Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Universitas Leiden dan Perpustakaan Terlengkapnya telah Berusia 435 Tahun

image-gnews
Manuskrip mengenai kerajaan di Nusa Tenggara Barat sangat lengkap di Museum Universitas Leiden. Foto: Nurdin Ranggabarani
Manuskrip mengenai kerajaan di Nusa Tenggara Barat sangat lengkap di Museum Universitas Leiden. Foto: Nurdin Ranggabarani
Iklan

TEMPO.CO, JakartaUniversitas Leiden merupakan universitas negeri di Belanda yang berlokasi di Leiden dan didirikan pada 1575 oleh Pangeran Willem van Oranje. Dengan begitu, universitas negeri ini adalah universitas tertua di Belanda. Universitas Leiden dikenal dengan sejarah panjangnya, keunggulan di ilmu sosial, asosiasi pelajarnya, dan perpustakaan terlengkapnya.

Universitas Leiden mulai dikenal sejak masa keemasan Belanda, ketika akademisi dari seluruh Eropa terpikat dengan Belanda karena memiliki sikap toleransi yang tinggi terhadap cendekiawan dan reputasi internasional Leiden. Kala itu, Leiden menjadi rumah untuk para cendekiawan Eropa, seperti René Descartes, Hugo Grotius, Baruch Spinoza, dan Baron d'Holbach. Selain itu, universitas ini juga memiliki hubungan yang erat dengan keluarga kerajaan Belanda,yaitu Ratu Juliana, Ratu Beatrix, dan Raja Willem-Alexander sebagai alumni. 

Baca: Koleksi Arsip Kuno Indonesia di Leiden Bisa 12 Km

Perpustakaan Universitas Leiden dan Manuskrip Kuno Indonesia

Universitas Leiden memiliki kampus utama yang historis dan tersebar di penjuru kota Leiden dianggap sebagai salah satu kampus terindah di Eropa. Selain kampus utamanya, gedung Perpustakaan Universitas Leiden juga sangat indah.

Jika dilihat dari luar, Perpustakaan Universitas Leiden akan terlihat layaknya bangunan kuno. Namun, hal ini wajar saja terjadi karena di Belanda seluruh bentuk bangunan bersejarah sangat dijaga dan dirawat termasuk Perpustakaan Universitas Leiden yang dibangun sejak 31 Oktober 1587 silam dan dibuka untuk publik ketika itu juga, seperti dilansir universiteitleiden.nl.

Meskipun bentuk bangunanya terkesan kuno dan klasik, tetapi sangat berbeda ketika sudah memasuki ke dalam Perpustakaan Universitas Leiden. Saat sudah ruangan Perpustakaan Universitas Leiden ini, akan langsung dimanjakan dengan fasilitas gedung perpustakaan yang sangat mewah, canggih, dan pelayanan sangat ramah dari para Pustakawan di sana.

Perpustakaan Universitas Leiden hadir karena pendirinya, Pangeran Willem van Oranje menyadari pentingnya buku sebagai jendela dunia. Plantin Polyglot alias Bibel Raja yang dicetak Christopher Plantin dihadiahkan Willem van Orange kepada perpustakaan itu pada tahun pertama pembangunan perpustakaan.

Sementara itu, katalog pertama perpustakaan lahir pada 1595 dan semakin lama semakin bertambah. Sampai sekarang, perpustakaan Universitas Leiden memiliki lebih dari 5,2 juta buku, 44,000 jurnal elektronik, dan lebih dari sejuta buku elektronik. Selain itu, terdapat pula 60.000 manuskrip kuno, 500.000 surat, 100.000 peta, 12.000 gambar, dan 300.000 foto, seperti dilansir dalam laman libraries.leiden.edu

Perpustakaan yang hari ini genap berusia 435 tahun menyimpan berbagai koleksi tentang Indonesia. Menurut Kepala Perpustakaan Nasional RI, Sri Sulasih, 26.000 manuskrip kuno tentang Indonesia ada di Universitas Leiden. Padahal, Perpustakaan Nasional sendiri hanya mengoleksi 10,3 ribu manuskrip kuno berarti tidak sampai separuh dari yang dimiliki Perpustakaan Leiden. Perpustakaan Leiden pun memiliki bagian yang menyimpan koleksi khusus tentang Asia Tenggara. Selain itu, perpustakaan kampus ini juga mengoleksi tentang ilmu-ilmu sains, hukum, dan sosial, semuanya ada di sini. 

