Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta Orangutan, Hewan Tercerdas yang Mirip Manusia

image-gnews
Orangutan sumatera jantan bernama Rakus dalam gambar handout yang diambil 25 Agustus 2022. Institut Perilaku Hewan Safruddin/Max Planck/Handout melalui REUTERS
Orangutan sumatera jantan bernama Rakus dalam gambar handout yang diambil 25 Agustus 2022. Institut Perilaku Hewan Safruddin/Max Planck/Handout melalui REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orangutan merupakan salah satu hewan primata yang hidup di hutan tropis. Dengan kepandaian mereka dalam beradaptasi dan kebijaksanaan alamiah yang mereka miliki, orangutan memainkan peran penting dalam ekosistem hutan dan menjadi ikon konservasi yang tak terbantahkan. 

Penelitian ekstensif dan uji laboratorium dalam beberapa dekade terakhir mengungkapkan bahwa orangutan adalah spesies yang sangat cerdas karena kemampuannya menggunakan berbagai peralatan dan membangun sarang tidur yang rumit dari dahan dan dedaunan. Seperti yang dilansir dari Earth.Org, Orangutan dinobatkan sebagai hewan paling cerdas di dunia dalam sebuah penelitian yang menempatkan mereka bahkan di atas simpanse dan gorila.

1. DNA sangat mirip dengan manusia

Dilansir dari New Scientist, Orangutan adalah kera besar yang memiliki hampir 97 persen DNA yang sama dengan manusia, sehingga menjadikan mereka salah satu kerabat terdekat kita. Kata “orang-hutan” secara harfiah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai “manusia hutan.” Mereka juga menghabiskan 80 persen waktunya di pohon, mulai dari memanjat, bepergian, dan membangun sarang tidur di pohon. 

2. Kedekatan antar individu dengan induknya

Keturunan orangutan terkadang digendong hingga berusia 5 tahun dan diberi ASI hingga berusia 8 tahun. Bahkan ketika orangutan muda sudah terlalu tua untuk digendong dan diberi makan oleh induknya, mereka mungkin masih berada di dekatnya, bepergian bersamanya, makan, dan beristirahat di pohon yang sama, hingga mereka berusia sekitar 10 tahun. 

Setelah mereka mandiri, mereka akan sendirian atau ditemani orangutan lain yang belum dewasa. Dalam kasus perempuan, mereka sering kali kembali ke ibunya untuk “mengunjungi” sampai mereka berusia sekitar 15-16 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa orangutan Kalimantan mungkin “tumbuh” lebih cepat dibandingkan orangutan sumatera dan bisa mandiri dari induknya pada usia yang lebih dini.

3. Memiliki anatomi tubuh yang hampir sempurna

Dilansir dari national geographic, tangan orangutan memiliki empat jari yang panjang namun ibu jari yang berlawanan jauh lebih pendek untuk memegang erat dahan saat mereka berjalan tinggi di pepohonan. Konfigurasi jari-jari yang beristirahat melengkung, menciptakan pegangan kait suspensori. Dengan tidak adanya ibu jari, jari-jari orangutan dapat menggenggam benda dengan diameter kecil dengan aman dengan menyandarkan bagian atas jari pada bagian dalam telapak tangan, sehingga menciptakan genggaman terkunci ganda. 

4. Dapat beradaptasi dengan lingkungan di sekitar

Kaki mereka memiliki empat jari kaki yang panjang dan jempol kaki yang saling berhadapan, sehingga memberikan mereka ketangkasan seperti tangan. Sendi pinggul juga memungkinkan kaki mereka berputar seperti lengan dan bahu. Orangutan bergerak melalui pepohonan dengan cara memanjat vertikal dan melayang. Dibandingkan dengan kera besar lainnya, mereka jarang turun ke tanah yang lebih rumit. Berbeda dengan gorila dan simpanse, orangutan bukanlah orang yang berjalan dengan buku jari, melainkan menekuk jari dan berjalan dengan menggunakan sisi tangan dan kaki. 

5. Beberapa spesies orangutan hampir punah

Beberapa spesies orangutan dianggap sangat terancam punah. Aktivitas manusia telah menyebabkan penurunan populasi dan wilayah jelajah yang parah. Ancaman terhadap populasi orangutan liar mencakup perburuan liar (untuk diambil dagingnya dan pembalasan atas konsumsi tanaman), perusakan habitat dan penggundulan hutan (untuk budidaya kelapa sawit dan penebangan kayu), dan perdagangan hewan peliharaan ilegal. Beberapa organisasi konservasi dan rehabilitasi berdedikasi terhadap kelangsungan hidup orangutan di alam liar.

Pilihan Editor: Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning Bikin Peneliti Penasaran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ratu Camilla Tak akan Lagi Beli Baju dari Bulu Hewan

1 hari lalu

Raja Charles dan Ratu Camila/Foto: Instagram/The Royal Family
Ratu Camilla Tak akan Lagi Beli Baju dari Bulu Hewan

Istana Buckingham mengirimkan surat ke PETA kalau Ratu Camilla tak akan lagi membeli baju baru yang terbuat dari bulu hewan asli.


Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

4 hari lalu

Seekor orangutan masuk ke kafe di Sabah, Malaysia, untuk mencari minuman dingin di tengah cuaca panas. Facebook
Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.


KKP Siapkan Aturan Pengelolaan Ikan Bilih

5 hari lalu

KKP Siapkan Aturan Pengelolaan Ikan Bilih

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan aturan pengelolaan Ikan Bilih atau Mystacoleucus padangensis, karena mengalami penangkapan berlebih atau overfishing dan penurunan ukuran tangkap selama beberapa tahun terakhir.


Kebun Binatang Ragunan Diserbu 78 Ribu Pengunjung, akan Ada Ulang Tahun Gorila

7 hari lalu

Pengunjung saat berwisata di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kebun Binatang Ragunan Diserbu 78 Ribu Pengunjung, akan Ada Ulang Tahun Gorila

Masa liburan menyebabkan pengunjung Kebun Binatang Ragunan melonjak. Gorila koleksi kebun binatang akan ulang tahun besok.


Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

15 hari lalu

Seekor orangutan sumatera jantan bernama Rakus, dengan luka di wajah di bawah mata kanan, di penelitian Suaq Balimbing, Aceh Selatan. Gambar diambil 23 Juni 2022. Armas/Max Planck Institute of Animal Behavior/Handout via REUTERS
Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

Seekor orangutan di Suaq Belimbing, Aceh Selatan, menarik perhatian peneliti karena bisa mengobati sendiri luka di mukanya dengan daun akar kuning


Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

22 hari lalu

Barang bukti berbagai jenis narkoba diperlihatkan saat rilis pengungkapan kasus narkotika di Mapolda Metro Jaya, Selasa, 12 Juli 2022. Selama tiga bulan kebelakang, Polda Metro Jaya menyita barang bukti berupa 86,27 kilogram sabu, 241 gram heroin, 135 butir eksrasi, empat kilogram ganja, dan 202 gram tembakau sintetis. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

22 hari lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

27 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

27 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

41 hari lalu

Seekor gorila gunung di Taman Nasional Hutan Perawan Bwindi, Uganda barat. (Xinhua/Yuan Qing)
Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

Penelitian mengungkap dampak dari tambang mineral di Afrika untuk memenuhi ledakan teknologi hijau di dunia terhadap bangsa kera besar.