TEMPO.CO, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia saat ini menunjukkan tren yang signifikan. Indonesia memiliki lebih dari 212 juta pengguna internet dan lebih dari 10 ribu developer lokal. Proyeksi pertumbuhan GMV (Gross Merchandise Value) ekonomi digital Indonesia dari tahun 2022 hingga 2025 diperkirakan mencapai 19 persen CAGR, dengan nilai mencapai USD 130 miliar (Rp 2,037 triliun) pada tahun 2025.
Temuan Access Partnership, sebuah perusahaan konsultan independen yang mengkhususkan diri dalam kebijakan dan regulasi teknologi, meneliti soal dampak Google Play terhadap ekonomi digital Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi peran Google Play dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan inovasi dalam industri developer aplikasi di Indonesia.
Di tengah transformasi digital ini, developer lokal memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja, dan mempercepat adopsi digital. Namun, mereka juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utamanya adalah kebutuhan akan platform yang mendukung mereka dalam penciptaan aplikasi yang aman dan terpercaya, pengembangan keterampilan digital, serta peluang monetisasi.
Google Play menjadi contoh positif dalam memberdayakan developer lokal. Pada tahun 2022, Google Play telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi developer aplikasi Indonesia, dengan hasil mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun dan menciptakan lebih dari 42 ribu aplikasi baru. Platform ini juga telah memenuhi kebutuhan dari 150 juta pengguna aktif di Indonesia.
Menanggapi temuan studi ini, Abhineet Kaul, Direktur Strategi Ekonomi Access Partnership, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia telah diidentifikasi sebagai prioritas utama oleh pemerintah. "Platform seperti Google Play memainkan peran penting dalam mendukung prioritas ini," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 23 Juni 2023.
Selain itu, ekosistem Google Play juga membuka peluang bagi 162 ribu pekerjaan dan memberikan kontribusi terhadap 8 juta pekerja di sektor lepas di Indonesia. Dari data yang dimiliki oleh Access partnership, Google Play menyediakan layanan yang dibutuhkan bagi developer dalam membangun bisnis yang sukses. Salah satunya, platform ini memastikan keamanan digital dengan memindai 125 miliar aplikasi setiap hari, melindungi pengguna dari malware dan ancaman berbahaya. Selain itu, Google Play telah memblokir lebih dari 173 ribu akun berbahaya dan mencegah fraud senilai Rp 29 miliar.
Selain keamanan, Google Play juga memberikan dukungan dalam pengembangan bisnis dan peningkatan keterampilan. Mereka menyediakan Google Play Console untuk meningkatkan kualitas aplikasi, Google Play Billing untuk sistem penagihan yang aman dan terintegrasi dengan platform transaksi global, serta menjalankan berbagai program pelatihan dan mentoring gratis melalui Google Academy.
Selanjutnya, Kaul menyatakan Google Play telah memberdayakan developer aplikasi Indonesia untuk menghasilkan pendapatan substansial, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. "Inisiatif-inisiatif ini sejalan dengan visi pemerintah dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan infrastruktur digital yang inklusif, aman, dan dapat diandalkan. Melalui kemitraan strategis antara entitas pemerintah, developer, dan platform seperti Google Play, ekonomi digital Indonesia siap mencapai potensi penuh, mendorong inovasi, kewirausahaan, dan pemberdayaan ekonomi," katanya.
Pilihan editor: Kadin Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Digital Capai Rp 3.216 Triliun pada 2027