Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kontroversi Pameran Sungai Citarum di World Water Forum Bali, Pengamat: Pemulihan Berjangka Panjang

image-gnews
Sejumlah siswa menaiki eretan menyeberangi Sungai Citarum di kawasan Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 8 Mei 2024. Para siswa menggunakan eretan sebagai moda penyeberangan menuju sekolah dengan tarif Rp2 ribu guna mempersingkat jarak tempuh karena minimnya akses jembatan penyebarangan di wilayah tersebut. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Sejumlah siswa menaiki eretan menyeberangi Sungai Citarum di kawasan Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 8 Mei 2024. Para siswa menggunakan eretan sebagai moda penyeberangan menuju sekolah dengan tarif Rp2 ribu guna mempersingkat jarak tempuh karena minimnya akses jembatan penyebarangan di wilayah tersebut. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Rencana pemerintah yang ingin memamerkan keberhasilan proyek Citarum Harum di ajang World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 mengundang kontroversi. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat misalnya tidak setuju dengan rencana itu karena kondisi Sungai Citarum masih rusak dan tercemar tinggi.

“Menilai sebuah program besar seperti pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum hanya dalam kurun waktu 7 tahun sebagai gagal mungkin tidak sepenuhnya adil,” kata Supardiyono Sobirin, anggota Dewan Pemerhati Lingkungan dan Kehutanan Tatar Sunda, Sabtu, 18 Mei 2024.

Menurutnya, proses pemulihan lingkungan merupakan upaya jangka panjang yang membutuhkan waktu, sumber daya, dan komitmen yang berkelanjutan. “Penting untuk mengakui kemajuan yang telah dicapai, sambil terus bekerja pada area yang memerlukan perbaikan,” kata anggota tim ahli program Percepatan Pengendalian dan Kerusakan (PPK) DAS Citarum itu.

Sobirin mengatakan Walhi Jabar sebagai organisasi lingkungan mungkin menyoroti aspek-aspek tertentu yang belum memenuhi harapan atau standar yang diinginkan. Pandangan itu sebaiknya tidak harus dilihat sebagai penolakan total terhadap program DAS Citarum. “Justru kepada Walhi harus mengucapkan terima kasih, kritikannya merupakan reminder dan dorongan untuk evaluasi dan peningkatan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Dalam konteks pemulihan lingkungan, menurut Sobirin, kesabaran dan kerja keras adalah kunci. Dia berharap dengan berkolaborasi dan mengintegrasikan masukan dari berbagai pihak, termasuk Walhi, program DAS Citarum dapat terus berkembang dan mencapai tujuan-tujuan jangka panjangnya. Pemerintah sejak 2018 membuat program Citarum Harum untuk memulihkan fungsi sungai yang pernah dijuluki sebagai sungai terkotor di dunia itu.

Menurut Sobirin, ada contoh kasus pemulihan lingkungan Sungai Yarra di Australia yang melalui proses panjang dan memerlukan investasi signifikan. Strategi pemulihan yang mencakup Visi Komunitas 50 Tahun, dirancang untuk melindungi sungai dari tantangan pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan perubahan iklim. Biaya pemulihan pun sambil menghitung manfaat tahunan dari sungai itu bagi masyarakat dan ekonomi lokal.

Sebelumnya diberitakan Direktur Walhi Jabar Wahyudin tidak sependapat jika Sungai Citarum akan menjadi showcase keberhasilan di World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024. “Sepanjang catatan Walhi dalam kurun waktu enam tahun program Citarum Harum berjalan, sungainya masih dalam kondisi rusak,” katanya, 14 Mei 2024. Sungainya dinilai masih berstatus tercemar tinggi di bagian sub maupun DAS dari pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dari industri juga sampah domestik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu luasan lahan kritis di hulu Sungai Citarum terus meningkat dari angka 900 hektare berdasarkan data 2021. Walhi Jabar juga mempersoalkan tidak adanya transparansi anggaran dalam program Citarum Harum, kurangnya pelibatan masyarakat khususnya di sepanjang aliran sungai. “Penegakan hukum terhadap pelaku pencemaran sungai tidak ditindak secara tegas,” kata Wahyudin.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Ketua Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan Citarum Harum merupakan kolaborasi pemerintah dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, pelaku bisnis, hingga media. Program itu dianggap berhasil menurunkan kerusakan status sungai sepanjang 297 kilometer itu dari ‘cemar berat’ menjadi ‘cemar ringan’.

“Pengoptimalan pengelolaan sampah di sepanjang DAS Citarum, penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan, serta edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai,” kata Luhut dalam keterangan tertulis, Senin, 13 Mei 2024.

Adapun Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan sampah di DAS Citarum ditangani dengan Program Improvement of Solid Waste Management Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya PUPR. Program itu sudah berjalan sejak 2020 dan masih berlanjut hingga November 2025.

Pilihan Editor: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konsep Ramah Lingkungan Euro 2024 Dianggap Belum Sesuai Harapan, Ini Masukan Walhi

4 hari lalu

Pemain Turki Baris Alper Yilmaz melakukan tendangan ke gawang Austria dalam pertandingan babak 16 besar Euro 2024 di Stadion Leipzig, Leipzig, 3 Juni 2024.REUTERS/Wolfgang Rattay
Konsep Ramah Lingkungan Euro 2024 Dianggap Belum Sesuai Harapan, Ini Masukan Walhi

Walhi menilai kebijakan ramah lingkungan Euro 2024 bisa diterapkan oleh federasi olahraga di Indonesia. Bisa diperkuat dengan dokumen kesepakatan.


Raffi Ahmad Mundur, Aktivis Tak Yakin Proyek Beach Club Gunungkidul Dihentikan

12 hari lalu

Rencana Beach Club yang awalnya melibatkan Raffi Ahmad di Gunungkidul, DI Yogyakarta. Dok. Instagram
Raffi Ahmad Mundur, Aktivis Tak Yakin Proyek Beach Club Gunungkidul Dihentikan

Pembangunan proyek beach club Gunungkidul ini dilakukan melalui PT Agung Rans Bersahaja Indonesia (ARBI) yang tidak hanya berisi Raffi Ahmad.


Kelompok Nelayan Menolak Reklamasi Teluk Manado

12 hari lalu

Ilustrasi unjuk rasa penolakan Reklamasi. ANTARA FOTO
Kelompok Nelayan Menolak Reklamasi Teluk Manado

Sejumlah nelayan menolak proyek reklamasi Teluk Manado. Dinilai merusak lingkungan dan sumber penghidupan nelayan.


PT Nestle Indonesia Lakukan Kolaborasi Lintas Sektor untuk Revitalisasi DAS Citarum

13 hari lalu

Apresiasi kepada Kelompok Dansektor Citarum Harum yang telah bekerja sama dengan PT Nestlé Indonesia dalam revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, melalui beberapa kegiatan sejak 2019, seperti penanaman pohon, pembangunan TPS3R, pengembangan taman Citarum, serta dukungan produk untuk acara edukasi masyarakat.
PT Nestle Indonesia Lakukan Kolaborasi Lintas Sektor untuk Revitalisasi DAS Citarum

Pemerintah Republik Indonesia telah menjadi tuan rumah untuk World Water Forum (WWF) ke-10, di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024. Pertemuan internasional ini secara khusus membahas isu-isu air secara global, di mana tahun ini tema yang dipilih ialah "Air untuk Kemakmuran Bersama".


Kritik Tanggul Laut Semarang, Walhi Jateng Minta Pemerintah Kembalikan Ekosistem Mangrove

14 hari lalu

Warga berjalan di tanggul laut yang masih dalam tahap penyelesaian di kawasan Kampung Bahari Tambaklorok, Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Menurut data yang dihimpun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di bawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), progres pembangunan tanggul laut sepanjang 1,5 kilometer dengan ketinggian 3 meter per Rabu (31/1) mencapai 62 persen, dengan target penyelesaian pada Juni 2024 guna melindungi permukiman warga dari gelombang serta banjir limpasan pasang air laut ke daratan (rob). ANTARA FOTO/Aji Styawan
Kritik Tanggul Laut Semarang, Walhi Jateng Minta Pemerintah Kembalikan Ekosistem Mangrove

Walhi Jateng mengkritik proyek pembangunan tanggul laut di Semarang Utara, Jawa Tengah.