Koleksi-koleksi jendela pengetahuan mengenai Indonesia di Belanda sebenarnya wajar saja ada. Pasalnya, tidak ada yang menyangkal Indonesia adalah mantan koloni Kerajaan Belanda. Sebagai imperialis modern pasca-renaissance, Belanda termasuk bangsa modern yang terbilang rapi dalam mengarsip lembaran-lembaran tertulisnya mengenai Indonesia ketika era kolonial.

Bahkan, tulisan dan benda-benda kuno Indonesia pun sampai ke sana dan masih dirawat. Dengan demikian, perpustakaan Universitas Leiden adalah museum kenangan dan ingatan sang mantan tanah koloni. 

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca juga: Hari Ini 447 Tahun Universitas Leden Rati Beatrix Alumnus Universitas Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

7 hari lalu

Perpustakaan Stuttgart. (Unsplash.com/Gabriell Sollman)
Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.


Kilas Balik Peresmian Perpustakaan Digital Dunia

10 hari lalu

Ilustrasi Perpustakaan. TEMPO/Jacky Rachmansyah
Kilas Balik Peresmian Perpustakaan Digital Dunia

Tujuan lain dari dibentuknya perpustakaan digital dunia ini adalah membuat koleksi karya penting dari seluruh dunia secara digital.


5 Prospek Kerja Jurusan Ilmu Perpustakaan, Ada Arsiparis hingga Spesialis Kontrol Data

14 hari lalu

Berikut deretan prospek kerja jurusan Ilmu Perpustakaan, di antaranya pustakawan, arsiparis, kurator, hingga spesialis kontrol data. Foto: Canva
5 Prospek Kerja Jurusan Ilmu Perpustakaan, Ada Arsiparis hingga Spesialis Kontrol Data

Berikut deretan prospek kerja jurusan Ilmu Perpustakaan, di antaranya pustakawan, arsiparis, kurator, hingga spesialis kontrol data.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

34 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Profil Universitas Leiden, Salah Satu yang Terkemuka di Belanda

41 hari lalu

Universitas Leiden. wikipedia.org
Profil Universitas Leiden, Salah Satu yang Terkemuka di Belanda

Universitas Leiden adalah salah satu universitas internasional tertua di Belanda.


Perpusnas Ajak Penulis Angkat Kearifan Lokal Dalam Karya

43 hari lalu

Ilustrasi perempuan menulis surat permintaan maaf ke pacar. Foto: Freepik.com/rawpixel.com
Perpusnas Ajak Penulis Angkat Kearifan Lokal Dalam Karya

Perpusnas mendorong penulis untuk mengangkat kearifan lokal tersebut dengan pembiayaan dari perpustakaan daerah masing-masing.


Otorita IKN Teken Kerja Sama Ilmiah dengan Aliansi Universitas Leiden-Delft-Erasmus

44 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Otorita IKN Teken Kerja Sama Ilmiah dengan Aliansi Universitas Leiden-Delft-Erasmus

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) meneken MoU atau nota kesepahaman dengan Aliansi Universitas Leiden-Delft-Erasmus (LDE) pada Senin, 18 Maret 2024.


Respons Universitas Leiden-Delft-Erasmus Saat Diminta Bangun Kampus di IKN

44 hari lalu

(Tiga dari kiri) Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Dekan Universitas Leiden-Delft-Erasmus Wim van den Doel, dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns dalam penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Respons Universitas Leiden-Delft-Erasmus Saat Diminta Bangun Kampus di IKN

Dekan Universitas Leiden-Delft-Erasmus, Wim van den Doel, menanggapi candaan Kepala OIKN, Bambang Susantono, untuk membangun kampus di IKN.


OIKN Teken MoU dengan Universitas Leiden, Delft, dan Erasmus, Bikin Pusat Penelitian Bersama

44 hari lalu

(Tiga dari kiri) Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Dekan Universitas Leiden-Delft-Erasmus Wim van den Doel, dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns dalam penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
OIKN Teken MoU dengan Universitas Leiden, Delft, dan Erasmus, Bikin Pusat Penelitian Bersama

Otorita Ibu Kota Nusantara menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan tiga kampus ternama di Belanda, yaitu Leiden, Delft, dan Erasmus.


OIKN Klaim Stanford hingga Universitas Leiden Mau Buka Kampus di IKN

54 hari lalu

Presiden Jokowi pada acara groundbreaking Nusantara Intercultural School (NIS) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Rabu (01/11/2023). (Foto: BPMI Setpres)
OIKN Klaim Stanford hingga Universitas Leiden Mau Buka Kampus di IKN

OIKN mengklaim Stanford University dari Amerika Serikat akan membangun kampus di Ibu Kota Nusantara atau IKN pada Mei 2024.