Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tekad Mahasiswa UNY Bartolomius Dias dari Pedalaman Kalimantan yang Pernah Kerja Memungut Sampah

image-gnews
Mahasiswa UNY Bartolomius Dias. UNY.ac.id
Mahasiswa UNY Bartolomius Dias. UNY.ac.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kerja keras dan perjuangan Bartolomius Dias telah mengantarnya saat ini duduk sebagai mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Mengutip artikel yang terbit di situs web UNY pada Jumat, 18 Oktober 2024, pemuda asal Desa Upe, Sanggau, Kalimantan Barat, ini telah melakoni sederet pekerjaan demi bisa tetap mengenyam pendidikan.

Sejak SMP, misalnya, Dias sudah bekerja menjadi pedagang buah, petani, bahkan pemungut sampah dan barang bekas. Hal itu dilakukannya untuk mengurangi beban ekonomi orang tuanya, pasangan Kosmas Ko'ong yang bekerja sebagai petani, kadang  juga sebagai sopir, dan Siti Lolita sebagai ibu rumah tangga.

Desa Upe, lokasi tempat tinggal mereka, tergolong daerah pedalaman di Kalimantan Barat. Akses ke kota hanya berupa jalan tanah kuning. Kondisi jalan ini menjadi rintangan pertama Dias saat melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP.

Rintangan lain adalah kondisi finansial keluarga yang memaksanya menyambi banyak pekerjaan untuk menambah uang saku tanpa perlu membebani orang tua. Perjuangan menghadapi persoalan finansial keluarga tak berhenti di sini karena Dias yang telah lulus SMP berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke bangku SMA. 

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lainnya, Dias mesti terlebih dahulu meyakinkan kedua orang tuanya kalau dia bisa melalui pendidikan SMA dengan baik. Hal tersebut harus dilakukan, karena keduanya menolak keinginan sang anak, lantaran khawatir akan jauh dari keluarga dan tidak bisa membantu ekonomi keluarga seperti biasanya.

“Saya pikir bahwa dengan melanjutkan pendidikan dapat menjadi jalan untuk membuka pikiran saya lebih luas dan menjadi langkah untuk mengembangkan diri," katanya yang selepas SMP dterima di SMA Negeri 1 Sanggau, sekolah favorit daerah setempat. 

Bisa ditebak, masalah ekonomi masih menjadi tantangan yang harus dihadapi Dias semasa berseragam putih dan abu-abu. Tapi itu tak mampu menahannya untuk lanjut lagi ke pendidikan tinggi. Pada fase ini, orang tuanya menyerah dan meminta Dias mencari biaya sendiri bila memang ingin terus melanjutkan pendidikannya menjadi mahasiswa. 

Pria kelahiran 2002 itu menempuh perkuliahan pertamanya di Universitas Tanjungpura, perguruan tinggi negeri yang ada di Kalimantan Barat. Saat itu bertepatan dengan pandemi Covid-19 dan kuliah berlangsung daring dan memungkinkannya menyambi bekerja. Dituturkannya, dia sempat bekerja sebagai sopir juga petugas cleaning service di sebuah kafe di Pontianak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dias yang sudah berstatus sebagai mahasiswa, sehari-harinya tetap harus bekerja dan mengatur waktu kuliah hingga tiba satu waktu dia mengaku kewalahan. “Banyak kendala, insiden, dan kecelakaan yang saya alami saat itu," katanya.   

Pada 2022, Dias memilih mengambil kesempatan terakhirnya mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) dan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK). Tak disangka dia tembus ke UNY, dan tambahannya, diterima pula sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah.

Dia pun mantap menginjakkan kakinya di tanah Jawa. Beban menghidupi diri sendiri yang jauh berkurang membuatnya lebih leluasa mengukir prestasi akademik. Belum lama berstatus sebagai mahasiswa UNY, Dias memutuskan untuk mengikuti perlombaan esai tingkat nasional dan sukses menyabet predikat juara.

Seiring berjalannya waktu, pemuda itu pun mulai aktif menjalani kehidupan berorganisasi dengan mengikuti kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) bidang penelitian, organisasi pengabdian, serta organisasi keagamaan.

Menurut Dias, bisa berada di UNY adalah suatu anugerah karena dia berasal dari daerah pelosok dan kurang perhatian pemerintah. “Tentunya keinginan saya untuk bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, yang bisa menjadi inspirasi untuk orang-orang, serta mampu menjadi teladan bagi orang lain, dan tentunya menebarkan manfaat di setiap langkah kita yang akan kita jalani di kemudian hari,” katanya. 

