TEMPO.CO, Jakarta - Erlan Wijatmoko menjadi doktor pertama yang lulus dari program studi (prodi) Ilmu Ketahanan Nasional Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada atau UGM. Ia menyelesaikan pendidikan doktornya dalam waktu 2 tahun 10 bulan.
"Tak hanya menjadi lulusan doktor pertama prodi Ketahanan Nasional UGM, tetapi juga menjadi doktor Ilmu Ketahanan Nasional pertama di Indonesia sebab prodi doktor Ilmu Ketahanan Nasional UGM adalah prodi yang pertama dibuka di Indonesia,” kata Ketua Program Studi Doktor Ilmu Tannas UGM Armaidy Armawi, Rabu, 10 Januari 2024 dikutip dari laman UGM.
Erlan Wijatmoko menjadi mahasiswa Program Doktor Ilmu Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana UGM angkatan 2020. Ia meraih gelar doktor dengan mempertahankan disertasi berjudul Efektivitas Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) dalam Pembangunan Daerah Demi Terwujudnya Ketahanan Ekonomi Kabupaten Aceh Utara dan lulus dengan pujian dengan IPK 3,98 dalam sidang yudisium tanggal 22 Desember 2023.
Dalam disertasinya, Erlan menyampaikan soal UU Pemerintah Aceh yang dinilai belum efektif menjadi pedoman kebijakan pembangunan daerah, terutama dalam memperkuat ketahanan ekonomi Aceh Utara.
Hal ini disebabkan oleh rendahnya peran dan karakter elite politik baru dalam menjalankan UU Pemerintah Aceh melalui kebijakan yang tepat, ketidakpastian hukum dari isi UU Pemerintah Aceh terhadap regulasi nasional lainnya, dan minimnya peran masyarakat dalam memberikan feedback positif pada kebijakan pemerintah daerah. Kondisi tersebut berimplikasi negatif terhadap ketahanan ekonomi Aceh Utara yang membuat Aceh Utara rentan dari ancaman kemiskinan, dan kemandirian daerah.
Disertasi Erlan juga telah berhasil dipublikasikan di Jurnal Internasional Terindeks Scopus, yakni Journal Sustainability (MDPI) – Scopus Q1 berjudul “Uncovering the Challenges of Sustainable Development in North Aceh: A Policy Analysis of Special Transfer Funds”; Journal Heliyon – Scopus Q1 berjudul “Legal Effectiveness in Promoting Development Policies: A Case Study of North Aceh Indonesia”; serta Journal of Infrastrcture, Policy and Development – Scopus Q2 berjudul “An evaluation of a special government’s legal structure for alleviating poverty: Role of local government in North Aceh, Indonesia”.
Setelah ini, Armaidy berharap Erlan dapat memberikan kontribusi positif saat kembali ke instansi kerja di Pemkab Aceh Utara . Erlan juga diharapkan dapat mendistribusikan ilmu pengetahuan untuk memajukan masyarakat, dan turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.
Pilihan Editor: UGM Jadi Kampus dengan Skor SINTA Tertinggi di Indonesia