Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendaki Gunung Marapi Ditemukan Meninggal di Puncak Dekat Kawah

image-gnews
Tim SAR melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi yang mengalami luka bakar di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin dini hari, 4 Desember 2023. Hingga pukul 04.30 WIB, Tim SAR Gabungan sudah mengevakuasi tujuh orang pendaki, sementara 11 pendaki ditemukan telah meninggal. ANTARA/Iggoy el Fitra
Tim SAR melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi yang mengalami luka bakar di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin dini hari, 4 Desember 2023. Hingga pukul 04.30 WIB, Tim SAR Gabungan sudah mengevakuasi tujuh orang pendaki, sementara 11 pendaki ditemukan telah meninggal. ANTARA/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi pada Minggu, 3 Desember 2023, ditemukan di kawasan puncak.

Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, mengatakan pihaknya hingga Selasa, 5 Desember 2023, pukul 12.15 WIB, masih berada di puncak Gunung Marapi. Pasalnya ada sekitar 10 pendaki yang hingga kini belum ditemukan.

Tim SAR masih mencari korban lainnya yang belum ditemukan. Terkait dengan kendala di lapangan, menurut dia, pihaknya kesulitan untuk menyisir puncak gunung akibat tertutup kabut.

"Sampai 5 Desember 2023, pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan TNI, Polri dan unsur masyarakat. Kami berterima kasih atas atensinya," kata Abdul Malik melalui keterangannya, Selasa.

"Delapan korban dalam kondisi meninggal dunia (ditemukan hari ini) sudah dibawa turun oleh tim pencari. Artinya tersisa 10 lagi yang kini masih dalam pencarian," tutur Abdul Malik.

Berdasarkan data Basarnas, seluruh pendaki yang berada di Gunung Marapi saat terjadi erupsi berjumlah 75 orang. 52 orang telah turun dan dinyatakan selamat, sedangkan yang dinyatakan meninggal dunia berjumlah 13 orang.

Saat ini, tim gabungan penyisiran Gunung Marapi sedang mencari 10 pendaki lagi yang belum ditemukan.

Korban Ditemukan di Kawasan Puncak

Gunung Marapi sejak 2011 berada di situasi Level II atau waspada. Berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), melarang para pendaki untuk mendekati radius 3 kilometer dari kawah.

Pelarangan tersebut bertujuan untuk meminimalisir risiko yang terjadi jika Gunung Marapi erupsi. Tipe erupsi di Gunung Marapi masuk kategori letusan freatik. Tipe ini diidentifikasi dengan erupsi yang tiba-tiba tanpa ada pertanda lebih jelas sebelumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan penemuan korban di kawasan puncak, yang berarti berdekatan dengan kawah dan masih di radius 3 kilometer.

Respons BKSDA Sumbar

Secara administratif Gunung Marapi dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar. Pengelolaan ini meliputi penetapan tarif hingga perizinan untuk mendaki ke Gunung Marapi.

Plh. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Dian Indriati, mengatakan pihaknya telah mendapatkan rekomendasi dari stakeholder untuk membuka jalur pendakian ke Gunung Marapi. Dukungan tersebut juga disetujui oleh pemerintah dan dinas setempat.

"Pendakian dibuka setelah mendapat dukungan dari seluruh stakeholder. Selain itu Balai KSDA Sumbar juga telah memiliki SOP pendakian dengan batasan-batasan tertentu," kata Dian.

Salah satu aturan yang ditetapkan oleh BKSDA Sumbar, kata Dian, tidak boleh melakukan pendakian pada malam hari dan dilarang untuk mendekati kawah. Selain itu, pendakian juga wajib dilakukan oleh minimal tiga orang atau lebih. "Untuk tanggap darurat juga terdapat posko siaga, rambu-rambu di jalur pendakian dan asuransi," ungkap Dian.

Lebih lanjut, Dian menjelaskan bahwa status level II pada gunung api bukanlah larangan untuk dilakukannya pendakian. Hanya saja, para pendaki dilarang untuk mendekati kawah dari radius 3 kilometer untuk mitigasi bencana.

