Untuk mengoptimalkan biogas yang dihasilkan oleh IPAL, Pemerintah Grobogan mengajak tim Undip untuk mengembangkan pemanfaatan biogas. Bentuknya adalah penambahan 5 kompor biogas dan konversi biogas menjadi energi listrik untuk penerangan jalan umum.
Ada juga penambahan digester atau mesin pengaduk limbah tahu dan limbah ternak sapi di sekitar area penelitian. Sri Hartini menggarap pemanfaatan biogas itu bersama beberapa anggota timnya, yaitu Muchammad, Diana Puspita Sari, serta Cahya Setya Utama. Mereka juga menggandeng tim dari Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), yaitu Suroto Munahar dan Bagiyo Condro Purnomo.
Ninik berharap kolaborasi akademisi dengan pemerintah daerah terus berlanjut, terlebih masih banyak UKM pabrik tahu dan ternak sapi yang limbahnya belum terolah. Pencemaran sungai belum berkurang bila limbah itu belum diatasi.
“Sedikitnya masih terdapat 5 titik (yang limbahnya belum ditangani) di desa Sugihmanik, selain dusun Sendang Mudal,” katanya. “Antara lain sentra UKM Tahu di dusun Ringinsari dan Karangsari, serta sentra ternak sapi di dusun Tegalrejo, Kalitengah dan Karangsari.”
Pilihan Editor: 442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari