TEMPO.CO, Jakarta - Kasus cacar monyet di Jawa Barat sejauh ini tercatat ada dua orang. Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Barat Rochady Hendra Setia Wibawa, temuan penyakit itu di Karawang dan Bandung. “Yang seorang lagi suspek hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif (cacar monyet) jadi enggak dimasukkan ke kasus,” katanya, Senin, 6 November 2023.
Laporan kasus cacar monyet di Karawang muncul pada Juni 2023. Kemudian bertambah dari temuan di Bandung yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung. Dari hasil pemeriksaan sampel di laboratorium 27 Oktober 2023, pasien dinyatakan positif cacar monyet. ”Rencananya hari ini pulang dari RSHS Bandung,” kata Rochady.
Setelah itu muncul laporan pasien lain di Bandung yang diduga atau suspek cacar monyet. Menurut Rochady berdasarkan pemeriksaan sampel di laboratorium hasinya negatif. ”Penyakitnya cacar biasa,” ujar dia. Ketiga pasien cacar monyet dan cacar biasa itu berjenis kelamin lelaki dan orang dengan HIV atau odhiv dengan rentang usia 30-40 tahun.
Sementara itu menurut Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, Iwan Abdul Rachman, hingga kini ada dua orang pasien yang dirujuk ke RSHS Bandung karena kecurigaan cacar monyet atau monkeypox alias mpox. Keduanya lelaki berusia 36 dan 32 tahun. Seorang di antaranya positif cacar monyet, dan seorang lagi negatif.
Kondisi pasien yang positif cacar monyet menurut Iwan, berangsur membaik. “Hari ini sangat baik sehingga memungkinkan dilakukan pemulangan,” katanya, Senin 6 November 2023. Alasan pemulangan karena pasien telah memenuhi kriteria sembuh, yaitu sudah bebas dari demam dalam waktu 72 jam terakhir.
Selain itu ada perbaikan gejala respirasi, tidak ada lesi atau ruam baru dalam 48 jam. “Seluruh fase kulit telah mengelupas dan kita lihat ada lapisan kulit yang baru,” ujar Iwan. Pasien juga dinilai tidak perlu melakukan pemeriksaan lanjutan polymerase chain reaction atau PCR. Berdasarkan penilaian hasil klinis yang menunjukkan hasil baik itu maka RSHS Bandung bisa memulangkan pasien.
Iwan mengimbau masyarakat agar tidak panik atau cemas bila mendapati gejala yang menyerupai monkeypox atau pada orang yang dikenalnya. Dia menyarankan untuk pergi ke fasilitas kesehatan terdekat. “Kalau positif jangan cemas, penyakit bisa sembuh sendiri,” katanya. Upaya pentingnya yaitu melakukan isolasi diri hingga penyembuhan agar bisa beraktivitas kembali.
Pilihan Editor: Prediksi Cuaca Jawa Barat Sepekan, Bogor dan Sukabumi Hujan Lebat Tiap Hari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.