Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Frekuensi Cuaca Ekstrem Meningkat, Kepala BMKG: Belum Semua Negara Mendapat Akses Peringatan Dini

image-gnews
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menghadiri 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Kamis, 12 Oktober 2023. (BMKG)
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menghadiri 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Kamis, 12 Oktober 2023. (BMKG)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menegaskan kembali pentingnya peringatan dini di tengah peningkatan frekuensi kejadian cuaca ekstrem. Sistem deteksi dianggap penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana alam. Namun, belum semua negara memiliki kemampuan deteksi bencana. 

“Masih banyak ketimpangan, bahkan injustice atau ketidakadilan di mana tidak semua mendapatkan akses yang equal terhadap early warning for all tersebut,” katanya di Bali pada Rabu, 6 Maret 2024.

Hal itu disampaikan Dwikorita di hadapan 139 delegasi dari 94 negara dalam acara Third Session of the Commission for Weather, Climate, Hydrological, Marine, and Related Enviromental Service and Applications ke-3 (SERCOM 3) di kawasan Nusa Nua, Bali. Indonesia sedang menjadi tuan rumah untuk forum tentang cuaca, iklim, air, dan berbagai aspek lingkungan yang berlangsung pada 4-9 Maret 2024. Dwikorita sendiri merupakan perwakilan tetap Indonesia untuk Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) serta Anggota Badan Eksekutif Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).

Menurut Dwikorita, sistem peringatan dan tindakan dini merupakan alat penting untuk mengurangi risiko bencana, juga untuk mendukung adaptasi iklim. Sistem peringatan dini berisi data dan informasi seputar iklim dan kondisi atmosfer. Biasanya ada juga rencana tanggapan untuk meminimalkan dampak bencana iklim.

Sayangnya, kata dia, banyak penduduk dunia yang belum memiliki sistem tersebut, sehingga sangat rentan menjadi korban. Padahal, intensitas kejadian cuaca ekstrem terus meningkat di seluruh penjuru Bumi, sehingga keberadaan sistem peringatan dini kian urgen.

“Bumi dan seluruh penduduknya menghadapi bahaya dari dampak besar perubahan iklim,” tutur dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menyebut sebuah sistem peringatan dini bisa dinyatakan berhasil bila dapat diakses banyak populasi. Kesenjangan antara pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam merespon peringatan dini pun seharusnya semakin kecil. 

Selain soal peringatan dini, SERCOM 3 di Bali juga mengangkat isu ketidakadilan iklim, terutama dalam konteks gender. Dwikorita menuturkan, perempuan dan komunitas yang terpinggirkan sering kali menanggung beban terbesar akibat perubahan iklim.

“Seluruh negara harus berupaya mencapai solusi inklusif yang menjamin kesetaraan dan keadilan dalam aksi iklim bersama,” katanya. 

Dwikorita berharap SERCOM 3, termasuk Gender Conference di dalamnya, dapat menjadi forum yang produktif untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan solusi terkait perubahan iklim dan kesetaraan gender. Tak semata menginspirasi solusi inovatif dan mendorong kolaborasi, agenda itu ditargetkan bisa mengikat komitmen global terhadap pembangunan berkelanjutan.

Pilihan Editor: Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

7 jam lalu

Arsip - Seorang penarik becak membasuh wajahnya dengan air di antara cengkeraman suhu panas di Dhaka, Bangladesh, 20 April 2024. (Xinhua)
Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.


BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

19 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.


4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

Peta Gempa Mag:4.0, pada 1 Mei 2024 pukul 20:35:01 WIB, pusat gempa berada dilaut 93 km BaratDaya KAB-BANDUNG Dirasakan (MMI) III Cidora, III Pamengpeuk, III Cisewu, III Bungbulang, III Singaparna, III Talegong, II Cikajang, II Pamulihan. X.com/BMKG
4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.


BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

Tembok bangunan rumah roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.


Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.


Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.


Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

2 hari lalu

TEMPO/Wahyu Setiawan
Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.


Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

2 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.


Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Rumah yang rusak akibat Gempa Garut. Dok. Humas BNPB
Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar