Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sempat Pengaruhi Indonesia, Siklon Tropis Freddy Pegang Rekor Mencengangkan

image-gnews
Siklon Tropis Freddy antara Mozambik dan Madagaskar pada 8 Maret. Gambar tersebut ditangkap oleh Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) pada satelit NOAA-20. (Kredit gambar: NASA Earth Observatory)
Siklon Tropis Freddy antara Mozambik dan Madagaskar pada 8 Maret. Gambar tersebut ditangkap oleh Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) pada satelit NOAA-20. (Kredit gambar: NASA Earth Observatory)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Awal Maret lalu siklon tropis Freddy dirasakan dampaknya hingga wilayah Indonesia. Saat itu siklon tersebut berada di utara Australia. Secara global, siklon tersebut disebut siklon bertenaga super yang kemungkinan telah memecahkan sejumlah rekor mencengangkan sejak terbentuk pada awal Februari.

Badai dahsyat tersebut telah melintasi Samudra Hindia dan mendarat tiga kali secara terpisah. Freddy diduga merupakan badai paling energik dan tahan lama yang pernah tercatat.

Freddy pertama kali dinamai pada 6 Februari 2023 setelah terbentuk di lepas pantai Australia utara. Sejak itu, ia telah melakukan perjalanan lebih dari 8.000 kilometer melintasi Samudra Hindia selatan ke Afrika tenggara, dan akhirnya tampak sekarat, menurut Asosiasi Meteorologi Dunia (WMA).

Selama perjalanannya, Freddy telah merusak infrastruktur di Pulau Mauritius dan Réunion, yang keduanya menghindari serangan langsung. Freddy pertama kali mendarat pada 21 Februari saat melintasi negara pulau Madagaskar. Dari sana, badai membuat pendaratan di Mozambik pada 23 Februari sebelum kembali ke laut sebentar.

Freddy nyaris melewati Madagaskar lagi sebelum berbalik sekali lagi untuk menghantam Mozambik, kali ini dengan tetangganya Malawi dan Zimbabwe pada 11 Maret 2023.

Tercatat, setidaknya 148 orang telah meninggal akibat Freddy dan 19 lainnya hilang, dengan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).

Catatan lain, siklon ini menyebabkan curah hujan yang mencengangkan ke daratan yang menyebabkan tanah longsor dan banjir sehingga menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi dan memperburuk wabah kolera di Malawi. Mozambik Selatan menerima lebih dari dua kali lipat curah hujan tahunannya selama pendaratan Freddy, dan Malawi menerima sekitar  0,5 meter hujan hanya dalam 72 jam, menurut WMA.

Topan itu sekarang telah bergerak kembali ke laut, dan akhirnya menghilang.

Pemecah rekor

Meskipun hal ini masih perlu dikonfirmasi dengan data badai, Freddy kemungkinan merupakan siklon tropis dengan umur terpanjang yang pernah tercatat. Ia mampu bertahan hidup setidaknya selama 35 hari. Rekor sebelumnya dibuat oleh Siklon John, yang berputar melintasi Pasifik selama 31 hari pada tahun 1994.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Siklon ini terbentuk di belahan bumi selatan, kemudian menjadi badai, yang terbentuk di Samudra Atlantik; dan siklon, yang terbentuk di Samudra Pasifik, adalah secara kolektif dikenal sebagai "siklon tropis ".

Freddy juga telah melepaskan energi dalam jumlah yang mencengangkan selama umurnya yang panjang. Para ilmuwan mengukur ini menggunakan indeks akumulasi energi siklon (ACE), yang melacak data kecepatan angin dari waktu ke waktu. Pada 23 Februari 2023, Freddy sudah memiliki indeks ACE 66, menjadikannya siklon paling kuat yang pernah tercatat di Belahan Bumi Selatan, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Pada 12 Maret 2023, Freddy telah mencapai indeks ACE 86, menurut catatan The Washington Post. Jika terkonfirmasi, Freddy akan menjadikannya siklon tropis paling energik yang pernah tercatat di Bumi. Pemegang rekor saat ini adalah Hurricane Ioke pada tahun 2006, yang memiliki indeks ACE 85,2.

Mengapa Freddy bertahan begitu lama?

Freddy bertahan begitu lama karena telah mengalami beberapa periode penguatan, di mana front cuaca sekitarnya memperkuat kecepatan angin setelah awalnya mereda. Freddy telah mengalami setidaknya empat peristiwa penguatan ulang, yang paling banyak terjadi dalam siklon tropis, menurut NOAA. Penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan mengapa ini terjadi.

Pakar NOAA juga berpendapat bahwa La Nina, sebuah fenomena atmosfer yang mendinginkan sebagian besar lautan di Bumi kemungkinan dapat berperan. Dua badai terakhir yang menempuh jalur serupa Freddy yang melintasi Samudra Hindia terjadi pada tahun 2000, ketika terjadi triple-dip La Nina yang berlangsung selama tiga tahun. La Nina saat ini juga sudah memasuki tahun ketiga.

Para ahli WMA menduga bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia telah berperan dalam memperkuat badai tersebut, meskipun masih terlalu dini untuk mengatakan dengan tepat bagaimana caranya.

