Ridwan Kamil-Suswono
Mereka menyatakan ingin menambah ruang publik, memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan mengelola lingkungan hidup secara berkelanjutan. Dalam visi misi, mereka ingin Jakarta fokus pada Net Zero Emisi, termasuk subsidi panel surya untuk hunian dan alokasi anggaran khusus untuk adaptasi perubahan iklim.
Komitmen pengurangan emisi dan polusi tercermin dalam kebijakan Electronic Road Pricing (ERP) berbasis emisi dan EV tax deduction yang merupakan salah satu bentuk insentif bagi pengguna kendaraan emisi rendah. Komitmen pengurangan polusi dilakukan dalam bentuk insentif bagi industri dengan energi hijau atau baru/terbarukan.
Penambahan dan revitalisasi RTH akan memanfaatkan lahan kosong dan atap gedung untuk membangun RTH sebagai ruang publik dan kreatif. Proyek seperti Sunter Lake Front akan mengubah area menjadi destinasi hijau multifungsi untuk rekreasi, budaya, dan olahraga, memberi masyarakat akses ruang yang lebih nyaman.
Ridwan dan Suswono juga ingin adan Kebijakan Atap Hijau, yaitu dengan mendorong gedung-gedung tinggi di Jakarta untuk memanfaatkan atap sebagai ruang hijau. Gedung komersial dan perkantoran akan diwajibkan menerapkan kebijakan ini untuk meningkatkan daya serap karbon, menurunkan suhu kota, dan memperkuat ketahanan pangan dengan menanam tanaman pangan atau tanaman hias di atap.
Program ini juga akan memberikan insentif pajak kepada bangunan yang menerapkan kebijakan atap hijau. Lalu isu yang terakhir disampaikan saat debat perdana adalah pasangan calon ini ingin menanam tiga juta pohon di Jakarta.
Selain itu ada rencana pembangunan waduk dan danau retensi untuk menampung air hujan dan mengurangi aliran air ke Jakarta. Kerja sama antar wilayah diklaim akan memperkuat pengelolaan air dan pengendalian banjir.
Baca halaman berikutnya gagasan-gagasan Pramono Anung-Rano Karno, dari pengembalian sumur resapan sampai pulau utilitas