Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UPN Veteran Jakarta Jadi Tuan Rumah HEMS, Pelatihan Kedaruratan Medis di Helikopter

image-gnews
Perwakilan dari UPN
Perwakilan dari UPN "Veteran" Jakarta, Fondation de l'Acadmie de Mdecine (FAM), dan Airbus Foundation Prancis saat konferensi pers Helicopter Emergency Medical Services (HEMS) pada Senin, 4 September 2023 di Gedung Rektorat UPNVJ, Jakarta. Tempo/Nabiila Azzahra A.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jakarta kembali menjadi tuan rumah Helicopter Emergency Medical Services (HEMS), pelatihan kedaruratan medis di udara. Program yang sebelumnya pernah diselenggarakan pada 2019 ini merupakan satu-satunya di Indonesia.

UPNVJ bekerja sama dengan Fondation de l'Académie de Médecine (FAM) dan Airbus Foundation Prancis untuk menyelenggarakannya.

Program pelatihan HEMS akan berlangsung selama tiga hari pada 5-7 September 2023, yang terdiri dari sesi teoretis dan praktik. Pada dua hari pertama, sesi teoretis akan digelar di Auditorium Merce di Kampus Limo UPNVJ.

Sementara, praktik di hari terakhir dijadwalkan berlangsung di Lapangan Terbang Polairud, Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Tiga helikopter akan disediakan pada sesi praktik, yaitu dua Airbus Bölkow 105 dan satu AS365 M3.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta membangun kesadaran mengenai pentingnya pelatihan kedaruratan medis berbasis helikopter. Hal ini dinilai bermanfaat untuk mengurangi rasio kematian pasien di saat darurat, terutama dalam kondisi perjalanan menuju klinik atau rumah sakit.

Pelatihan HEMS kali ini lebih masif dari sebelumnya, melibatkan 168 peserta terpilih dari berbagai pemangku kepentingan di Indonesia. Peserta antara lain berasal dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Kepolisian dan rumah sakit. Sebelumnya pada 2019, sebanyak 100 peserta mengikuti pelatihan ini.

“Bagaimana dengan orang yang sudah dilatih? Di garda terdepan ada SAR, Basarnas, Kepolisian dan sebagainya. Mereka semuanya menggunakan helikopter untuk evakuasi. Dan selama ini terkoordinasi semua. Jadi, dimanfaatkan tenaga-tenaga yang sudah ada di berbagai lembaga,” kata Rektor UPNVJ Anter Venus pada konferensi pers di kampusnya, Senin, 4 September 2023.

Selang empat tahun, pelatihan HEMS kini dilengkapi peralatan dan teknologi kedaruratan medis di udara terbaru serta instruktur kelas dunia yang ditunjuk langsung oleh FAM dan Airbus Foundation Prancis. “Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membekali dokter, warga sipil, dan personel militer dengan keterampilan untuk memberikan perawatan medis di helikopter penyelamat saat bencana alam, konflik, atau kecelakaan,” kata Anne Sophie, pembicara utama dari FAM.

Belum Ada di Indonesia

Saat ini, HEMS belum ada di Indonesia. “HEMS tidak ada saat ini di Indonesia, namun ada di mana-mana di Eropa,” kata salah satu ahli, Ralph Setz dari FAM pada kesempatan yang sama.

Sebagai gambaran, Ralph menyebut bahwa Eropa memiliki sekitar 2.800 helikopter di seluruh dunia dan 100 persen didedikasikan untuk melakukan misi HEMS. “Jadi, misi ini ada di banyak negara di Eropa dan juga Amerika, tetapi masih jarang di Asia,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kenyataan ini berbanding terbalik dengan kebutuhan Indonesia. Di Indonesia, misi pelatihan kedaruratan medis ini bukan hanya penting karena kedaruratan konvensial. Namun, pentingnya misi ini juga didasarkan pada fakta bahwa Indonesia merupakan negara rawan bencana.

Letak Indonesia yang berada di pertemuan tiga lempeng besar Eurasia, Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik menjadikannya sangat rentan terkena bencana alam, khususnya gempa bumi tektonik, gelombang tsunami, hingga erupsi gunung berapi. Dengan kondisi ini, muncul kebutuhan penguasaan pengetahuan dan keterampilan kedaruratan medis berbasis helikopter.

Tantangan Penerapan HEMS di Indonesia

Penerapan sistem HEMS di suatu negara merupakan proses yang panjang. Menurut perwakilan Airbus Indonesia, Regis Antomarchi, negara-negara Eropa dan Amerika juga melewati perjalanan panjang sebelum mencapai tahap sekarang.

“Ini merupakan misi yang kompleks. Butuh beberapa dekade di negara-negara barat untuk mencapai level kedewasaan ini,” kata Regis.

Ketika ditanya kapan Indonesia akan siap untuk menerapkan HEMS, Regis mengatakan pelatihan hanyalah satu bagian dalam proses panjang ini. “Menurut saya, aspek paling penting adalah model bagaimana yang akan diterapkan untuk HEMS,” kata dia.

Sebagai contoh, Regis menyebut bahwa di Prancis, negaralah yang mengorganisir dan menyediakan biaya untuk HEMS. Sedangkan di Jerman, negara mengorganisir namun tidak menyediakan biaya. Di Britania Raya, pendanaan berasal dari amal. Sementara di Amerika Serikat, rumah sakit yang berperan membeli helikopter.

