“Kalau dilakukan mungkin dalam satu semester hanya butuh satu jam untuk meng-update kinerja dan secara otomatis akan ter-link dengan seluruh database di pangkalan data Dikti. Karier itu bisa secara otomatis diapresiasi atau naik jabatan secara berkala,” ujar Nizam.
Lebih lanjut, ia menuturkan perlunya dan pentingnya koordinasi dari berbagai pihak yang terlibat guna merasakan manfaat terbaik dari berbagai keunggulan yang dihadirkan dalam terobosan terbaru aplikasi SISTER berbasis cloud.
“Dengan adanya koordinasi antara operator dari perguruan tinggi dan semua pihak, kita bisa memanfaatkan sistem data teroptimal, baik untuk pengembangan karier individu maupun institusi,” lanjut Nizam.
Sofwan Effendi selaku Direktur Sumber Daya menuturkan bahwa SISTER berbasis cloud hadir sebagai wujud dari pengembangan kinerja sistem sekaligus jawaban berbagai kendala yang dimiliki oleh sistem terdahulu, khususnya mengenai ketidaksinkronan data antara sistem di perguruan tinggi serta LLDikti dan sistem di Dikti pusat.
“Perbedaan data inilah yang kemudian dijadikan salah satu momentum untuk perbaikan oleh tim teknologi untuk memperbaiki secara bertahap, dimulai dari sentralisasi platform SISTER yang hari ini dirilis untuk masuk ke platform cloud,” tutur Sofwan.
Sofwan turut menyampaikan terima kasih kepada stakeholder atau pengguna yang telah memberikan masukan konstruktif terkait perbaikan sistem. Ia berharap para stakeholder dapat memanfaatkan SISTER berbasis cloud ini sebagai satu-satunya sistem untuk layanan administrasi dosen.
Pilihan Editor: 10 Desain Unik Toga Kampus di Indonesia, dari UPI hingga Binus