TEMPO.CO, Jakarta - Kopi secara natural mengandung suatu zat stimulus yang bernama kafein, tetapi terdapat beberapa orang yang lebih memilih kopi tanpa kafein. Namun demikian, terdapat salah satu jenis kopi yang memang ditujukan untuk orang yang menyukai jenis kopi tanpa kafein.
Seperti dilansir dari laman Nescafe.com, kopi dekaf merupakan kopi tanpa kafein yang didapatkan melalui proses penghilangan kafein. Namun demikian, kopi dekaf sebenarnya tidak sepenuhnya bebas kafein, karena menurut peraturan Uni Eropa, batas kopi dekaf yakni sebesar 0,3 persen.
Seperti dilansir dari laman Wolfsonian.org, pembuatan kopi tanpa kafein pertama, atau yang dikenal dengan sebutan dekafeinasi diperkenalkan oleh Ludwig Roselius pada 1908. Ludwig menemukan metode dekafeinasi pada kopi dengan melakukan ekstraksi pada biji kopi yang masih hijau.
Namun demikian, pada awalnya ekstraksi kopi yang diambil dari biji kopi berwarna hijau masih belum diketahui dampaknya terhadap kesehatan manusia. Pasalnya, metode dekafeinasi pada kopi melibatkan senyawa kimia seperti amonia dan kloroform atau benzena.
Lebih lanjut, Roselius mematenkan produk temuannya pada 1908 dengan nomor paten US897763A dan US897840A. Selain itu, Roselius juga mendirikan perusahaan manufaktur pengolahan biji kopi bernama Kaffee HAG, yang merupakan singkatan dari Handels-Aktien-Gesellschaft atau perusahaan perdagangan kopi dalam bahasa Indonesia.
Dalam perjalanannya, Perusahaan Roselius berkembang dengan sangat cepat dan mampu melakukan adaptasi produknya terhadap pasar lokal. Bahkan di Prancis, produk Kaffee HAG dikenal dengan sebutan Sanka, yang merupakan singkatan dari sans cafeine atau tanpa kafein dalam bahasa Indonesia.
Pada sekitar 1909, perusahaan Roselius mulai memperluas jaringan pasarnya di Amerika Serikat dengan nama produk Dekafa. Produk kopi tanpa kafein Roselius dapat diterima di pasar Amerika Serikat dengan baik, sehingga Roselius mampu mendirikan markas perusahaan Kaffee HAG di Amerika Serikat pada 1914.
Bahkan pada 1944, produk kopi tanpa kafein milik Roselius menjadi salah satu camilan resmi yang ditawarkan di restoran milik lembaga legislatif Amerika Serikat. Dengan Dekafa yang menjadi salah satu camilan resmi lembaga legislatif Amerika Serikat, harganya menjadi naik hingga 3 kali lipat.
Kesuksesan produk kopi tanpa kafein Roselius yang dipasarkan melalui perusahaan Kaffee HAG tidak hanya berhenti disitu saja, kesuksesannya pun berlangsung secara global hingga produk kopi tanpa kafein Kaffee HAG didistribusikan di lebih dari 50 negara seluruh dunia, mulai dari Afghanistan ke Australia, Islandia ke India, hingga Swedia ke Zambia. Bahkan perusahaan Kaffee HAG juga dapat melakukan akuisisi terhadap beberapa pabrik lainnya seperti Merck & Co., Kellogg’s, General Foods dan Kraft Foods.
Namun demikian, Roselius dikenal sebagai sosok otoriter yang terlibat dalam Perang Dunia Pertama, bahkan Roselius memiliki hubungan yang dekat dengan Hitler dan sempat ingin bergabung dengan Partai Nazi.
Pilihan Editor: Daftar 6 Manfaat Ampas Kopi