TEMPO.CO, Jakarta - Trendforce, perusahaan analisis dan konsultasi, memperkirakan ponsel lipat akan memiliki pangsa yang semakin besar dihitung dari sisa tahun 2023 hingga lima tahun ke depan.
Trendforce memperkiraan pengiriman ponsel lipat pada tahun 2023 akan mencapai 18,3 juta unit atau 1,6 persen pangsa pasar. Sedangkan pada tahun 2027, jumlah tersebut akan tumbuh menjadi 70 juta, atau 5 persen dari pasar ponsel pintar global.
Pasar perangkat lipat akan meningkat dengan berbagai faktor, misalnya pengurangan biaya produksi, serta perluasan ketersediaan oleh pembuat ponsel pintar Tiongkok. Karena harga komponen yang semakin rendah, terutama panel dan engsel, harga eceran untuk perangkat lipat juga akan turun, hingga di bawah US$1.000 atau sekitar Rp 15,8 juta.
Jika dilihat dari merek, Samsung diproyeksikan akan menjual 12,5 juta ponsel lipat pada tahun ini, menguasai dua pertiga pasar, turun dari 82 persen pangsa pasar pada tahun 2022. Pesaing dari Tiongkok seperti Huawei, dengan prediksi pengiriman sebanyak 2,5 juta (pangsa pasar 14 persen) dan Oppo dan Xiaomi (masing-masing 5 persen dan 4 persen) menjadi alasan utama penjualan Samsung melemah.
Alasan utama Samsung mendominasi lebih dari tahap awal adalah pandemi dan pendekatan konservatif dari produsen Tiongkok terhadap pengiriman ke luar negeri. Saat ini, sebagian besar merek Tiongkok hanya menawarkan perangkat lipat mereka secara lokal, dan ketika mereka siap untuk berekspansi ke luar negeri, pasar perangkat lipat secara keseluruhan akan tumbuh.
Bagaimana dengan Apple? Saat ini memang belum ada produk yang berurusan dengan lipat melipat. Namun analis memperkirakan iPhone yang dapat dilipat tidak akan hadir sebelum masalah kecil, seperti kerataan panel dan desain engsel, disempurnakan oleh produsen komponen.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.