Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Evaluasi Lanskap AI di Indonesia, Ini 3 Temuan dan 3 Rekomendasi dari UNESCO

image-gnews
Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat ada tiga area penting untuk kesiapan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Indonesia. Tiga hal itu disampaikan dalam Indonesia AI Readiness Assessment Report atau Laporan Penilaian Kesiapan AI Indonesia.

Direktur dan Perwakilan Kantor Regional UNESCO  di Jakarta, Maki Katsuno-Hayashikawa, mengatakan laporan ini menandai momen penting keberadaan AI di Indonesia. “Dengan mengadopsi praktik AI yang bertanggung jawab, Indonesia sedang mempersiapkan masa depan dimana teknologi dapat membawa manfaat bagi seluruh masyarakat," kata Maki dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 4 Oktober 2024.

Dia mengklaim laporan disusun secara inklusif, serta melibatkan lebih dari 500 peserta dari kalangan pemerintah, akademisi, masyarakat sipil, dan sektor swasta di lima wilayah di Indonesia, dari Aceh hingga Bali. Pelibatan peserta melalui lokakarya konsultasi kebijakan dengan berbagai perspektif yang memberi wawasan tentang penerapan AI secara beretika dan bertanggung jawab bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dalam keterangan yang sama, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan kalau saat ini Indonesia berada di persimpangan penting dalam transformasi digital. Laporan penilaian kesiapan AI ini, disebutnya, memberikan wawasan mendalam soal kesiapan Indonesia di berbagai dimensi.

Selain juga memberi peluang baru untuk memberdayakan masyarakat dan ekonomi digital. "Dengan kolaborasi lintas sektor dan kebijakan yang tepat, AI dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan bagi Indonesia," ucap Nezar.

Laporan dari UNESCO dan Kominfo mengevaluasi lanskap AI di Indonesia berdasarkan lima dimensi, yaitu hukum atau regulasi, sosial-budaya, ekonomi, ilmiah dan pendidikan, serta teknis atau infrastruktur. Temuan utama dan rekomendasi dari laporan ini memberi gambaran menyeluruh tentang kesiapan Indonesia dalam mengadopsi AI dan langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk memastikan manfaat AI dirasakan bagi seluruh masyarakat.

Hasilnya ada tiga temuan utama yang mengidentifikasi area penting, yaitu

1. Dampak Ekonomi dan Sosial Budaya 
Salah satu isu mendesaknya adalah pergeseran tenaga kerja. Ada perbedaan perspektif, masyarakat pedesaan fokus terhadap dampak AI bagi ketersediaan lapangan kerja, sedangkan masyarakat perkotaan menekankan adopsi AI yang bertanggungjawab.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Risiko AI
Meskipun Indonesia memiliki keberagaman suku bangsa yang luas, tapi kesenjangan dalam akses informasi memperkuat potensi bias dan kesadaran terkait diskriminasi. Sehingga pentingnya peningkatan literasi publik tentang AI.

3. Pendanaan penelitian
Penelitian bidang AI di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Keadaan ini turut mempengaruhi kesenjangan dalam perkembangan lanskap AI di Indonesia.

Kemudian ada tiga rekomendasi yang diberikan untuk dapat diambil pemerintah,

1. Pengaturan regulasi
Pengembangan regulasi yang memastikan tata kelola AI yang beretika dan bertanggungjawab, dengan tolok ukur pada rekomendasi global dan mengacu pada Surat Edaran Etika AI yang saat ini ada. 

2. Kerangka kelembagaan
Pembentukan Badan Nasional Kecerdasan Artifisial (AI) untuk memperkuat koordinasi dan memastikan kesesuaian lintas pemangku kepentingan soal kebijakan AI, dan penetapan standar AI yang beretika dan bertanggung jawab. Entitas itu harus mampu memfasilitasi kolaborasi lintas sektor, yaitu pemerintah, sektor swasta, akademisi dan masyarakat sipil, untuk memastikan investasi yang berkelanjutan dan pengembangan regulasi yang inklusif.

3. Pengembangan kapasitas
Kesetaraan akses untuk pendidikan, infrastruktur AI, dan sumber daya, utamanya bagi peneliti dan start-up di luar pulau Jawa.

Pilihan Editor: Gempa Sesar Cugenang Kembali Menggoyang Cianjur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Microsoft Tambahkan 5 Fitur Baru Berbasis AI ke Windows 11, Ada Click to Do

1 hari lalu

Fitur Click To Do, salah satu inovasi terbaru dari Microsoft untuk mempermudah alur kerja dengan menampilkan saran di atas teks atau gambar. Cr: Microsoft
Microsoft Tambahkan 5 Fitur Baru Berbasis AI ke Windows 11, Ada Click to Do

Microsoft mengumumkan sederet inovasi fitur baru berbasis AI yang akan diintegrasikan ke dalam Windows 11 dan Copilot+ PC.


