Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Twitter Mulai Ancang-ancang untuk IPO  

Editor

Budi Riza

image-gnews
Twitter. AP/dpa, Soeren Stache
Twitter. AP/dpa, Soeren Stache
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Twitter ditengarai telah memasukkan dokumen untuk melakukan initial public offering atau IPO ke pengawas pasar modal di New York pada Juli lalu. Namun, manajemen baru mengumumkannya pada awal bulan ini.

"Manajemen Twitter berhasil menjaga berita ini dari publikasi hingga akhirnya mereka memutuskan untuk memberitahukannya lewat Twitter," demikian tertulis pada situs CNET pada Rabu, 25 September 2013.

Hal ini ditelusuri oleh situs berita teknologi dan ekonomi AllthingsD yang mewawancarai sejumlah orang yang terlibat dalam proses ini. Twitter mengajukan rencana penjualan saham ke publik dan menjadi perusahaan terbuka menyusul Facebook, yang melakukannya pada pertengahan tahun lalu.

Twitter memilih bakal mencatatkan sahamnya di New York Stock Exchange dan bukannya di Nasdaq Stock Exchange. Diduga, manajemen Twitter ingin menghindari apa yang dialami Facebook saat perdagangan hari pertama sahamnya.

Saat itu, transaksi elektronik bursa saham Nasdaq sempat padam. Ini mengakibatkan kepanikan para investor dan membuat harga saham FB terus melorot nilainya. Menurut situs digital Street, Twitter bakal meraup dana sekitar US$ 1,5 miliar (sekitar Rp 15 triliun dengan valuasi perusahaan sekitar US$ 15 miliar (sekitar Rp 150 triliun).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saham Twitter, masih menurut situs Street, bakal ditawarkan pada kisaran harga sekitar US$ 30 (sekitar Rp 330 ribu per lembar). Harga ini lebih rendah dari harga penawaran saham FB, yaitu US$ 38 per lembar.

Ini karena jumlah pengguna Twitter hingga akhir tahun ini baru sekitar 260 juta akun. Bandingkan dengan Facebook yang mencapai sekitar 500-600 juta akun pengguna saat melakukan penawaran saham.

Twitter memanfaatkan Undang-Undang JOBS Act yang memungkinkan perusahaan untuk memasukkan dokumen penjajakan IPO ke pengawas bursa tanpa mengumumkan data-data internal perusahaan terlebih dulu. Hingga akhir tahun ini, pendapatan Twitter dari iklan diperkirakan mencapai sekitar US$ 580 juta (sekitar Rp 6,4 triliun). Pada tahun depan pendapatan ini bakal mencapai sekitar US$ 900 juta (sekitar Rp 9,9 triliun).

CNET | BUDI RIZA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

5 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.


Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

7 hari lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

9 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

14 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist. Foto: Canva
10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.


Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

14 hari lalu

Ilustrasi memotret dengan ponsel diam-diam. Foto : Youtube
Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?


Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

16 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru


PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

26 hari lalu

Pandi Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital. (Padndi)
PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.


Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

30 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.


Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

31 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan


Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

34 hari lalu

Peserta Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo dan Shopee
Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".