Dian mencontohkan gunung api lainnya di Indonesia yang berada di level II tapi masih dibuka, misalnya Gunung Bromo, Kerinci dan Rinjani. "Dibolehkan melakukan pendakian sepanjang memiliki mitigasi dan adaptasi bencana, salah satunya larangan mendekati kawah dari radius 3 kilometer," pungkas Dian.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gunung Marapi Belum Punya Sabo Dam, Bandingkan dengan 272 di Lereng Merapi

18 menit lalu

Sebuah mobil yang terdampak banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Banjir bandang akibat meluapnya aliran air lahar dingin Gunung Marapi serta hujan deras di daerah itu mengakibatkan 18 tewas, sejumlah rumah rusak dan ratusan warga diungsikan. ANTARA/Iggoy El Fitra
Gunung Marapi Belum Punya Sabo Dam, Bandingkan dengan 272 di Lereng Merapi

Sumatera Barat membutuhkan sedikitnya 150 unit sabo dam untuk mengantisipasi potensi banjir lahar dan banjir bandang dari lereng Gunung Marapi.


Letusan Gunung Ibu Merusak Peralatan Pemantau Gempa Vulkanik

5 jam lalu

Kilatan petir muncul saat aktivitas erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Sulawesi Utara, Sabtu, 18 Mei 2024. Pos Pengamatan Gunung Ibu melaporkan gumpalan awan abu vulkanik setinggi empat kilometer yang terbentuk akibat letusan Gunung Ibu menciptakan fenomena unik berupa kilatan-kilatan petir yang menerangi puncak gunung api tersebut. Dok. PVMBG
Letusan Gunung Ibu Merusak Peralatan Pemantau Gempa Vulkanik

Pemantauan rekaman aktivitas gempa vulkanik Gunung Ibu selanjutnya akan menggunakan peralatan yang dipasang di stasiun baru.


Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

12 jam lalu

Erupsi Gunung api Ibu di Maluku Utara, pukul 13.54 WIT, Rabu, 15 Mei 2024. Badan Geologi mencatat semburan abu vulkanik mencapai ketinggian 5.000 meter dari atas puncak. Sumber: Badan Geologi
Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

Warga yang tinggal di tujuh desa dievakuasi setelah Gunung Ibu dua kali meletus pada Sabtu, 18 Mei 2024.


Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

14 jam lalu

Kami Rita, pendaki yang pecahkan rekor dunia mencapai puncak Gunung Everest sebanyak 29 kali (Instagram/@kamiritasherpa)
Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

Menurut Guinness Book of World Records, Kami Rita telah mendaki Everest hampir setiap tahun sejak pendakian pertamanya pada 1994.


Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

21 jam lalu

Kolom abu vulkanik membumbung dengan ketinggian kurang lebih lima ribu meter dari puncak Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, pada Senin, 13 Mei 2024. ANTARA/HO-PVMBG
Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

Dalam semalam, Gunung Ibu dan Gunung Semeru bergantian mengalami erupsi. Badan Geologi, melalui PVBMG, merekomendasikan penetapan daerah berbahaya.


Rentetan Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Kolom Abu Sampai 800 Meter, Awan Panas 3 Kilometer

22 jam lalu

Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu petang, 18 Mei 2024.  (PVMBG)
Rentetan Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Kolom Abu Sampai 800 Meter, Awan Panas 3 Kilometer

Gunung Semeru dilaporkan erupsi sepanjang Sabtu, 18 Mei 2024. Status masih Siaga.


Gunung Semeru Enam Kali Erupsi pada Sabtu Pagi, Masyarakat Diminta Waspada

1 hari lalu

Gunung Semeru erupsi dengan letusan abu vulkanik setinggi 600 meter di atas puncak pada Sabtu, 18 Mei 2024, pukul 08.04 WIB (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru Enam Kali Erupsi pada Sabtu Pagi, Masyarakat Diminta Waspada

Erupsi Gunung Semeru pertama terjadi pada pukul 05.06 WIB dengan visual letusan tidak teramati.


Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

1 hari lalu

Kondisi jalan nasional di Air Terjun Lembah Anai yang terban akibat diterjang banjir lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Minggu, 12 Mei 2024. (Antara/Fandi Yogari).
Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

Terpisah, Bupati Tanah Datar Eka Putra mengaku sudah sering memberikan peringatan kepada pengusaha yang berada di kawasan Lembah Anai.


Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

2 hari lalu

Kondisi banjir besar di Mahakam Ulu dengan lima kecamatan dan 37 desa yang terdampak. ANTARA/HO-Basarnas Kaltim
Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.


Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

3 hari lalu

Sebuah mobil yang terdampak banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Banjir bandang akibat meluapnya aliran air lahar dingin Gunung Marapi serta hujan deras di daerah itu mengakibatkan 18 tewas, sejumlah rumah rusak dan ratusan warga diungsikan. ANTARA/Iggoy El Fitra
Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik