TEMPO.CO, Jakarta - Peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs KPU (kpu.go.id) dan mendapatkan data daftar pemilih tetap (DPT) dari situs penyelenggara pemilu itu.
Jimbo membagikan 500 ribu data sampel yang berhasil dia dapatkan pada salah satu postingannya di situs BreachForums yang biasa dipergunakan untuk menjual hasil peretasan. Selain itu disertakan beberapa tangkapan layar dari website https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk memverifikasi kebenaran data yang didapatkan tersebut.
Dalam postingan peretas, disebutkan bahwa total 252 juta baris inputan. Data yang diretas meliputi data pribadi yang cukup penting, antara lain NIK, No. KK, nomor ktp (berisi nomor paspor untuk pemilih yang berada di luar negeri), nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, kodefikasi kelurahan, kecamatan dan kabupaten serta kodefikasi TPS.
Jimbo menawarkan data yang berhasil dia dapatkan seharga US$74.000 atau setara Rp 1,1 miliar.
Tangkapan layar lainnya yang dibagikan Jimbo memperlihatkan halaman website KPU, kemungkinan berasal dari halaman dashboard pengguna. Dengan tangakapan itu, kemungkinan besar Jimbo berhasil mendapatkan akses login dengan role Admin KPU dari domain sidalih.kpu.go.id menggunakan metode phishing.
Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber, menduga kemungkinan besar data DPT bocor. “Jadi ada peretas yang berhasil membangun backdoor pada sistem KPU untuk cek DPT online dan mereka mengkopi filenya,” ujarnya, Rabu, 29 November 2023.
Menurutnya, seharusnya KPU bisa mengidentifikasi dan mencegah hal ini karena pengalaman dari pemilu sebelumnya data DPT ini selalu menjadi masalah besar. “Karena datanya sifatnya masif dan masalahnya adalah KPU harus menyediakan sarana melakukan pengecekan secara online bagi setiap pemilih,” ujarnya.
Alfons mengatakan yang menjual data ini adalah akun yang sama dengan yang mengklaim bisa mengakses rekening BCA mana pun beberapa waktu lalu, namun akhirnya menghilang sendiri dan tidak terbukti kebenarannya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.