Dosen Itera Kembangkan Teleskop Robotik Berbasis AI untuk Identifikasi Hilal

1 hari lalu

Tim menggunakan teleskop robotik saat pengamatan hilal Ramadan 1443H, 1 April 2022. Dok.Itera
Dosen Itera Kembangkan Teleskop Robotik Berbasis AI untuk Identifikasi Hilal

Profesor riset astronomi dan astrofisika dari BRIN mengatakan teleskop robotik berbasis AI ini masih harus terus belajar dan melewati diskusi panjang.


Microsoft Perluas Kemampuan Asisten AI Copilot dengan Fitur-fitur Baru

2 hari lalu

Logo Copilot. (Microsoft)
Microsoft Perluas Kemampuan Asisten AI Copilot dengan Fitur-fitur Baru

itur-fitur terbaru ini bertujuan untuk membuat Copilot lebih cerdas, lebih personal, dan lebih mudah diakses bagi pengguna.


Hari Batik Nasional, 5 Tips Merawat Baju Batik Agar Awet dan Tetap Indah

2 hari lalu

Siswa menjemur kain batik saat mengikuti kelas membatik di Rumah Batik Palbatu, Tebet, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2024. Di tempat ini, pengunjung diajarkan beberapa tahap dalam proses pembuatan batik seperti menjiplak atau membuat pola di atas kain (ngeblat), menyanting, mencelup kain, hingga menjemur kain batik. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Hari Batik Nasional, 5 Tips Merawat Baju Batik Agar Awet dan Tetap Indah

Di Hari Batik Nasional, perlu disimak cara merawat dengan buah lerak. Sejak dulu buah ini telah dipakai oleh masyarakat untuk mencuci kain batik


Dapat Pendanaan Google, EduFarmers akan Perkuat Koperasi, dan Chatbot AI untuk Petani

2 hari lalu

(Dari kiri) President and Chief Investment Officer of Alphabet and Google, Ruth Porat, Secretary General of ASEAN, Kao Kim Hourn, dan Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Piti Srisangnam dalam forum AI Oppoturnity Southeast Asia di The ASEAN Secretariat, Jakarta Selatan, Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Defara
Dapat Pendanaan Google, EduFarmers akan Perkuat Koperasi, dan Chatbot AI untuk Petani

Edu Farmers mendapat pendanaan US$ 2 juta dari Google. Programnya mulai dari penanganan stunting hingga Chatbot AI untuk petani.


UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

2 hari lalu

Menteri Pendidikan Nadiem Makarim memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 27 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

Transformasi pendidikan berbasis teknologi dalam program Merdeka Belajar diapresiasi oleh delegasi UNICEF dan UNESCO dalam acara Gateways Study Visit.


Hari Batik Nasional: Daftar Tokoh Dunia yang Mengenakan Batik, Nelson Mandela sampai Suga BTS

2 hari lalu

Nelson Mandela saat dikunjungi Michelle Obama dan kedua anaknya tahun 2011. Mandela sering mengenakan batik kesayangannya saat bertemu beberapa tokoh dunia. Rnw.nl
Hari Batik Nasional: Daftar Tokoh Dunia yang Mengenakan Batik, Nelson Mandela sampai Suga BTS

Batik memiliki peringatan khusus dalam Hari Batik Nasional yang juga menarik minat tokoh dunia untuk mengenakannya.


Menelisik Sejarah Penetapan Hari Batik Nasional Tiap 2 Oktober

2 hari lalu

Ilustrasi kain batik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menelisik Sejarah Penetapan Hari Batik Nasional Tiap 2 Oktober

Hari Batik Nasional berawal dari pengakuan UNESCO yang diumumkan pada 2 Oktober 2009, saat batik diakui sebagai Warisan Budaya Nonbendawi.


Google.org Beri Pendanaan Rp 106 Miliar, Termasuk untuk Edukasi Petani dengan Informasi Bertenaga AI

3 hari lalu

Sebuah tanda digambarkan di luar kantor Google dekat kantor pusat perusahaan di Mountain View, California, AS, 8 Mei 2019. REUTERS/Paresh Dave
Google.org Beri Pendanaan Rp 106 Miliar, Termasuk untuk Edukasi Petani dengan Informasi Bertenaga AI

Google.org memberikan pendanaan US$ 7 juta atau setara Rp 106 miliar kepada dua organisasi untuk mendukung pemanfaatan ekonomi dengan AI.


Hari Batik Nasional: Ditetapkan oleh SBY hingga Pesan Jokowi

3 hari lalu

Sejumlah pesepeda dari komunitas Bike2Work (B2W) menggunakan batik saat gowes merayakan Hari Batik Nasional di Kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa, 2 Oktober 2024. Batik telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya takbenda dari Indonesia oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009. Setiap tahun, Indonesia merayakan Hari Batik Nasional pada tanggal 2 Oktober sebagai bentuk penghargaan dan kebanggaan terhadap warisan budaya. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Hari Batik Nasional: Ditetapkan oleh SBY hingga Pesan Jokowi

Hari Batik Nasional pada hari ini 2 Oktober bersamaan ditetapkannya Batik sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh Unesco 2 Oktober 2009.