Akan tetapi, segala kekakuan itu tidak berlangsung lama. Dengan cepat Windi bisa beradaptasi dan ia pun lancar mengenalkan project Sabda Alam. "Saya menjelaskan mulai dari mengapa project ini dibuat, berapa siswa yang ikut terlibat dalam project ini, apa saja jurusan, divisi dan hasil yang telah kita buat selama ini," kata Windi.
Di luar dugaan, para pengunjung menurut Windi benar-benar sangat tertarik dengan penjelasan Windi. Pada pengunjung umumnya kagum melihat hasil dan cerita Sabda Alam. Mereka juga tidak menyangka bahwa pelajar di Indonesia telah memiliki kemampuan animasi kelas dunia.
"Jadi, saya juga merasa senang dan bangga saat mereka mengetahui Indonesia sudah berkembang terutama pemuda-pemuda di Indonesia yang tidak kalah mengikuti perkembangan Industri animasi dunia," kata Windi.
Adapun Windiastanti bertugas menjadi kompositor di film tersebut. Dia bertugas menyatukan animasi-animasi yang dibuat di tahap produksi dalam satu frame dan menghilangkan green screen juga lighting render.
Sementara itu, Muhammad Ali Azka Zulkarnain atau yang akrab disapa Ali mengatakan interaksi dengan para pengunjung membuat ia bisa saling bertukar informasi dan mendapatkan banyak pengetahuan baru.
"Pada awalnya saya lumayan ragu, tetapi saat saya mulai berinteraksi dengan para pengunjung, keraguan tersebut menghilang. Ternyata berinteraksi dengan para pengunjung adalah hal yang sangat seru," kata Ali yang juga baru pertama kali berpartisipasi dalam sebuah pameran berskala internasional.
Di pameran tersebut, Ali juga sempat bertemu dengan beberapa graphic designer yang sangat mengagumi dan memberikan pujian untuk karya film animasi Sabda Alam.
Menurut Ali, para desainer grafis juga sempat menjelaskan bahwa sebuah project harus dikerjakan dengan passion agar hasilnya akan maksimal dan bisa menghasilkan karya yang sangat hebat. "Ini membuat hati saya merasa bangga dan percaya diri," kata Ali.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa ada empat tolok ukur keberhasilan kepesertaan Ditjen Pendidikan Vokasi di Hannover Messe. Salah satunya adalah eksposur internasional terhadap satuan pendidikan vokasi.
Menurut Kiki, dari eksposur internasional inilah, diharapkan dapat menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri para siswa untuk terus bisa menghasilkan karya-karya hebat yang bisa mendunia. Eksposur internasional ini juga sekaligus menyiapkan peserta didik untuk menjadi warga dunia global.
“Jadi, siswa kita, mahasiswa kita tidak hanya jago di tataran nasional saja, tetapi bisa juga bisa berkiprah di kancah internasional," kata Kiki.
Pilihan Editor: 27.566 Peserta Pilih Universitas Jember di SNBT 2023, Berebut 4.165 Bangku