“Setiap negara telah mendefinisikan model masing-masing berdasarkan realitas mereka. Dan menurut saya langkah pertama di Indonesia adalah menentukan siapa yang akan mengoperasikan, siapa yang akan membayar, dan bagaimana kita bisa mengorganisir semua ini dengan seluruh pemangku kepentingan,” kata Regis.

Pilihan Editor: Prabowo hingga Deddy Corbuzier Hadir di UPNVJ, Ini Pesan Menhan ke Mahasiswa Baru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Armada Helikopter Taipan Australia 'Pensiun Dini', Ini Sebabnya

2 hari lalu

Helikopter Taipan NH90 Australia (nhindistries.com)
Armada Helikopter Taipan Australia 'Pensiun Dini', Ini Sebabnya

Australia memensiunkan armada helikopter Taipan lebih awal dari jadwal setelah kecelakaan di lepas pantai timur pada Juli 2023 yang menewaskan 4 awak


Modernisasi Mesin Perang Cina Mulai Terlihat: dari Helikopter, Jet Tempur Siluman sampai Kapal Induk

10 hari lalu

Cina meluncurkan kapal induk generasi baru pada hari Jumat, kapal pertama yang dirancang dan dibangun secara mandiri. Kapal induk Tipe 003 bernama Fujian ukurannya mirip dengan kapal induk super kelas Ford dan Nimitz milik Angkatan Laut AS. Foto : Twitter
Modernisasi Mesin Perang Cina Mulai Terlihat: dari Helikopter, Jet Tempur Siluman sampai Kapal Induk

Upaya modernisasi militer jangka panjang Cina tampaknya mulai membuahkan hasil dengan meningkatnya keunggulan kapal perang dan pesawat tempur mereka.


Menhan Rusia Inspeksi Modernisasi Kapal Selam Nuklir Armada Pasifik

16 hari lalu

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengunjungi pabrik militer
Menhan Rusia Inspeksi Modernisasi Kapal Selam Nuklir Armada Pasifik

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memeriksa perbaikan dan modernisasi kapal selam nuklir Armada Pasifik


Cerita Sulitnya Memadamkan Kebakaran di Taman Nasional Bromo, Tengger, dan Semeru

18 hari lalu

Petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) dan unsur terkait lainnya berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang melanda area Blok Jemplang dan Blok Plentongan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Minggu, 10 September 2023. TEMPO/Abdi Purmono
Cerita Sulitnya Memadamkan Kebakaran di Taman Nasional Bromo, Tengger, dan Semeru

Gatot Soebroto menyatakan satuan tugas darat saat ini diterjunkan kembali untuk pembasahan lahan usai kebakaran hutan dan lahan melanda Bromo.


Kemiskinan di Papua tak Kunjung Turun, Muhadjir Effendy: Pejabatnya Gunakan Kebijakan Helikopter

18 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy saat melaksanakan Salat Idul Adha 1444 Hijriah di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 28 Juni 2023. Muhammadiyah melaksanakan shalat Idul Adha 1444 Hijriah lebih awal dari ketetapan pemerintah. Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kemiskinan di Papua tak Kunjung Turun, Muhadjir Effendy: Pejabatnya Gunakan Kebijakan Helikopter

Menteri Muhadjir Effendy blak-blakan soal angka kemiskinan di Papua yang tidak kunjung turun.


Helikopter Angkut Dua Awak Jatuh di Laut Lepas Dubai

23 hari lalu

Ilustrasi Helikopter Jatuh. shutterstock.com
Helikopter Angkut Dua Awak Jatuh di Laut Lepas Dubai

Sebuah helikopter mengalami kecelakaan hingga jatuh ke laut di Dubai.


UPNVJ Masih Kaji Aturan Baru Tugas Akhir bagi Mahasiswa S2 dan S3

26 hari lalu

Kampus UPNVJ. Doc UPNVJ
UPNVJ Masih Kaji Aturan Baru Tugas Akhir bagi Mahasiswa S2 dan S3

UPNVJ masih mengkaji aturan tak wajib terbit di jurnal bagi mahasiswa S2 dan S3.


Mengenal Teknologi di Balik HEMS, Layanan Kedaruratan Medis dengan Helikopter

26 hari lalu

Perwakilan dari UPN
Mengenal Teknologi di Balik HEMS, Layanan Kedaruratan Medis dengan Helikopter

Menurut perusahaan produsen pesawat Airbus, sistem layanan kedaruratan medis di udara atau HEMS berpotensi berkembang di Indonesia.


Ada Pilihan Lain, 99 Persen Mahasiswa UPNVJ Tetap Memilih Skripsi

27 hari lalu

Kampus UPNVJ. Foto/doc UPNVJ
Ada Pilihan Lain, 99 Persen Mahasiswa UPNVJ Tetap Memilih Skripsi

Rektor UPNVJ sebut hanya satu persen dari mahasiswanya memilih tugas akhir selain skripsi.


UPN Veteran Jakarta Sudah Terapkan Tugas Akhir Selain Skripsi Sejak 2019

27 hari lalu

Perwakilan dari UPN
UPN Veteran Jakarta Sudah Terapkan Tugas Akhir Selain Skripsi Sejak 2019

UPNVJ telah menerapkan ketentuan bentuk tugas akhir selain skripsi sejak 2019, sebelum Permendikbud terbaru ditetapkan.