurban yang terpapar cacing hati. Ada juga yang mengalami pneumonia,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan masyarakat dapat memanfaatkan pemotongan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan. “Hewan akan diperiksa kesehatan secara menyeluruh dan proses pemotongan pun sudah sesuai dengan standar,” katanya.

Ia memperkirakan, puncak pemotongan hewan kurban di Kota Yogyakarta akan terjadi pada hari ini, Ahad, 10 Juli 2022 karena ada perbedaan waktu perayaan Idul Adha. “Untuk PMK, hingga saat ini belum ada kasus di Yogyakarta. Perlu dilakukan upaya untuk memastikan kondisi di Yogyakarta terkendali. Tidak ada yang terpapar,” katanya.

Baca juga: Sebagian Pengguna Twitter Bisa Coba CoTweet, Ini Penjelasannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

25 menit lalu

Petugas memeriksa barang bawaan calon penumpang pesawat yang telah dipindai menggunakan perangkat `X-ray Automated Tray Return System` di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa 3 September 2019. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai


Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

4 jam lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.


Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

16 jam lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

17 jam lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Logo Partai Golkar
Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.


Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Proses evakuasi korban jatuh ke jurang di tebing Pantai Ngluwo Gunungkidul, Ahad, 28 April 2024 (Dok. Istimewa)
Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.


Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Kampoeng Mataraman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

5 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.