TEMPO.CO , Jakarta - Setelah memperkenalkan Windows 8, beberapa media ataupun blog teknologi mengatakan Microsoft mulai keluar dari “tempurungnya”. Betapa tidak, perusahaan yang dikenal kaku ini membawa banyak perubahan pada OS barunya, antara lain tampilan warna-warni Metro yang terkesan segar, muda, dan dinamis.
Tampilan Metro ini juga memberi keleluasaan bagi pengguna yang gemar melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan. Pujian juga masuk dari pengguna yang telah mencoba versi consumer preview. Mereka kagum dengan banyaknya gesture yang dapat digunakan untuk mengaktifkan fungsi-fungsi tertentu. Contohnya, menutup layar atau aplikasi dengan menyeret dan menggesernya ke bawah.
Namun tak sedikit pula yang merasa kurang cocok dengan banyaknya pembaruan yang dibawa Windows 8. Menurut mereka, banyak tombol ataupun fungsi dalam Windows 8 yang diletakkan secara tersembunyi.
Tombol Start, misalnya, tidak terlihat hingga pengguna mengarahkan kursor ke pojok kiri tempat tombol ini normalnya berada. Contoh lain adalah tidak ada petunjuk visual bahwa yang harus dilakukan oleh pengguna PC untuk bergeser antara satu aplikasi ke aplikasi lain adalah dengan mengklik pojok kiri layar.
Begitu banyaknya langkah yang harus diingat tentu akan menyulitkan pengguna, terutama bagi mereka yang baru berkenalan dengan Windows 8. Dengan alasan inilah, Mike Bibik, desainer antarmuka yang sebelumnya bekerja untuk Microsoft, meluncurkan sebuah situs berjudul Fixing Windows 8.
Ia menyarankan terdapat beberapa hal yang harus segera diperbaiki dari sistem operasi ini. Mengingat versi ini belumlah produk final Windows 8, banyak pengguna berharap Microsoft dapat mempertimbangkan masukan yang berhasil dijaring dari mereka yang telah mencoba versi ini.
PC WORLD | PC MAG | RATNANING ASIH