Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Eco Enzyme dan Cara Membuatnya

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ivone Setiawati saat memaparkan inovasinya berupa metode percepatan proses mengubah sampah organik menjadi pupuk dan media tanam, Selasa 28 Februari 2023. Inovasi ditunjukkan di hadapan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan Bupati Banyuasin Askolani dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2023. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN
Ivone Setiawati saat memaparkan inovasinya berupa metode percepatan proses mengubah sampah organik menjadi pupuk dan media tanam, Selasa 28 Februari 2023. Inovasi ditunjukkan di hadapan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan Bupati Banyuasin Askolani dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2023. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Eco enzyme atau juga dikenal sebagai eco-friendly Enzyme atau bio-enzyme merupakan larutan ramah lingkungan yang telah memenangkan popularitas sebagai alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan untuk produk pembersih kimia berbasis bahan kimia berbahaya. 

Dikutip dari publikasi Eco-enzyme: A Prospectious Solution to Achieve Sustainability, eco enzyme merupakan cairan serbaguna hasil fermentasi sampah organik. Eco enzyme hasil fermentasi dari campuran sampah organik dengan gula dan air. 

Proses fermentasi ini menghasilkan campuran yang mengandung berbagai jenis enzim, asam organik, dan mikroorganisme yang bermanfaat. Di mana reaksi kimia sampah organik dengan gula melalui fermentasi menghasilkan alkohol dan asam asetat. Kedua produk tersebut dihasilkan melalui proses metabolisme bakteri (bakteri baik) dari sisa buah atau sayuran.

Ekstrak ini kemudian dapat digunakan dalam berbagai aplikasi rumah tangga, termasuk sebagai pembersih rumah, pupuk, dan bahkan sebagai bahan untuk menjaga tanaman dan taman.

Selain itu, eco enzyme bisa dimanfaatkan untuk mencuci piring, mencuci pakaian, mengepel lantai, membersihkan toilet, bahkan untuk mandi dan keramas. Eco enzyme dianggap sebagai solusi sederhana dan alami untuk mengurangi sampah organik. 

Cara Membuat Eco Enzyme

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara membuat eco enzyme dinilai cukup mudah. Anda perlu menyiapkan wadah plastik sesuai kapasitas yang dibutuhkan, lalu masukkan semua bahan sesuai formula (1:3:10). Pastikan semua tercampur, lalu tutup rapat dan simpan selama 90 hari.

Dikutip dari Antara, bila ingin menghasilkan eco enzyme berkualitas, wadah dan pengaduk yang Anda gunakan harus berbahan plastik. Jenis sampah organik itu berupa kulit buah-buahan segar dan sayuran dengan berbagai jenis, seperti kulit durian dan salak.

Kemudian untuk air, baiknya gunakan air sumur atau air hujan. Jika Anda menggunakan air keran, harus didiamkan 2-3 hari. Sedangkan gula dianjurkan menggunakan gula alami dan bukan gula pasir. 

Anda dapat membuat eco enzyme sendiri di rumah dengan mengikuti resep sederhana ini. Campur buah-buahan sisa atau sisa sayuran dengan gula dan air dalam sebuah wadah tertutup. Biarkan campuran ini difermentasi, kemudian Anda dapat menyaring cairan ini untuk digunakan sebagai pembersih atau pupuk.

Pilihan Editor: Komunitas Bakul Budaya Sehatkan Danau UI dengan Ecoenzyme

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sederet Bahan Campuran Terbaik untuk Kopi

2 jam lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Sederet Bahan Campuran Terbaik untuk Kopi

Tidak semua bahan cocok dicampur dengan kopi agar mendapatkan cita rasa terbaik.


4 Bahan yang Sebaiknya Tidak Dicampur dengan Kopi

6 jam lalu

Ilustrasi kopi susu. Foto: Unsplash.com/Alberto Bogo
4 Bahan yang Sebaiknya Tidak Dicampur dengan Kopi

Tidak semua bahan boleh dicampur dengan kopi karena berbagai pertimbangan. Apa saja bahan-bahan tersebut?


Gelar Pameran Tunggal, Trisna Batara Olah Sampah dari Hutan Kota Babakan Siliwangi

7 jam lalu

Pameran tunggal Trisna Batara berjudul Limbah Hutan Kota Baksil di Sanggar Mitra Kota Bandung, berlangsung 20 September hingga 20 Oktober 2023. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Gelar Pameran Tunggal, Trisna Batara Olah Sampah dari Hutan Kota Babakan Siliwangi

Seniman Bandung, Trisna Batara menggelar pameran tunggal dari karya-karyanya yang mengolah sampah alami dari hutan kota Babakan Siliwangi.


Jenis Sampah yang Tak Boleh Dibuang Sembarangan, Cek Solusinya

20 jam lalu

Ilustrasi tong sampah. Sumber: TurboSquid
Jenis Sampah yang Tak Boleh Dibuang Sembarangan, Cek Solusinya

Beberapa jenis barang tak bisa dibuang seenaknya ke tempat sampah atau sembarang tempat karena berbahaya bagi lingkungan. Apa saja?


Tempat Sampah Kampus di Bandung Jadi Lokasi Riset Dosen dan Mahasiswa

20 jam lalu

Ilustrasi tong sampah. Sumber: TurboSquid
Tempat Sampah Kampus di Bandung Jadi Lokasi Riset Dosen dan Mahasiswa

Sejumlah kampus twlah memanfaatkan tempat sampah sebagai lokasi riset.


Kebakaran TPA Sarimukti Berhasil Dipadamkan, Bandung Raya Masih Darurat Sampah

21 jam lalu

Foto udara TPA Sarimukti yang terbakar di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu, 23 Agustus 2023. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat menyatakan kobaran api di TPA Sarimukti belum padam hingga 18 September 2023. Kebakaran itu bermula sejak 19 Agustus 2023 diduga akibat puntung rokok. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kebakaran TPA Sarimukti Berhasil Dipadamkan, Bandung Raya Masih Darurat Sampah

Meski darurat penanganan kebakaran TPA Sarimukti tidak diperpanjang, tapi status darurat sampah di Bandung Raya diperpanjang hingga 25 Oktober 2023.


Cara Telkom University Kelola Sampah Mandiri 5 Ton Per Hari

22 jam lalu

Insinerator atau alat pembakaran sampah buatan Telkom University yang dinamakan Telurator. (Dok.Tel-U)
Cara Telkom University Kelola Sampah Mandiri 5 Ton Per Hari

Produksi sampah Telkom University, termasuk dari asrama mahasiswa, mencapai lima ton per hari.


Bandung Darurat Sampah: Pilah Sampah atau Tiada Layanan Administrasi RW

2 hari lalu

Simulasi pengambilan sampah di RW 07 Kelurahan Ci Haurgeulis, Bandung, 16 September 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca  Lahur
Bandung Darurat Sampah: Pilah Sampah atau Tiada Layanan Administrasi RW

Sampah yang dikelola di tingkat RT/RW membantu mengurangi beban di tingkat kota


Pertamina Gunakan PLTS Olah Sampah di Kedonganan Bali

2 hari lalu

Pengunjung mengamati pengolahan sampah di TPS3R Kedonganan di Kabupaten Badung, Bali, Minggu, 24 September 2023. ANTARA/HO-Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus
Pertamina Gunakan PLTS Olah Sampah di Kedonganan Bali

Pertamina mengerahkan PLTS untuk mengolah sampah itu sebagai bagian pemberdayaan masyarakat melalui tanggung jawab sosial (CSR).


Darurat Sampah Bandung Raya, Pegiat Maggot Butuh Sampah Organik

3 hari lalu

Petugas menunjukkan ulat Maggot yang dibudidayakan di kawasan Pesanggrahan, Jakarta, Selasa, 28 Juli 2020. Budidaya ulat Maggot yang dapat mengurai sampah organik itu sebagai salah satu cara untuk mengatasi permasalahan banyaknya limbah rumah tangga yang disalurkan ke tempat pembuangan akhir. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Darurat Sampah Bandung Raya, Pegiat Maggot Butuh Sampah Organik

Paguyuban Pegiat Maggot Nusantara minta difasilitasi pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengolah sampah organik seperti dari sisa makanan.