Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jawa Barat Cabut Status Darurat Sampah Bandung Raya, Kota Bandung Minta Perpanjangan

image-gnews
Alat berat menguruk tanah yang melapisi timbunan sampah di area kebakaran TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 12 September 2023. TPA Sarimukti masih membatasi pembuangan sampah dampak dari kebakaran yang masih belum padam sejak Bulan Agustus lalu. TEMPO/Prima Mulia
Alat berat menguruk tanah yang melapisi timbunan sampah di area kebakaran TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 12 September 2023. TPA Sarimukti masih membatasi pembuangan sampah dampak dari kebakaran yang masih belum padam sejak Bulan Agustus lalu. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan pihaknya mencabut status darurat sampah untuk Bandung Raya dengan padamnya kebakaran di tempat pembuangan akhir sampah atau TPA Sarimukti. “Karena Sarimukti sudah padam dan sudah ada penataan lahan, jadi provinsi tidak memperpanjang darurat sampah,” kata dia, di Bandung, Rabu, 25 Oktober 2023.

Status darurat sampah Bandung Raya menyusul kebakaran TPA Sarimukti sudah mengalami sekali perpanjangan dan berakhir Rabu, 25 Oktober 2023. Status tersebut diputuskan tidak diperpanjang.

Bey mengatakan, pasca kebakaran tersebut TPA Sarimukti tidak bisa 100 persen menampung sampah seperti sebelum kebakaran. “Sarimukti tidak bisa full lagi menerima, harus 50 persen,” kata dia.

Sejumlah daerah yang masih kesulitan menangani sampah dipersilakannya untuk memperpanjang status darurat sampah di daerahnya masing-masing. “Terutama Kota Bandung, kita menyerahkan pada Kota Bandung sendiri,” kata dia.

Namun Bey mewanti-wanti agar masing-masing daerah tidak sembarangan menetapkan status darurat sampah. “Kalau memang perlu darurat sampah, dipersilakan tapi dengan pertanggungjawaban yang jelas. Jadi jangan hanya darurat tapi tidak ada langkah-langkah, harus ada langkah solusi. Jangan darurat sampah sepanjang masa juga, akan ada evaluasi nantinya,” kata dia.

Bey menyoroti Kota Bandung yang masih terlihat penumpukan sampah di sebagian besar TPS. “Kami tahu, dan saya sudah ingatkan pada mereka supaya ditata betul. Masyarakat tidak mau tahu, yang penting terangkut, dan juga tidak mau tahu mau urusan pemerintah kota, pemerintah provinsi, yang penting sampahnya tertata dengan rapi,” kata dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat Prima Mayaningtias mengatakan kapasitas TPA Sarimukti saat ini setelah perluasan hanya separuh dari kapasitas awalnya. “Di 50 persen dari 2 ribuan ton per hari, sekitar 1.000 ton. Kota Bandung itu setiap harinya kita itu 1.200 ton jadi sekitar 600-an yang bisa kami terima,” kata dia, Rabu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prima mengatakan kebakaran TPA Sarimukti memperparah kondisi tempat penampungan akhir sampah Bandung Raya tersebut. “Sarimukti awalnya TPA darurat, kemudian overload 800 persen, kemudian ada kebakaran lagi. Jadi memang sudah tidak lagi bisa melakukan penerimaan sebanyak 100 persen sebagaimana sebelumnya sebesar 2 ribu ton per hari,” kata dia.

Untuk mengantisipasi turunnya daya tampung TPA Sarimukti tersebut, daerah di Bandung Raya diminta untuk mengelola sampah organiknya. Sampah organik merupakan komposisi sampah terbesar, yakni menembus 60 persennya. “Organik habis saja dulu di rumah sendiri. Kalau itu habis, 60 persen sampah habis,” kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, pemerintah Kota Bandung mewacanakan perpanjangan darurat sampah hingga akhir tahun ini. “Darurat sampah itu kemungkinan masih ada pertambahan waktu. Kita masih menunggu kebijakan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” kata dia, dikutip dari keterangannya, Selasa, 24 Oktober 2023.

Ema mengatakan, status darurat tersebut masih dibutuhkan karena kondisi lapangan yang masih membutuhkan waktu untuk penanganan sampah lebih maksimal. “Melihat kondisi lapangan, perpanjangan perlu dilakukan. Kalau tidak bisa, tentunya kita masih sulit menangani sampah,” kata dia.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prakiraan Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Bogor Berpotensi Hujan Lebat Setiap Hari

15 jam lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Prakiraan Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Bogor Berpotensi Hujan Lebat Setiap Hari

BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat memprediksi peluang hujan di Bogor bisa terjadi setiap hari.


Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

3 hari lalu

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.


Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

5 hari lalu

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.


SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

6 hari lalu

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turut menyelidiki kasus kecelakaan bus wisata Trans Putera Fajar yang bermuatan 53 siswa SMK Lingga Kencana di Terminal Subang, Minggu (12/5).
SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat terbitkan SE terkait izin pelaksanaan study tour usai kecelakaan di Subang.


Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

6 hari lalu

Keluarga dan kerabat berada di dekat makam Intan Fauziyah korban kecelakan bus rombongan SMK Lingga Kencana di TPU Parung Bingung, Depok, Jawa Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Kecelakaan bus pada Sabtu, 11 Mei 2024 malam di Subang, yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok itu menyebabkan 11 orang meninggal dunia, 13 orang luka berat dan 40 orang luka ringan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat merespon kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana dengan surat edaran.


Prediksi Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Ada Tiga Hari dengan Potensi Hujan Besar

7 hari lalu

Warga berjalan menggunakan payung saat hujan di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat, Senin, 26 Desember 2022. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai potensi hujan berintensitas sedang, lebat hingga sangat lebat di hampir seluruh wilayah Indonesia selama periode Natal dan Tahun Baru 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prediksi Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Ada Tiga Hari dengan Potensi Hujan Besar

BMKG memprediksi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di Jawa Barat bakal berkurang selama sepekan, 13-19 Mei 2024.


Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Pemprov Jabar Evaluasi Perpisahan Sekolah

7 hari lalu

Kepala KCD Wilayah II Bogor Depok Dinas Pendidikan Jawa Barat Asep Sudarsono saat menyambangi SMK Lingga Kencana di Kelurahan Rangkapanjaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Ahad, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Pemprov Jabar Evaluasi Perpisahan Sekolah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengevaluasi kegiatan perpisahan siswa usai terjadi kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang


Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

7 hari lalu

Rumah Dinas Wali Kota Bandung atau Pendopo (bandung.go.id)
Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

Masyarakat atau wisatawan bisa mengunjungi Pendopo untuk wisata sejarah Kota Bandung, dibatasi 100 orang per hari.


Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

7 hari lalu

Sejumlah wisatawan wanita bermain pasir saat menikmati liburannya di pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, (30/3). Kawasan wisata Pelabuhan Ratu menjadi salah satu objek wisata pilihan warga ibu kota. Tempo/Fardi Bestari
Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

Ada 108 destinasi wisata alam dan buatan di Jawa Barat, umumnya rawan bencana.


Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Penjabat Gubernur: Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Korban

7 hari lalu

Sejumlah orang tua siswa mendatangi SMK Lingga Kencana Depok untuk mengetahui kondisi anaknya usai kecelakaan bus di Subang, Sabtu malam, 11 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Penjabat Gubernur: Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Korban

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyampaikan duka cita mendalam atas kecelakaan yang menimpa romobongan SMK Lingga Kencana Depok.