BAYU MENTARI 

Pilihan Editor: 6 Gempa Terjadi di Hari Serah Terima Jabatan Presiden RI dari Jokowi kepada Prabowo, Ini Data BMKG

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dosen Piano di Kampus Swasta Tangerang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Selama Bertahun-tahun

7 jam lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. sfgate.com
Dosen Piano di Kampus Swasta Tangerang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Selama Bertahun-tahun

MS diduga melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa mahasiswanya selama bertahun-tahun


Mahasiswa USK Bikin Losion dari Ekstrak Kulit Jeruk dan Gelatin Tuna

4 hari lalu

Lotion anti nyamuk berbahan ekstrak kulit jeruk dan gelatin kulit ikan tuna. USK
Mahasiswa USK Bikin Losion dari Ekstrak Kulit Jeruk dan Gelatin Tuna

Inovasi produk losion itu untuk Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan, dan berhasil lolos dapat dana pengembangan Kemdikbudristek.


Universitas Columbia Skors Dosen Pro-Israel karena Intimidasi Staf

4 hari lalu

Professor Shai Davidai. Foto : Colombia University
Universitas Columbia Skors Dosen Pro-Israel karena Intimidasi Staf

Shai Davidai untuk sementara diskors setelah 'berulang kali melecehkan dan mengintimidasi' staf Universitas Columbia.israel


Mahasiswa Serukan Netralitas ASN dan TNI-Polri di Pilkada Banten

4 hari lalu

Mahasiswa di Banten melakukan aksi unjukrasa menyerukan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI - Polri di Pilkada 2024, di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Banten, Selasa, 15 Oktober 2024. Dok. Istimewa
Mahasiswa Serukan Netralitas ASN dan TNI-Polri di Pilkada Banten

Kegagalan dalam menjaga netralitas dari aparat dan penyelenggara akan mencerminkan kurangnya komitmen untuk menciptakan pemilu yang bersih dan adil


Kerajinan Anyaman Pandan di Ketapang Kalimantan Barat Lebih Estetik Berkat Sentuhan Akademisi

4 hari lalu

Tim Pengabdian Masyarakat dari Institut Teknologi Bandung (ITB) saat memberikan pendampingan kepada para perajin anyaman di Desa Sungai Bakau, Ketapang, Kalimantan Barat. (Dok. ITB)
Kerajinan Anyaman Pandan di Ketapang Kalimantan Barat Lebih Estetik Berkat Sentuhan Akademisi

Kerajinan anyaman pandan telah mengakar dalam budaya dan telah jadi bagian identitas masyarakat Desa Sungai Bakau, Kabupaten Ketapang.


Polisi Umumkan Hasil Penyelidikan Kasus Perundungan PPDS Undip Besok

6 hari lalu

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto (ANTARA/I.C. Senjaya)
Polisi Umumkan Hasil Penyelidikan Kasus Perundungan PPDS Undip Besok

Penyidik telah memeriksa 43 saksi dalam kasus perundungan mahasiswa PPDS Undip.


Tampil Perdana, EV-OS Unair Menjadi Mobil Terestetik dalam Kompetisi Mobil Hemat Energi

7 hari lalu

EV-OS Unair saat menerima penghargaan kategori khusus sebagai kendaraan terestetik dalam KMHE pada Rabu, 9 Oktober 2024. (Foto: EV-OS UNAIR).
Tampil Perdana, EV-OS Unair Menjadi Mobil Terestetik dalam Kompetisi Mobil Hemat Energi

EV-OS memenangkan kategori khusus kendaraan terestetik dalam Kompetisi Mobil Hemat Energi atau KMHE 2024


Tim ITB Sukses Kucurkan Air Bor Langsung Minum di Raja Ampat

7 hari lalu

Warga meminum air langsung hasil pengeboran tim ITB di Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, Oktober 2024. (Dok.ITB)
Tim ITB Sukses Kucurkan Air Bor Langsung Minum di Raja Ampat

Tim ITB membawa peralatan bor seberat 11 ton yang beberapa kali harus dibongkar muat selama perjalanan dari Bandung hingga ke lokasi.


Ketua PPI Lebanon Sebut Ada 4 Mahasiswa Indonesia Menolak Dievakuasi

9 hari lalu

Warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Lebanon akibat permusuhan antara Hizbullah dan Israel, saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, dekat Jakarta, 7 Oktober 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
Ketua PPI Lebanon Sebut Ada 4 Mahasiswa Indonesia Menolak Dievakuasi

Ketua PPI Lebanon menyebut masih ada empat mahasiswa yang memilih bertahan di Lebanon karena ingin melanjutkan perkuliahan.


Kuliah Umum Program Studi Produksi Media Bahas Sinema Malaysia

9 hari lalu

Dr. Fikri Hakim Jermadi saat memaparkan materi Dari Preman ke Prajurit: Kemaskulinan dalam Sinema Malaysia Foto: Rachma Tri Widuri
Kuliah Umum Program Studi Produksi Media Bahas Sinema Malaysia

Program Studi Produksi Media menggelar kuliah umum yang dihadiri oleh 3 angkatan, yaitu angkatan 2022, 2023, dan 2024.