TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penerbangan Federal (FAA) AS pada hari Rabu waktu Amerika Serikat atau Kamis, 16 November 2023 WIB, memberikan izin kepada SpaceX milik Elon Musk untuk meluncurkan uji terbang kedua perusahaan itu dari Starship generasi berikutnya, dan roket angkut berat dari Texas.
SpaceX mengatakan pihaknya menargetkan peluncuran pada hari Jumat, dengan mengatakan jendela peluncuran dua jam akan dibuka pada pukul 7 pagi Waktu Tengah (1300 GMT). Selain itu, penduduk setempat “mungkin mendengar suara keras” selama roket tersebut meluncur menuju luar angkasa.
“FAA menetapkan SpaceX memenuhi semua persyaratan keselamatan, lingkungan, kebijakan, dan tanggung jawab keuangan,” kata badan tersebut, yang mengawasi lokasi peluncuran komersial, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.
Upaya pertama SpaceX untuk mengirim Starship ke luar angkasa dilakukan pada bulan April lalu. Saat itu, roket meledak di udara empat menit setelah lepas landas yang menghancurkan landasan peluncuran perusahaan dan melemparkan pasir serta bongkahan beton sejauh bermil-mil.
Meskipun Musk, CEO dan pendiri SpaceX, memuji upaya peluncuran Starship yang melampaui ekspektasinya. Hal ini masih jauh dari tujuan keseluruhan pengujian untuk mencapai luar angkasa, menyelesaikan hampir satu revolusi penuh mengelilingi Bumi, dan memasuki kembali atmosfer untuk mendarat di lepas pantai Hawaii.
Starship, yang berdiri lebih tinggi dari Patung Liberty dengan ketinggian 394 kaki (120 meter) dan dirancang agar dapat digunakan kembali sepenuhnya. Ini mewakili sistem roket pekerja keras generasi berikutnya dari SpaceX yang mampu mengangkut sekitar 150 ton satelit ke luar angkasa. Rencananya Starship juga menyerukan sistem roket yang akan digunakan untuk membawa awak manusia ke bulan, dan akhirnya Mars.
Roket ini sangat penting bagi bisnis peluncuran SpaceX yang semakin dominan. NASA, di bawah kontrak pengembangan sekitar $4 miliar dengan SpaceX, berencana menggunakan Starship sekitar tahun 2026 untuk mendaratkan awak manusia pertama di permukaan bulan sejak tahun 1972.
Penerbangan Starship mendatang akan memiliki tujuan pengujian yang sama seperti percobaan pertama. SpaceX melakukan ratusan perbaikan pada desain roket berdasarkan kegagalan pada bulan April. FAA mengharuskan SpaceX melakukan lusinan perbaikan sebelum mengizinkan penerbangan Starship lainnya.
SpaceX menetapkan bahwa kebakaran di dalam pesawat menghalangi Starship – tahap atas sistem roket – untuk terpisah dari booster tahap pertama Super Heavy seperti yang direncanakan. Ledakan roket tersebut merupakan hasil dari perintah penghancuran otomatis, yang dipicu terlambat sekitar 40 detik.
Pilihan Editor: Eric Hiariej, Dosen Fisipol UGM Kakak Wamenkumham Dipecat Buntut Dugaan Pelecehan Seksual
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.