Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Afghanistan Dikucilkan dari COP28, Negara Paling Rentan Perubahan Iklim

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Raja Charles dari Inggris, dan para pejabat berpose untuk foto keluarga selama Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP28) di Dubai, Uni Arab Emirates, 1 Desember 2023. REUTERS/Amr Alfik
Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Raja Charles dari Inggris, dan para pejabat berpose untuk foto keluarga selama Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP28) di Dubai, Uni Arab Emirates, 1 Desember 2023. REUTERS/Amr Alfik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kekhawatiran kemanusiaan meningkat karena Afghanistan tidak diikutsertakan dalam perundingan iklim PBB selama tiga tahun berturut-turut. Saat ini Afghanistan bergulat dengan kekeringan dan banjir yang semakin parah.

Lusinan orang tewas di Afghanistan, salah satu negara paling rentan di dunia terhadap perubahan iklim, setelah hujan lebat memicu banjir bandang yang melanda wilayah yang dilanda kekeringan pada awal tahun ini.

Namun negara ini tidak hadir dalam KTT iklim COP28 di Dubai, karena tidak diikutsertakan dalam perundingan PBB sejak Taliban mengambil alih Kabul pada tahun 2021.

Tidak ada pemerintah asing yang secara resmi mengakui kepemimpinan Taliban. Negara ini juga tidak mempunyai kursi di Majelis Umum PBB.

Para pejabat asing mengecam pembatasan yang dilakukan Taliban terhadap perempuan sebagai alasan kebijakan isolasionis saat ini. Terutama dalam soal larangan perempuan dan anak perempuan bersekolah di sekolah menengah atas dan universitas.

Namun, beberapa pihak mempertanyakan berlanjutnya pengucilan Afghanistan. Pejabat kemanusiaan dan internasional mengatakan kepada Reuters bahwa mereka melakukan upaya tahun ini untuk mengizinkan perwakilan Afghanistan hadir, bertepatan dengan pembicaraan yang lebih luas antara pemerintah asing dan lembaga multilateral tentang cara menangani Taliban.

Meskipun pada akhirnya tidak berhasil, “ada harapan bahwa mungkin tahun depan Anda akan melihat kembali keterlibatan dengan Afghanistan dalam kapasitas tertentu,” kata Qiyamud Din Ikram dari lembaga nirlaba Refugees International di sela-sela KTT COP28.

DAMPAK TERHADAP WANITA

Biro COP Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), yang bertanggung jawab untuk mengakreditasi pihak-pihak yang menghadiri KTT tahunan, pada pertemuan November 2022 memutuskan untuk menunda keputusan tentang perwakilan Afghanistan di masa depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintahan Taliban menyebut pengucilan mereka pada COP28 “disesalkan”.

“Upaya telah dilakukan agar perwakilan Afghanistan berpartisipasi dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-28…tetapi tidak ada tanggapan positif yang diterima,” kata Rouhullah Amin, kepala adaptasi iklim di Badan Perlindungan Lingkungan Nasional (NEPA) negara tersebut, yang sekarang menjabat sebagai presiden Taliban.

Sumber senior PBB mengatakan PBB dan pejabat internasional lainnya telah melakukan upaya dalam beberapa bulan terakhir untuk menghadirkan pejabat NEPA dan perwakilan Afghanistan lainnya di COP28.

UNFCCC tidak menanggapi permintaan komentar mengenai kurangnya partisipasi Afghanistan di COP28.

Di pedesaan Afghanistan, perempuan bertanggung jawab mengambil air untuk keluarga mereka, sebuah tugas yang semakin sulit seiring negara tersebut berjuang melawan kekeringan.

Perempuan merupakan bagian dari 20 juta warga Afghanistan yang menghadapi kerawanan pangan parah, yang diperburuk dengan menurunnya bantuan pangan ketika pemerintah memangkas dana kemanusiaan Afghanistan.

Pilihan Editor: 20 Kampus Terbaik Indonesia dalam QS WUR Sustainability 2024, ITB Memimpin

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

18 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

1 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut


Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, kedua dari kanan, bergabung bersama Badan Perhimpunan Hakim Perempuan Indonesia dalam seminar internasional pertama mereka di Jakarta pada tanggal 26 April.
Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

2 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

3 hari lalu

Danau Tolire. shutterstock.com
Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.


Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza


Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 hari lalu

TalKshop Hari Kartini bertajuk 'Perempuan dan Perannya '/Nakara
Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.