TEMPO.CO, Jakarta - Dengan pesatnya perkembangan transformasi digital di Indonesia, Huawei menilai perlu diimbangi dengan pemanfaatan sistem keamanan yang tinggi untuk menjaga privasi dan keamanan arus pertukaran data yang semakin deras.
Oleh karena itu, Huawei menyematkan sistem keamanan termutakhir di setiap solusi teknologi majunya, seperti Huawei Cloud, yang memiliki lebih dari 80 sertifikat keamanan global.
"Huawei Cloud mempunyai manajemen risiko yang dinamis dan berbasis AI untuk mengatasi dan menghindari ancaman siber. Sistem keamanan otomasi menciptakan kesiapsiagaan layanan cloud kami dalam mengantisipasi tantangan keamanan siber yang terus meningkat dan makin kompleks," ujar Mohammad Rosidi, Direktur ICT Strategy and Business, Huawei Indonesia, dalam keterangannya, Rabu, 16 Agustus 2023.
Rosidi berbicara dalam Seminar Ketahanan Nasional Transformasi Digital Indonesia 2045 yang dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian, Ketua Umum Asosiasi Big Data Indonesia (ABDI) Rudi Rusdiah, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, dan Andi Kristianto, CEO PT Telkomsel Ekosistem Digital.
Sementara itu, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengungkapkan, Indonesia mengalami 1,2 miliar serangan siber setiap tahunnya pasca-pandemi. Jumlah ini meningkat tiga kali lipat dari era sebelum pandemi sebesar 400 juta per tahun. Salah satu bentuk serangan siber yang sedang ramai adalah malware yang akhir-akhir ini dikirim dalam bentuk aplikasi undangan pernikahan.
"Terjadi 2.200 serangan setiap menit di ruang siber yang sebagian menyasar data-data pribadi, korporasi dan niaga. Kondisi ini harus segara dibenahi dengan dukungan arsitektur yang komprehensif mulai dari regulasi hingga opsi teknologi. Huawei dapat berkontribusi besar dalam membantu pemerintah menyiapkan sistem keamanan data yang terbaik," ujar Andi.
Berdasarkan data Lemhannas RI, data yang tersimpan di ruang digital di seluruh dunia sudah mencapai 70 zetabit pada periode 2020-2022. Jumlah ini diprediksi bakal melonjak tajam seiring perkembangan pesat transformasi digital di setiap negara.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.