Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

XBB.1.5 Diduga Varian Omicron Paling Mudah Menular dan Bisa Picu Gelombang Covid

image-gnews
Thumbnail Waspada varian omicron XBB
Thumbnail Waspada varian omicron XBB
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama tiga tahun pandemi Covid-19 berbagai varian datang silih berganti, dan kini varian XBB.1.5 atau Kraken dari Omicron dengan cepat menjadi jenis yang dominan di beberapa bagian Amerika Serikat. Hal itu diduga karena merupakan campuran mutasi yang kuat yang membuatnya lebih mudah menyebar secara luas, termasuk di antara mereka yang sebelumnya telah terinfeksi atau divaksinasi.

XBB.1.5 ditetapkan oleh WHO sebagai keturunan varian "yang paling mudah menular" dari varian omicron. Pernyataan tersebut berdasarkan data naik dari hampir 2 persen kasus AS pada awal Desember menjadi lebih dari 27 persen pada minggu pertama Januari, menurut laporan baru perkiraan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). 

XBB.1.5 dengan cepat menyebar di Amerika Serikat selama beberapa minggu terakhir. Hingga Jumat, Pusat Pengendalian Penyakit memperkirakan bahwa varian itu merupakan 72 persen kasus baru di Northeast dan 27,6 persen kasus di seluruh negeri.

Subvarian baru, yang pertama kali diambil sampelnya pada musim gugur di Negara Bagian New York itu, memiliki rangkaian mutasi kuat yang tampaknya membantunya menghindari pertahanan kekebalan dan meningkatkan kemampuannya untuk menyerang sel.

“Ini adalah varian yang paling menular yang telah terdeteksi,” Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 di WHO, mengatakan pada konferensi pers pada hari Rabu.

XBB.1.5 tetap langka di sebagian besar dunia saat ini. Tapi Tom Wenseleers, seorang ahli biologi evolusioner di KU Leuven di Belgia, menduga akan menyebar dengan cepat dan global. 

Varian ini memang disebut lebih cepat menyebar namun untuk urusan keganasan, belum ada bukti yang kuat mengenai hal tersebut.  Penasihat di WHO sedang menilai risiko yang ditimbulkan oleh XBB.1.5. Jacob Lemieux, seorang dokter penyakit menular di Rumah Sakit Umum Massachusetts, mengatakan bahwa lonjakan kasus tidak akan menyamai lonjakan Omicron pertama yang dialami orang Amerika setahun lalu.

WHO sedang memantau XBB.1.5 terkait seberapa cepat ia telah menggantikan subvarian lain — dan setiap gelombang infeksi massal membawa peluang bagi virus untuk berubah menjadi sesuatu yang lebih berbahaya.

“Semakin banyak virus ini beredar, semakin banyak peluang untuk berubah,” kata Maria Van Kerkhove. “Kami memperkirakan gelombang infeksi lebih lanjut di seluruh dunia, tetapi itu tidak harus diterjemahkan menjadi gelombang kematian lebih lanjut karena tindakan pencegahan kami terus lakukan agar berhasil.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

XBB.1.5 melonjak pertama di Northeast, di mana sekarang mencapai hampir tiga perempat kasus. Tetapi, rumah sakit di sana belum membunyikan alarm tentang orang yang datang lebih sakit karena subvarian baru.

Penghitungan kasus resmi tidak lagi dianggap dapat diandalkan karena hasil tes di rumah tidak dilaporkan, tetapi pelacakan air limbah dan tindakan lain menunjukkan bahwa kasus meningkat di seluruh negeri.

Di Northwell Health, jaringan rumah sakit terbesar di New York, jumlah pasien yang dites positif meningkat pesat setelah Thanksgiving, bersama dengan jumlah virus yang dipastikan sebagai galur XBB.1.5 dalam pengujian laboratorium.

"Sebagian besar pasien dengan virus corona dirawat karena penyebab lain atau virus corona adalah faktor yang memperumit," kata kepala penyakit menular Northwell Bruce Farber. Persentase pasien yang menerima perawatan intensif atau menggunakan ventilator tetap stabil setelah kenaikan XBB.1.5 pada awal Desember.

“Dalam hal orang yang sangat sakit dengan covid, hampir secara eksklusif adalah orang tua dan orang dengan banyak penyakit atau yang mengalami imunosupresi,” katanya.

Para ahli berharap rumah sakit di bagian lain negara itu dapat berbagi pengalaman Northwell: mengatasi peningkatan kasus tanpa bangsal covid yang dipenuhi orang-orang yang berjuang untuk hidup mereka.

WASHINGTON POST | NEW YORK TIMES

Baca:
15 Kasus Covid-19 BF.7 Berasal dari Importasi dan Transmisi Lokal


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

10 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

20 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

23 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

24 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

26 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

28 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

43 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

43 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.