Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ditemukan, Bioplastik yang Terurai di Laut Lebih Cepat daripada Kertas

image-gnews
Dua gambar mikroskopis yang membandingkan plastik selulosa diasetat (CAD) sebelum dan setelah 36 minggu berada di air laut. Sebanyak 65-70 persen massa plastik CAD didapati meluruh atau terurai. FOTO/Bryan James, @Woods Hole Oceanographic Institution
Dua gambar mikroskopis yang membandingkan plastik selulosa diasetat (CAD) sebelum dan setelah 36 minggu berada di air laut. Sebanyak 65-70 persen massa plastik CAD didapati meluruh atau terurai. FOTO/Bryan James, @Woods Hole Oceanographic Institution
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti di Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI), Amerika Serikat, berhasil menciptakan bioplastik yang terurai cepat di laut, bahkan lebih cepat daripada kertas. Terobosan ini dianggap sebagai langkah menuju masa depan yang lebih bersih karena secara signifikan mengurangi dampak lingkungan jangka panjang dari sampah plastik di laut.

Penemuan ini bertolak dari hasil penelitian bertahun-tahun mencari jenis plastik yang paling pendek dan panjang usianya di laut. Selain juga mencari jenis sampah plastik seperti apa (seperti sedotan, kemasan makanan, dan lain-lain) yang paling banyak mencemari laut. 

Dengan semakin banyak bioplastik yang telah dikembangkan, termasuk selulosa diasetat (CDA), para peneliti sedang berlomba untuk memastikan kalau mereka dapat mengganti plastik tradisional yang lebih ramah lingkungan.  

Kini, setelah bertahun-tahun menguji, versi baru dari CDA ditemukan menjadi material bioplastik yang terurai paling cepat yang sudah diuji dalam air laut. Versi baru CDA ini juga dinilai menjanjikan sebagai pengganti bahan plastik styrofoam yang selama ini terbukti tak bisa terurai di lingkungan selama bertahun-tahun. 

Temuan itu dibuat tim peneliti di WHOI terdiri dari Bryan James, Collin Ward, Chris Reddy, Yanchen Sun, dan Kali Pate. Mereka menemukan cara untuk mempercepat proses penguraian tersebut lewat modifikasi bernama foaming atau menambahkan struktur buih atau pori-pori kecil. 

Modifikasi foaming pada material CDA akan membuatnya 15 kali lebih cepat terurai daripada CDA yang padat. "Studi ini adalah kulminasi dari riset bertahun-tahun yang berfokus pada upaya memahami apa kendali dasar atas biodegradasi CDA di laut," kata Ward, anggota senior dalam tim peneliti itu.

Mengutip artikel yang dimuat situs web Interesting Engineering , juga di whoi.edu, tim peneliti melakukan uji coba selama 36 minggu. Mereka menempatkan plastik CDA dengan modifikasi foaming tersebut dalam tangki berisi air laut yang terus mengalir. 

Hasilnya sangat mencolok, massa dari plastik itu berkurang 65-70 persen dari massa awalnya, menunjukkan biodegradasi yang cepat. Sebaliknya, plastik seperti styrofoam tidak menunjukkan degradasi sama sekali selama periode yang sama. 

Ketua tim peneliti, Bryan James, menerangkan bahwa uji juga dilakukan dengan membandingkan laju degradasi berbagai jenis sedotan yang terbuat dari material berbeda: plastik standar, kertas, CDA padat, dan CDA hasil modifikasi dengan foaming.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim mengungkap bahwa sedotan dari bioplastik CDA terurai paling cepat. Dan saat dibandingkan di antara yang padat dan yang foaming, yang kedua lebih cepat 190 persen.

"Sebagai seorang ilmuwan dan perekayasa material, ini sangat menarik bisa mendemonstrasikan foam sebagai material yang efisien, yang artinya mereka mencapai fungsionalitas menggunakan jumlah material yang paling sedikit, serta mereduksi biaya dan banyak dampak lingkungan," kata James.

Nelayan mendorong perahunya melewati tumpukan sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Uji dilakukan di laboratorium yang terkontrol menggunakan air laut dari Martha’s Vineyard Sound dekat Cape Cod, Massachusetts. Melalui pengaturan variabel cahaya, suhu, dan aliran air, para peneliti mensimulasikan kondisi laut yang sebenarnya dalam uji tersebut. 

Pendekatan itu dianggap memberikan indikasi yang andal tentang bagaimana plastik CDA akan bekerja di lingkungan laut alami. Hasil selengkapnya dari penelitian tersebut telah dipublikasikan di jurnal ACS Sustainable Chemistry & Engineering yang terbit 17 Oktober 2024. 

Tim peneliti di WHOI bekerja sama dengan Eastman, perusahaan manufaktur bioplastik, dalam rangkaian uji yang dilakukan. Juga untuk mengeksplorasi komersialisasi dari CDA hasil modifikasi tersebut. Temuan studi ini dinilai dapat membantu industri beralih dari plastik tradisional ke alternatif yang lebih ramah lingkungan sehingga mengurangi jumlah limbah plastik jangka panjang di laut.

Bayu Mentari berkontribusi dalam tulisan ini.

Pilihan Editor: Tips dari Henra yang Lulus S2 Tercepat dan Cum Laude dari UGM 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Bank Sampah Produksi BBM dan Adik Prabowo Diutus ke COP29 di Top 3 Tekno

7 jam lalu

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (kiri), Hashim S. Djojohadikusumo,  dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni setelah rapat persiapan COP29 di Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024. ANTARA/Prisca Triferna
Cerita Bank Sampah Produksi BBM dan Adik Prabowo Diutus ke COP29 di Top 3 Tekno

Selain cerita bank sampah bikin BBM solar dan adikPrabowo jadi utusan khusus ke COP29 itu, ada juga status siaga bencana Jabar hadapi musim hujan.


