Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Topan Doksuri, Badai Tropis yang Menerjang Filipina Hingga Cina

image-gnews
Pemandangan udara menunjukkan banjir di Fuzhou setelah Topan Doksuri mendarat dan membawa hujan lebat, di provinsi Fujian, Cina, 29 Juli 2023. cnsphoto via REUTERS
Pemandangan udara menunjukkan banjir di Fuzhou setelah Topan Doksuri mendarat dan membawa hujan lebat, di provinsi Fujian, Cina, 29 Juli 2023. cnsphoto via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Topan Doksuri telah mendarat di pantai tenggara Cina dan Taiwan pada 28 Juli 2023. Menurut badan cuaca negara, sebelumnya badai menghantam beberapa bagian di Filipina dan menewaskan 39 orang.

Sebelumnya, topan Doksuri telah menghantam Taiwan selatan pada Kamis, 27 Juli 2023 setelah menghantam Filipina. Fenomena alam angin kencang disertai hujan badai itu memicu banjir dan tanah longsor dan telah menewaskan sedikitnya enam orang.

Apa itu Topan Doksuri?

Doksuri merupakan badai tropis topan kategori 2 yang terbentuk di atas laut sebelah timur Filipina, yang akan menjadi topan super ketika meluncur menuju pantai Cina selatan dan berpotensi untuk mendarat di Taiwan. Kecepatan dari angin maksimum di dekat mata Doksuri dapat mencapai tingkat super sebesar 58 meter per detik atau setara dengan 209 kilometer per jam ketika mendekati pantai selatan Taiwan menurut Administrasi Meteorologi Cina.

Kemunculan topan Doksuri terdeteksi sejak 19 Juli. Japan Meteorological Agency (Badan Meteorologi Jepang/JMA) mulai melacak area bertekanan rendah di Laut Filipina, sebelah timur Mindanao. Badan tersebut mencatat pembentukannya menjadi depresi tropis (jenis siklon tropis paling lemah) pada 20 Juli.

Pusat Peringatan Topan Bersama (JTWC) kemudian merilis peringatan formasi siklon tropis pada badai hari itu. Agensi menetapkan siklon tersebut sebagai Invest 98W. Pada hari berikutnya, siklon mempertahankan intensitasnya dan bergerak lebih jauh ke arah barat laut. Pada 21 Juli, siklon tersebut meningkat menjadi badai tropis dan diberi nama Doksuri; juga mencatat pembentukan badai tersebut dan secara setempat menamakannya Egay.



Dampaknya pada manusia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan kecepatan angin 209 kilometer per jam, Doksuri dapat menumbangkan pepohonan, merobohkan kabel listrik dan menghancurkan jendela. Sementara, gelombang badai yang menyertai Doksuri dapat membanjiri kota-kota dan menimbulkan kerusakan infrastruktur. Berbagai kerusakan yang terjadi dapat menelan korban jiwa seperti yang saat ini sudah terjadi di Cina, Taiwan dan Filipina.



Badai super akan lebih sering terjadi

Beberapa ilmwuan telah memperingatkan bahwa pemanasan global akan membuat badai menjadi lebih basah, berangin dan lebih ganas dari biasanya. Kerry Emanuel yang merupakan seorang ilmuwan yang mempelajari tentang badai, mengkhawatirkan akan dampak perubahan iklim yang memicu badai ini. Ia mengatakan bahwa air yang menghangatkan Bumi mungkin membuat badai super lebih sering terjadi.

REUTERS | NATIONAL GEOGRAPHIC

Pilihan Editor: Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 95B, Banjir Pesisir dan Gelombang 6 Meter

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

17 jam lalu

Sebuah kapal berbendera Filipina (tengah) dihadang oleh kapal Penjaga Pantai Cina (kanan)dalam insiden yang mengakibatkan tabrakan antara kedua kapal, di perairan sengketa Laut Cina Selatan dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada 22 Oktober 2023. Penjaga Pantai Cina/Handout melalui REUTERS
Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air


Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

19 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.


EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

Pesawat Terbang otonom eVTOL EHang 216-S. livescience.com
EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.


Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Para pasangan pengantin berpose bersama dalam sesi foto prawedding di Nanjing, Provinsi Jiangsu, Cina timur, 19 Mei 2020. Di antara pasangan itu terdapat beberapa pekerja medis yang menunda pernikahan mereka. (Xinhua/Ji Chunpeng)
Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.


Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.


Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.


Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Li Ran (kanan). Instagram/mumunotinparis
Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.


Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel


Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.


Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Sebuah kapal pasokan Filipina berlayar di dekat kapal Penjaga Pantai Cina selama misi pasokan untuk pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal perang yang dilarang terbang di Laut Cina Selatan, 4 Oktober 2023. REUTERS/Adrian Portugal
Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan