TEMPO.CO, Jakarta - Melalui wawancara di New York Times Climate Forward Summit, Bill Gates bicara mengenai solusi mengatasi krisis iklim. Menurut pendiri Microsoft ini, menanam pohon untuk mengatasi krisis iklim merupakan tindakan “tak masuk akal”.
“Saya tak menanam pohon, itu pendekatan yang kurang terbukti mengatasi krisis iklim. Maksud saya, kita mau jadi orang sains atau orang idiot?” ucapnya pada 21 September 2023 lalu.
Gates merasa skeptis terhadap taktik-taktik baru yang digunakan dalam mencegah krisis iklim. Alih-alih menggunakan metode yang belum terbukti seperti menanam pohon, ia lebih memilih pajak karbon sebagai cara untuk mendanai teknologi ramah lingkungan di masa depan, khususnya penangkapan karbon untuk menghilangkan karbon dioksida (CO2) dari atmosfer.
Berdasarkan data milik International Energy Agency (IEA), emisi CO2 dari pembakaran energi dan aktivitas industri global mencapai 36,8 gigaton pada tahun 2022. Angka ini bertambah sekitar 0,5 gigaton daripada tahun 2021, sekaligus menjadi rekor tertinggi baru dalam sejarah. Artinya, dapat diketahui bahwa emisi karbon dari sektor energi cenderung meningkat, meskipun kapasitas energi baru terbarukan (EBT) juga telah meningkat.
Gates memprediksi bahwa dunia akan segera memiliki akses ke berbagai pilihan alternatif. Menurutnya, negara-negara berkembang akan dapat menggunakan teknologi ramah lingkungan tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan setelah terobosan ini diterapkan dalam skala yang besar.
Dalam wawancaranya yang tayang via YouTube New York Times Events, ia juga menyatakan dukungannya terhadap rencana menciptakan alternatif minyak kelapa sawit yang lebih murah untuk memperlambat deforestasi di Amazon. Menurutnya, hanya dengan membatasi deforestasi di area tertentu, tak mampu menjadi solusi yang berkelanjutan. Sebab, langkah itu tak akan mengurangi permintaan minyak kelapa sawit secara keseluruhan.
Ia memuji Inflation Reduction Act (IRA) dari Presiden Joe Biden, yang berisi dana hibah sebesar US$ 1,5 miliar untuk kota-kota yang menanam pohon di wilayah yang belum ditanami pohon. IRA adalah undang-undang federal Amerika Serikat yang bertujuan untuk mengekang inflasi dengan cara mengurangi defisit anggaran pemerintah federal serta berinvestasi pada produksi energi dalam negeri sembari mempromosikan energi bersih.
Gates juga berinvestasi di Climeworks. Climeworks merupakan perusahaan teknologi yang menciptakan penangkap karbon atau disebut carbon capture. Mereka menyaring CO2 secara langsung dari udara sekitar melalui proses adsorpsi-desorpsi.
Climeworks, dalam situs webnya, mengklaim bahwa alat penangkap karbon mereka bekerja lebih hebat untuk menyerap karbon dibandingkan pohon. Secara lebih detail, dikatakan bahwa di lahan seluas 0,42 hektare, pabrik mereka dapat menghilangkan 4.000 ton CO2 dari udara setiap tahun atau hampir 1.000 kali lebih efektif daripada pohon.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.