Bank Sampah di Dusun di Yogya Ubah Plastik Jadi BBM, Begini Cerita Manfaat dan Produksinya

1 hari lalu

Bahan bakar minyak (BBM) dari sampah plastik. BBM ini diproduksi Bank Sampah Go-Green di Dusun Cupuwatu II di Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). TEMPO/M. Syaifullah
Bank Sampah di Dusun di Yogya Ubah Plastik Jadi BBM, Begini Cerita Manfaat dan Produksinya

Produk BBM jenis solar dari hasil Bank Sampah Go-Green di Dusun Cupuwatu II mengolah sampah plastik mengalir sampai ke kawasan Malioboro.


BRIN dan Pemkot Semarang Olah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Petasol Setara Solar

1 hari lalu

Inovasi limbah plastik jadi bahan bakar oleh BRIN dan Pemkot Semarang. Dok. Humas BRIN
BRIN dan Pemkot Semarang Olah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Petasol Setara Solar

Petasol memanfaatkan limbah plastik yang mengotori sungai dan irigasi menjadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan.


Unpam, Cagub Jakarta, dan Parade Monster Plastik di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Kampus Universitas Pamulang atau Unpam 2 di Jalan Raya Puspiptek, Pamulang, Tangerang Selatan. Istimewa
Unpam, Cagub Jakarta, dan Parade Monster Plastik di Top 3 Tekno

Universitas Pamulang (Unpam) yang tak berharap menjadi perguruan tinggi negeri atau PTN masih mengisi berita terpopuler pagi ini.


Australia Bermitra dengan IPPIN Perangi Sampah Plastik di Indonesia

1 hari lalu

Australia Bermitra dengan IPPIN pada 29 Oktober 2024 menggelar acara Demo Day Plastics Innovation Hub Indonesia untuk mencari solusi sampah plastik. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Bermitra dengan IPPIN Perangi Sampah Plastik di Indonesia

Australia Bermitra dengan IPPIN menggelar acara Demo Day Plastics Innovation Hub Indonesia untuk mencari solusi sampah plastik.


Organisasi Lingkungan Gelar Parade Monster Plastik di 7 Kota, Diikuti 65.000 Anak Muda

2 hari lalu

Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) 2024 menggelar 'Parade Monster Plastik' di tujuh kota besar Indonesia, 26-28 Oktober 2024.  (AMJI)
Organisasi Lingkungan Gelar Parade Monster Plastik di 7 Kota, Diikuti 65.000 Anak Muda

Dalam rangka menghadapi krisis iklim yang semakin genting, Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) 2024 menggelar 'Parade Monster Plastik' di tujuh kota besar Indonesia.


Listrik Pergelaran Musik Get The Fest Prambanan Gunakan Solar dari 2,5 Ton Sampah Plastik

5 hari lalu

Panggung pergelaran musik Get The Fest di Taman Breksi, Prambanan, Sleman, Yogyakarta, 25-27 Oktober 2024. Konser musik ini didukung energi BBM hasil pengolahan dari sampah plastik. FOTO/M. Syaifullah
Listrik Pergelaran Musik Get The Fest Prambanan Gunakan Solar dari 2,5 Ton Sampah Plastik

Listrik untuk pergelaran musik Get The Fest 25 - 27 Oktober 2024 menggunakan energi dari sampah plastik 2,5 ton.


Polusi Plastik di Tubuh Serangga, Peneliti: Ancaman Keanekaragaman Hayati dan Produksi Pertanian

11 hari lalu

Sejumlah lebah madu Trigona (Trigona sp) berkumpul di pintu masuk sarang madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Senin, 11 Juli 2022. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah madu trigona (Trigona sp). ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja
Polusi Plastik di Tubuh Serangga, Peneliti: Ancaman Keanekaragaman Hayati dan Produksi Pertanian

Studi oleh tim peneliti internasional menemukan sampah plastik di tubuh serangga. Akan berdampak pada keanekaragaman hayati dan produksi pertanian.


KLHK Tagih Peta Jalan Pengurangan Sampah Plastik Ratusan Produsen

23 hari lalu

Perajin menunjukan produk kerajinan daur ulang sampah plastik di Bank Sampah Persatuan, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Kerajinan dari olahan sampah plastik memiliki nilai jual mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 130 ribu per produknya. Dok. TEMPO/ Febri Angga Palguna
KLHK Tagih Peta Jalan Pengurangan Sampah Plastik Ratusan Produsen

Siapa saja produsen sampah plastik yang dimaksud KLHK dan kenapa mereka ditagih peta jalan pengurangan sampah?


ECOTON Somasi Presiden Jokowi Karena Lalaikan Tanggung Jawab Atas Sungai, Tuntut Lakukan 10 Hal Ini

28 hari lalu

Aktivis lingkungan hidup dari Ecoton bersama sejumlah mahasiswa berunjuk rasa di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 14 September 2023. Mereka mendesak pemerintah setempat untuk menutup industri yang mencemari Sungai Brantas serta melakukan rehabilitasi ekosistem Sungai Brantas. ANTARA/Didik Suhartono
ECOTON Somasi Presiden Jokowi Karena Lalaikan Tanggung Jawab Atas Sungai, Tuntut Lakukan 10 Hal Ini

ECOTON melayangkan somasi kepada Presiden Jokowi atas kegagalan menangani pencemaran sampah plastik di sungai-sungai Indonesia.