TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti mengajak seluruh negara anggota UNESCO mengedepankan perdamaian dengan fokus pada pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, serta komunikasi Informasi.
"Indonesia terus membangun kerja sama dengan UNESCO untuk mencapai tujuan bersama itu," katanya dilansir dari situs Kementerian Pendidikan pada Senin, 13 November 2023.
Hal itu diungkapkan Suharti dalam Sidang Umum Ke-42 UNESCO pada 10 November 2023 di Kantor Pusat UNESCO, Paris, Prancis. Di sana, dia menjelaskan Indonesia memiliki 10 situs warisan dunia dan lebih dari 11.000 warisan budaya tak benda dengan 12 di antaranya telah diakui UNESCO.
Ia mengatakan dalam usaha mewujudkan kemajuan budaya Indonesia mendorong pendekatan inovatif melalui Dana Abadi Kebudayaan untuk memperkuat komitmen terhadap semangat persatuan dalam keberagaman.
Indonesia juga mengakui peran sentral budaya dalam mengatasi krisis global sehingga akan diadakan konferensi internasional pada Agustus 2024 untuk mengeksplorasi cara sumber daya budaya nasional agar berkontribusi dalam mengelola krisis multidimensional.
Selain itu, sebagai negara megabiodiversitas, Indonesia bertanggung jawab menjaga kelestarian kekayaan alamnya melalui berbagai program UNESCO.
Indonesia akan terus berkomitmen untuk inovasi dan penelitian yang inklusif guna pemanfaatan sumber daya berkelanjutan di berbagai sektor, mendukung konservasi biodiversitas, dan inisiatif ekonomi hijau dan biru.
Oleh sebab itu, Indonesia akan menjadi tuan rumah World Water Forum di Bali pada 2024 dengan menekankan kolaborasi global dalam menghadapi tantangan kritis terkait air.
Dalam ranah komunikasi dan informasi, Indonesia mendukung dengan tegas inisiatif Memory of the World yang bertujuan melestarikan warisan dokumenter yang saat ini telah dicatatkan menjadi 11 warisan.
Untuk komitmen Indonesia terhadap aksesibilitas terbukti melalui Arsip Nasional Indonesia yang berhasil mengimplementasikan layanan daring pemberian informasi tentang koleksi arsip yang terdaftar dalam program Memory of the World.
Indonesia juga mengakui seriusnya tantangan seperti disinformasi, ancaman siber, dan pelecehan daring. "Indonesia tetap teguh dalam komitmennya untuk memfasilitasi aliran data bebas yang bermartabat, termasuk inisiatif lintas batas,” kata Suharti.
Pada kesempatan yang itu pula, Indonesia mengumumkan pencalonan diri untuk menjadi anggota Dewan Eksekutif UNESCO dan Dewan Pemerintah Program Internasional untuk Pengembangan dan Komunikasi (The International Programme for the Development of Communication - IPDC) periode 2023-2027.
“Kami berharap dukungan dari negara anggota yang sangat berharga untuk memastikan kontribusi positif Indonesia dalam mencapai tujuan nasional menjadi bagian dari masyarakat internasional, serta tujuan bersama dalam mendukung pencapaian UNESCO dan seluruh negara anggota untuk mengedepankan perdamaian,” kata Suharti.
Pilihan Editor: Kisah Nurhasanah, Srikandi dari Unej yang Raih Juara di Kontes Mobil Hemat Energi