TEMPO.CO, Jakarta - Pertumbuhan ekosistem kreator dan partner YouTube telah menghasilkan nilai ekonomi yang cukup besar bagi ekonomi Indonesia, menurut laporan baru YouTube bersama firma konsultan independen Oxford Economics.
Gautam Anand, Vice President & Managing Director, YouTube Asia Pacific, mengatakan lebih dari 600.000 kreator di Indonesia telah menerima pendapatan yang terkait dengan kehadiran mereka di YouTube, dan lebih dari 6.000 channel di Indonesia telah menghasilkan uang dari produk monetisasi alternatif pada bulan Desember 2022 saja, naik sebesar 170 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Seiring kreator dan artis membangun generasi baru perusahaan media dengan jangkauan global, dampak mereka pada kesuksesan ekonomi secara menyeluruh jelas akan bertambah besar. "Kami terus berfokus untuk mengembangkan ekosistem kreatif ini dan membantu para kreator untuk sukses melalui berbagai program partner, inisiatif peningkatan kemampuan, dan opsi monetisasi lainnya,” kata Gautam di Jakarta, Kamis,26 Oktober 2023
Laporan ini menyoroti dampak dan pengaruh perkembangan basis kreator YouTube di Indonesia, beserta efek riaknya pada keseluruhan ekonomi kreatif di lima vertikal, yaitu Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Pendidikan, Kreatif, Musik, dan Media.
Ekonomi kreator di negara ini berpotensi untuk menjadi suatu soft power, sebagai faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan bahkan budaya. Tiga tahun yang lalu, kreator Indonesia hanya memiliki satu cara monetisasi di YouTube, yaitu Program Partner YouTube (YPP), dan saat ini mereka dapat membangun bisnis dan menghasilkan uang dengan 8 cara di YouTube.
Sebanyak 86 persen kreator yang menghasilkan uang dari YouTube setuju bahwa pendapatan dari iklan pada konten YouTube mereka merupakan sumber penghasilan yang penting bagi mereka, sedangkan 73 persen UKM yang menggunakan YouTube setuju bahwa platform ini sangat penting untuk pertumbuhan bisnis mereka.
“Seiring dunia yang kian terhubung, YouTube telah menjadi platform berbagi video yang menginspirasi banyak kreator untuk tidak hanya menuangkan ide kreatif mereka, tetapi juga membuat aktivitas mereka menjadi bisnis yang menguntungkan," jelas Olavina Harahap, Senior Product Marketing Manager, YouTube Southeast Asia. Ia merujuk data pada 2022 yang menunjukkan jumlah channel yang menghasilkan Rp100 juta per tahun telah naik sebesar 35 persen dari tahun ketahun.
Sementara itu, hampir 70 persen perusahaan media setuju bahwa YouTube merupakan sumber pendapatan yang penting bagi mereka. 73 persen perusahaan media yang memiliki channel YouTube setuju bahwa YouTube membantu mereka menjangkau audiens baru di seluruh dunia. Menurut laporan ini, 76 persen pengguna setuju bahwa YouTube menyediakan kesempatan belajar dan berkembang yang sama bagi semua orang.
Salah satu dari banyak contoh nyata yang bisa kita temukan adalah Paman APIQ, salah satu channel matematika terbesar di Indonesia milik seorang guru dari Bandung bernama Agus. Selain itu, ada juga musisi dari Lombok bernama Tami Aulia, yang memulai perjalanannya dari seorang mahasiswi yang senang belajar dan berbagi pengetahuan tentang musik sambil membawakan ulang lagu-lagu populer. Kini, dia telah menjadi musisi full-time dengan channel yang memiliki lebih dari 3,96 juta subscriber dan ditonton total lebih dari 900 juta kali.
Menurut Devina Hermawan, Chef, Kreator Konten, Wirausaha, dan penulis, platform YouTube memiliki jangkauan paling luas dibanding platform lain. "Saya senang sekali saat mendengar beberapa penonton saya berhasil membuka usaha rumahan karena mengikuti resep yang saya bagikan di YouTube,” kata Devina.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan para kreator YouTube yang telah sukses tetap ingat dalam membayar pajak. "Kami mendukung apapun yang bisa meningkatkan kreativitas tapi jangan musuhi pajak," katanya. Ia memastikan bahwa pajak tersebut penting bagi Indonesia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.