Dalam daftar itu, dari 338 perusahaan, termasuk 77 dari Inggris, menawarkan total 97 teknologi yang berbeda. Salah satu perusahaan mengatakan alatnya mampu menangkap sampai 1 miliar penyadapan per hari. Beberapa menawarkan kamera tersembunyi di kaleng cola, batu bata, atau carseats anak-anak.
Produsen lain mengklaim mampu meletakkan alat tanpa terdeteksi dalam mobil target dan melaporkan langsung secara real time seluruh percakapan di dalam mobil ke pusat-pusat kontrol pengawasan.
Tidak ada yang ilegal tentang penjualan peralatan tersebut, kata dokumen itu. "Perusahaan umumnya mengatakan teknologi baru itu untuk membantu pemerintah mengalahkan terorisme dan kejahatan," tulis Guardian.
Namun aktivis hak asasi manusia dan perlindungan privasi khawatir pada kecanggihan sistem ini. Mereka mengkhawatirkan rezim-rezim yang tidak bermoral bisa menggunakannya sebagai alat untuk memata-matai pembangkang dan kritikus.
"Ceruk pasar ini menuai keuntungan dari penderitaan pihak lain yang disadap di seluruh dunia, namun tak ada pengawasan atau akuntabilitas yang efektif," kata Matthew Rice, konsultan peneliti di Privacy International.
Tidak adanya pengaturan ini, kata dia, memungkinkan perusahaan untuk mengekspor teknologi pengawasan ke negara-negara yang menggunakan secara salah. "Misalnya, untuk memata-matai aktivis hak asasi manusia, wartawan, dan gerakan politik," katanya.
Ia berharap Surveillance Industry Index menggerakkan otoritas berwenang untuk menerapkan aturan pengawasan terhadap bisnis alat mata-mata ini.
GUARDIAN | TRIP B