SPACE

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Topan Krathon, Berikut 7 Jenis Badai yang Pernah Menghantam Taiwan

11 jam lalu

Pekerja memeriksa pohon yang tumbang saat Topan Krathon mendekat, di Kaohsiung, Taiwan 3 Oktober 2024. Warga Taiwan mencari perlindungan dari hembusan Topan Krathon dengan angin berkecepatan lebih dari 160 km/jam. REUTERS/Ann Wang
Selain Topan Krathon, Berikut 7 Jenis Badai yang Pernah Menghantam Taiwan

Topan Krathon melanda wilayah Kaohsiung, Taiwan pada Kamis, 3 Oktober 2024. Berikut beberapa badai dahsyat yang pernah menghantam Taiwan.


Mengenali Topan Krathon yang Porak Porandakan Wilayah Kaohsiung Taiwan

12 jam lalu

Kanopi yang rusak saat hujan lebat disertai angin ketika Topan Krathon melanada di Kaohsiung, Taiwan 3 Oktober 2024. Pemerintah masih memperingatkan hujan lebat dan gelombang badai yang bertepatan dengan air pasang. REUTERS/Ann Wang
Mengenali Topan Krathon yang Porak Porandakan Wilayah Kaohsiung Taiwan

Topan Krathon adalah siklon tropis kuat dan tidak menentu yang berdampak pada Filipina dan Taiwan pada akhir September dan awal Oktober 2024.


Taiwan Lumpuh Dihantam Topan Krathon, Bandara Ditutup Dua Orang Tewas

2 hari lalu

Warga menyeberang jalan saat Topan Krathon mendekat, di Kaohsiung, Taiwan, 3 Oktober 2024. Topan Krathon diperkirakan akan menerjang daratan sebagai topan kategori 2. REUTERS/Ann Wang
Taiwan Lumpuh Dihantam Topan Krathon, Bandara Ditutup Dua Orang Tewas

Taiwan dihantam Topan Krathon yang menyebabkan dua orang tewas.


Jumlah Korban Tewas Akibat Badai Helene di Amerika Serikat Tembus 100 Orang

4 hari lalu

Bangunan yang rusak akibat gelombang badai dari Badai Helene yang melewati wilayah Florida di Keaton Beach, Florida, AS, 29 September 2024. REUTERS/Octavio Jones
Jumlah Korban Tewas Akibat Badai Helene di Amerika Serikat Tembus 100 Orang

Badai Helene menyebabkan jutaan warga Amerika Serikat tak bisa mendapatkan pasokan listrik, menghancurkan jalan dan jembatan


Badai Helene Menyapu Florida

8 hari lalu

Turis berenang di pantai saat Badai Tropis Helene mendekati Semenanjung Yucatan, di Cancun, Meksiko 24 September 2024. REUTERS/Paola Chiomante
Badai Helene Menyapu Florida

Otoritas memperingatkan badai Helene di Teluk Apalachee bisa melumat apapun dihadapannya karena ketinggian air bisa sampai 20 kaki di atas normal


BMKG Prediksi Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari, Bogor Hujan Menjelang Magrib

14 hari lalu

Langit terlihat cerah hingga tampak biru dengan gugusan awan yang menyertainya di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Kamis 14 September 2023. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap langkah-langkah yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta dalam sepekan terakhir dengan menggeral Operasi 'bilas polusi udara' digelar sejak Senin (4/9) hingga Senin (11/9). TEMPO/Subekti.
BMKG Prediksi Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari, Bogor Hujan Menjelang Magrib

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta cerah berawan sejak pagi hingga malam, Sabtu, 21 September 2024. Suhu siang mencapai 34 derajat Celcius.


Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Soulik Picu Hujan di Aceh-Sumut dan Gelombang Tinggi 2,5 Meter

15 hari lalu

Peta Siklon Tropis Soulik. Foto: BMKG
Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Soulik Picu Hujan di Aceh-Sumut dan Gelombang Tinggi 2,5 Meter

Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Soulik diperkirakan persisten dalam 24 jam ke depan.


Setelah Pulasan Kini Soulik, Siklon Tropis Sebabkan Cuaca di Jawa Kering Lagi

15 hari lalu

Peta Siklon Tropis Soulik. Foto: BMKG
Setelah Pulasan Kini Soulik, Siklon Tropis Sebabkan Cuaca di Jawa Kering Lagi

Di sisi lain, Siklon Tropis Soulik sebabkan pola konfluensi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Kepulauan Riau yang dapat tingkatkan cuaca hujan.


Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

16 hari lalu

Bibit Siklon Tropis 98W (BMKG)
Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

Dalam 12-24 jam ke depan bibit Siklon Tropis 98W berpeluang tinggi menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah barat.


Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

16 hari lalu

Seorang korban dibawa dengan tandu di luar American University of Beirut Medical Center (AUBMC) setelah pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Sebanyak sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas setelah pager genggam atau penyeranta yang digunakan oleh anggota kelompok bersenjata Hezbollah untuk berkomunikasi meledak di Lebanon. REUTERS/Mohamed Azakir
Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

Topik tentang dosen ITB Adi Indrayanto sangsi baterai sebagai penyebab ledakan massal pager di Lebanon menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.