TEMPO.CO , Jakarta -Internet Explorer masih mendominasi dunia browser. Menurut perhitungan StatCounter, peramban buatan Microsoft itu menguasai 34,8 persen pangsa pasar pada Januari 2012.
Namun persentase itu jauh menciut bila dibanding Juli 2008, yang mencapai 68,5 persen. Kini selisih antara Internet Explorer dan pesaing utamanya, Google Chrome, beda tipis.
Google Chrome saat ini menguasai 30,9 persen. Kurva jumlah pemakainya pun terus menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding browser lainnya, seperti Mozilla Firefox dan Opera
Menurut lembaga riset ini, bukan hal mustahil, dalam satu tahun ke depan, Google Chrome akan menjadi mesin browser terpopuler, menyalip kedigdayaan Internet Explorer.
Lantas, apa hubungannya dengan Facebook? Anda mungkin tahu Google+. Seperti Facebook, Google+ adalah situs jejaring sosial yang mencoba merangsek dominasi layanan buatan Mark Zuckerberg itu.
Saat ini pengguna Google+ diperkirakan berjumlah lebih dari 170 juta orang. Angka itu memang masih sangat jauh dibanding Facebook, 838 juta anggota.
Meski begitu, Google tentu merasa senang dengan banyaknya pengguna Google Chrome yang mengakses Facebook. Mesin peramban ini bisa dijadikan alat spionase untuk mengetahui jumlah pengakses Facebook.
Google juga leluasa mengintegrasikan Google Chrome dengan Google+. Misalnya mencantumkan ikon Google+ di bagian depan, sehingga tinggal mengklik untuk memasukinya.
Ini tentu memudahkan pengguna ketimbang harus mengetik Facebook.com di bar alamat web. Lagi pula Facebook tak bisa mengontrol anggotanya, yang mengakses akun mereka dari berbagai macam mesin browser tersebut.
Itu sebabnya Facebook juga perlu membuat mesin peramban sendiri.
| CNET | RINI KUSTIANI