TEMPO Interaktif, Miami - Bintang tenis Venus Williams memutuskan tidak akan mengikuti kejuaraan US Open karena penyakit autoimun yang disebut sebagai Sjogren's syndrome. Gangguan autoimun itu terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh Anda sendiri karena salah mengidentifikasinya sebagai bibit penyakit berbahaya. Rheumatoid arthritis, diabetes tipe 1, dan lupus adalah contoh penyakit autoimun.
Dalam sindrom Sjogren, sel darah putih dalam sistem imun menyerang kelenjar saliva dan air mata. Menurut Sjogren’s Syndrome Foundation, kelenjar yang terganggu tidak dapat menghasilkan air mata dan ludah, yang menyebabkan terjadinya dua gejala utama kondisi itu, yaitu mulut dan mata kering. Sebanyak 4 juta penduduk Amerika terdiagnosis mengalami kondisi tersebut.
Penderita gangguan ini juga mengalami nyeri sendi dan kelelahan, seperti apa yang dirasakan oleh Williams. Dalam pernyataan tertulisnya, Williams mengatakan penyakit itu juga mempengaruhi tingkat energinya. Sindrom Sjogren biasanya muncul pada orang berusia 40-an tahun, sedangkan Williams baru 31 tahun. Sekitar 90 persen pasien sindrom itu adalah perempuan.
“Meski pasien bisa mengalami peradangan pada sendinya, gangguan itu biasanya bukan arthritis yang merusak, atau menyebabkan kerusakan pada sendi,” kata Dr Carlos Lozada, dosen kedokteran rheumatologi di University of Miami School of Medicine.
Belum ada obat untuk penyakit tersebut. Penanganan yang diberikan sekadar obat untuk mulut dan mata kering, serta pasien dianjurkan lebih sering minum air. Obat antiradang juga kerap diberikan untuk meringankan nyeri, sedangkan obat yang menekan sistem imun juga dapat mengurangi timbulnya gejala.
Baca Juga:
Meski mengidap sindrom tersebut, Williams sebenarnya tetap dapat bertanding. Lozada mengatakan hal itu amat bergantung pada seberapa baik kondisi itu dapat ditangani.
LIVESCIENCE | TJANDRA