TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Muhamad Ali mengatakan perusahaan menjamin keamanan perbankan yang dilakukan para nasabahnya dari ancaman Heartbleed Bug. Heartbleed merupakan bug yang terdapat dalam kriptografi OpenSSL.
Bug ini dapat membuka celah akses lalu lintas yang berjalan dari server kepada pengguna Internet. "Website BRI yang di-publish ke Internet tidak menggunakan OpenSSL sehingga serangan Heartbleed jadi tidak berdampak," katanya dalam pesan pendek, Senin, 14 April 2014.
Para peneliti dari Google menemukan Heartbleed Bug yang menjadi salah satu kelemahan keamanan Internet yang paling serius dalam beberapa tahun belakangan ini. Sejumlah situs dan komputer pengguna terancam mengalami pembobolan keamanan. (Baca: Mengenal Heartbleed Bug yang Mengancam Internet)
Heartbleed menyerang standar enkripsi OpenSSL yang menyimpan sejumlah data dan informasi sensitif yang dilindungi dalam jangkauan luas. OpenSSL ini digunakan pada hampir pada semua situs besar di Internet, seperti Facebook, Google, Twitter, dan Yahoo. (Baca juga: Heartbleed, Bug Serang Keamanan Situs di Internet)
Menurut laporan, bug yang menyerang komputer itu kabarnya sudah diketahui oleh National Agency Security (NSA) sejak dua tahun lalu. Bahkan, NSA dilaporkan meanfaatkan bug tersebut demi mendapatkan password dan informasi dasar untuk operasi peretasan. Namun, pihak NSA membantahnya.
Baca Juga:
"Laporan bahwa NSA atau intelijen lain dari pemerintah tahu tentang Heartbleed sebelum April 2014 itu tidak benar. Pemerintah menganggapi hal ini dengan serius dan akan membantu menjaga Internet agar tetap aman dan dapat dikendalikan," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Caitlin Hayden, seperti dilansir Reuters, Sabtu, 12 April 2014.
ALI HIDAYAT
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | Jokowi | Pesawat Kepresidenan | MH370 | Prabowo
Berita terpopuler:
Bayi Meninggal di Pesawat Lion Air
Intelijen Rusia: MH370 Dibajak Teroris Afganistan
20 Caleg Inkumben Dilaporkan Ke KPK