Sengketa HGB PT IKU dan Warga Desa Telemow, Walhi Minta Keterbukaan Dokumen

14 hari lalu

Aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) melakukan aksi teatrikal terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana (KemenLHK) Jakarta, Jumat, 20 Oktober 2023. Mereka mendesak pemerintah menindak perusahaan yang terindikasi terlibat dalam karhutla. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga September 2023 sebanyak 184.223 titik api di Indonesia dengan luasan terbakar seluas 642.099,73 hektar. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sengketa HGB PT IKU dan Warga Desa Telemow, Walhi Minta Keterbukaan Dokumen

Walhi menyesalkan putusan permohonan informasi publik terhadap dokumen HGB PT ITCI Kartika Utama yang berpotensi menggusur warga Desa Telemow.


Walhi Jateng Kritik Proyek Tanggul Laut Semarang: Justru Perparah Amblesan Tanah

17 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kedua kiri), Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana (kanan), dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (kiri) berjalan bersama saat meninjau proyek tanggul laut (Sheet Pile) tahap II di kampung Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah, Senin 17 Juni 2024. Proyek tanggul laut sepanjang 3,6 kilometer untuk pengendalian banjir rob dan penataan kampung nelayan Tambaklorok yang dibangun oleh Kementerian PUPR tersebut sudah menghabiskan anggaran sebanyak Rp386 miliar dan ditargetkan akan selesai pada Agustus 2024 serta menjadi percontohan untuk daerah lain. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Walhi Jateng Kritik Proyek Tanggul Laut Semarang: Justru Perparah Amblesan Tanah

Walhi menyatakan pemerintah harus mempertimbangkan daya tahan tanggul terhadap potensi amblesan tanah di Semarang bagian utara itu.


Walhi Dorong Ormas Keagamaan Penolak Izin Tambang Gugat ke MA, Begini Respons PGI dan NWDI

17 hari lalu

Ilustrasi pertambangan. Shutterstock
Walhi Dorong Ormas Keagamaan Penolak Izin Tambang Gugat ke MA, Begini Respons PGI dan NWDI

Walhi mendorong ormas keagamaan yang menolak pemberian izin tambang agar menggugat ke Mahkamah Agung.


Walhi Yogyakarta Tunggu Keseriusan Raffi Ahmad Membatalkan Investasi Beach Klub di Kawasan Karst

19 hari lalu

Lokasi proyek pembangunan resort dan beach club di kawasan bentang alam karst Gunungkidul dan Gunung Sewu, pada Jumat, 14 Juni 2024. Proyek ini diungkap oleh Raffi Ahmad di media sosial. Sumber: Koalisi Gunungkidul Melawan.
Walhi Yogyakarta Tunggu Keseriusan Raffi Ahmad Membatalkan Investasi Beach Klub di Kawasan Karst

Pernyataan mundur Raffi Ahmad dilakukan melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya.


Potret Sungai Citarum dari Tahun ke Tahun yang Terus Dipenuhi Sampah

21 hari lalu

Pemulung mencari sampah plastik di Sungai Citarum di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 12 Juni 2024. Dari data dari Dinas LHK Provinsi Barat, mencatat sampah yang mengendap sejak Jumat (7/6/2024) di Sungai Citarum kawasan Batujajar tersebut memiliki panjang 3 kilometer serta lebar 60 meter dan diperkirakan volume sampah plastik lebih dari 100 ton. TEMPO/Prima Mulia
Potret Sungai Citarum dari Tahun ke Tahun yang Terus Dipenuhi Sampah

Sungai Citarum di Jawa Barat menjadi sorotan beberapa tahun terakhir karena masalah pencemaran lingkungan yang serius. Dipenuhi sampah sepanjang 3 Km.