TEMPO.CO, Jakarta - Suhu terpanas di Kota Bogor, yang kenaikannya hampir 3 derajat Celcius, melampaui rata-rata suhu maksimum pada Oktober. Meskipun suhu lebih panas dari biasanya menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kondisinya belum bisa dikategorikan sebagai suhu ekstrem.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat, suhu terpanas di Kota Bogor mencapai 35,3 derajat Celcius pada 21 Oktober 2024. Sementara rata-rata suhu maksimum pada Oktober di Kota Bogor 32,5 derajat Celcius.
Menurut BMKG, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan suhu di suatu wilayah. Bisa karena tutupan awan berkurang, perubahan tata guna lahan sehingga lahan hijau berkurang, serta peningkatan polusi udara sehingga berkontribusi pada efek rumah kaca. Suhu panas terjadi pada bulan-bulan ketika curah hujan relatif rendah yang menyebabkan suhu menjadi lebih tinggi.
Kota Bogor, menurut BMKG, terletak di wilayah zona satu musim karena perbedaan antara musim hujan dan kemarau tidak signifikan. Data terkini menunjukkan bahwa suhu Kota Bogor yang tercatat pada 21 Oktober 2024 adalah yang tertinggi sepanjang tahun ini.
Sementara di area Bandung Raya, menurut Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu, suhu terpanasnya 33,6 derajat Celcius pada 16 Oktober 2024. Suhu terdingin 20,4 derajat Celcius terjadi pada 1 Oktober lalu. Bandung Raya meliputi Kota dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat.
Saat masa peralihan musim, pada cuaca siang hari didominasi oleh cuaca cerah dan mulai adanya proses konveksi. “Sehingga suhu di siang hari terasa lebih panas karena faktor kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara,” katanya saat dihubungi, Jumat 25 Oktober 2024.
Selama lima hari, dari 19-23 Oktober 2024, suhu maksimum atau terpanas di Bandung Raya berkisar 31 hingga 33,2 derajat Celcius. Sementara suhu minimumnya antara 20,6 hingga 21,4 derajat Celcius.
Pilihan Editor: 20 Kampus Terbaik di Dunia Versi QS WUR 2025, MIT Nomor Satu
