Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada, Fenomena La Nina Menghadang

image-gnews
Tanaman padi di Desa Kalianyar, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tergenang banjir. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
Tanaman padi di Desa Kalianyar, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tergenang banjir. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anomali perubahan iklim diprediksi bakal terus melanda bumi. Terutama negara-negara di wilayah Samudera Pasifik seperti Australia, Amerika Serikat, regional Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia. The National Weather Service Climate Prediction Center atau NWS-CPC—badan cuaca Amerika Serikat—menyebut bumi menghadapi ancaman fenomena La Nina, usai peristiwa El Nino di sepanjang tahun lalu.

Head of Commodities Analysis Fitch Solutions Company atau BMI Sabrin Chowdhury menyebut, kecenderungan fenomena El Nino bakal melahirkan fenomena La Nina atau ancaman hujan yang lebih tinggi. La Nina bakal terjadi antara Juni dan Agustus 2024, sehingga beberapa negara diminta waspada dan memahami risiko fenomena cuaca yang satu ini.

"La Nina berkemungkinan besar akan memengaruhi produksi gandum dan jagung di Amerika Serikat, serta kedelai dan jagung di Amerika Latin termasuk Brasil,"  kata Sabrin dikutip dari Reuters pada Ahad, 11 Februari 2024. Kondisi serupa bakal dirasakan di negara-negara Asia Tenggara dan Australia. Misalnya, perkebunan sawit dan pertanian padi diprediksi bakal menerima peningkatan curah hujan lebih tinggi dari biasanya.

Prakiraan ini merujuk pada negara-negara yang dilanda kekeringan pada tahun lalu yang kini berpotensi menghadapi ancaman La Nina. Sabrin menyebut, pada tahun lalu, El Nino telah menjadi penyebab dibatasinya ekspor bahan pokok di India karena kekeringan melanda. Padahal India merupakan pemasok beras terbesar di dunia.

La Nina merupakan satu fenomena alam periodik di Samudera Pasifik. Berakibat pada suhu muka laut di wilayah tersebut mengalami penurunan lebih dari 0,5 derajat celcius, sehingga udara terasa lebih dingin ketimbang biasanya. Dampak lain adalah curah hujan yang lebih tinggi dari rata-rata dan dapat menjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang. Fenomena ini berkebalikan dari El Nino yang terjadi pada tahun lalu, yaitu suhu permukaan laut di wilayah tengah dan timur Samudera Pasifik menjadi lebih hangat.

Baca Juga: https://tekno.tempo.co/read/1832055/bmkg-tegaskan-ancaman-nyata-perubahan-iklim-akibat-deforestasi-dan-gas-rumah-kaca

International Research Institute for Climate and Society (IRI) sebelumnya juga melaporkan bahwa La Nina diprediksi akan dimulai pada Juli mendatang. Mereka memaparkan data yang menunjukkan air yang lebih dingin dari biasanya di Pasifik Timur. Potensi lebih besar akan terjadi pada medio Agustus-September-Oktober. “Jika La Nina kembali terjadi, hal ini akan meningkatkan kemungkinan terjadinya musim semi dan musim panas basah tahun ini di Australia bagian timur,” tulis mereka dalam laporannya.

Adapun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memotret peluang kecil fenomena La Nina yang merupakan pemicu anomali iklim basah. Artinya, jumlah curah hujan tahunan pada tahun ini diperkirakan umumnya berkisar pada kondisi normal. Namun, terdapat beberapa wilayah yang akan mengalami hujan tahunan di atas normal yaitu meliputi sebagian kecil Aceh, Sumatera Barat bagian selatan, sebagian kecil Riau, dan sebagian kecil Kalimantan Selatan.

Kemudian potensi hujan lebih tinggi di sebagian kecil Gorontalo, sebagian kecil Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat bagian utara, sebagian kecil Sulawesi Selatan, sebagian kecil Papua Barat dan Papua bagian utara. Sebaliknya, potensi hujan tahunan di bawah normal juga akan terjadi di sebagian Banten, sebagian kecil Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, dan Papua bagian selatan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

13 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

2 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

Seorang siswa menjawab modul pembelajarannya setelah penangguhan kelas tatap muka, di toko kosong milik keluarganya, di Manila, Filipina, 26 April 2024. REUTERS/Lisa Marie David
5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.


Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

6 hari lalu

Sejumlah paus pilot yang terdampar di Pantai Cheynes, Australia 25 Juli 2023. Courtesy of Allan Marsh/Cheynes Beach Caravan Park/via REUTERS
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

8 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Terjun Bebas
Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.