TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berupaya menghindari luapan air sungai yang disebabkan banjir lahar dingin Gunung Semeru. Luapan air dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo merendam permukiman di sekitarnya pada pukul 19.30 WIB, Kamis kemarin. Para penghuninya melakukan evakuasi mandiri ke tempat lebih aman
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan air juga meluap akibat hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di wilayah Gunung Semeru. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang sempat mengeluarkan pendataan terbaru pada pukul 22.50 WIB, kemarin malam.
“Terdapat 32 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi,” kata Muhari melalui keterangan tertulis, Jumat, 19 April 2024.
Tim BPBD Lumajang juga melaporkan kerusakan tiga jembatan akibat terjangan lahar dingin. Akses yang rusak adalah Jembatan penghubung Desa Gondoruso dan Desa Bades di Kecamatan Pasirian; Jembatan di Dusun Sumberbulus Desa Oro-oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo; serta Jembatan Jurangmangu di Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko.
"Jalan Nasional Candipuro juga tergenang luapan lahar dingin," ucap. Muhari.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan, dia meneruskan, sudah terjun ke lokasi untuk menangani dampak banjir akibat lahar dingin. BPBD Kabupaten Lumajang menurunkan satu unit perahu guna mempercepat proses evakuasi. Ada pula layanan medis dari dinas kesehatan setempat.
Mewakili BNPB, Muhari mengimbau pemerintah daerah setempat untuk memantau potensi curah hujan secara berkala dan memberikan informasi secara rutin bagi masyarakat di sekitar DAS Regoyo. “Agar dapat meminimalisir dampak apabila banjir lahar dingin kembali terjadi,” tuturnya.
Pilihan Editor: Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 Indonesia, Mengenal QS WUR Lembaga yang Menentukan Tingkat Kampus Ini