TEMPO.CO, Jakarta -- Hari ini di kalender tahun depan, tepatnya 5 Mei 2025, merupakan Hari Akar Kuadrat atau Square Root Day. Hari ini terbilang unik karena hanya terjadi 9 kali dalam satu abad.
Pernahkah Anda mendengar tentang Hari Akar Kuadrat? Bagi kebanyakan orang, istilah ini mungkin terdengar asing, terutama bagi mereka yang tidak terlalu menyukai matematika.
Apa itu Hari Akar Kuadrat?
Hari Akar Kuadrat adalah hari libur tak resmi yang dirayakan pada tanggal dan bulan yang merupakan akar kuadrat dari dua digit terakhir tahun. Misalnya, pada 5 Mei 2025, tanggal 5 dan bulan 5 merupakan akar kuadrat dari 25, yang merupakan dua digit terakhir tahun 2025.
Keunikan Hari Akar Kuadrat terletak pada frekuensinya yang jarang terjadi. Berbeda dengan hari-hari penting lainnya yang diperingati setiap tahun, Hari Akar Kuadrat hanya muncul 9 kali dalam 100 tahun.
Jarak antar Hari Akar Kuadrat pun tidak sama. Jarak antar hari ini dimulai dari 3 tahun, kemudian 5 tahun, 7 tahun, dan seterusnya.
Dikutip dari The Independent, hari unik ini pertama kali diciptakan oleh seorang guru sekolah menengah atas di Redwood City, California bernama Ron Gordon. Hari Akar Kuadrat pertama diciptakan Gordon pada 9 September 1981 ditulis 9/9/81.
Meskipun tidak diresmikan sebagai hari libur nasional, Hari Akar Kuadrat tetap menarik minat para pecinta matematika dan sains. Di hari tepat urutan angka tertentu dalam kalender, beberapa tradisi unik dilakukan, seperti memakan lobak atau tanaman akar lainnya yang dipotong persegi, melambangkan "akar" yang menjadi inti dari perayaan ini.
M RAFI AZHARI | HENDRIK KHOIRUL MUHID
Pilihan editor: Prediksi Idul Fitri Serempak 10 April, Ketum PP Muhammadiyah Singgung Kalender Global