TEMPO.CO, New York - Firma keamanan dunia maya, Hold Security, mengungkapkan temuan mengenai peretas Rusia yang berada di balik pencurian jutaan username dan password di dunia maya. Hold Security memiliki data mengenai peretasan, termasuk pencurian massal yang terlacak lewat program Adobe Systems.
Peretas Rusia diketahui mencuri 1,2 miliar username dan password serta lebih dari 500 juta alamat e-mail. Berdasarkan data Hold Security, pencurian berasal dari 420 ribu situs, baik situs lembaga resmi maupun tidak resmi.
Dalam mengungkapkan temuan ini, firma asal Milwaukee, Amerika Serikat, tersebut tidak menyebutkan siapa saja korbannya. Hold Security juga tidak menyampaikan nama lembaga yang situsnya dijadikan perantara pencurian. (Baca juga: Google Akan Gunakan Password Berbasis Suara)
"Peretas bukan saja menargetkan perusahaan Amerika, tetapi dari situs apa pun yang mereka dapatkan," ujar pendiri Hold Security, Alex Holden, yang dilansir The New York Times, Kamis, 7 Agustus 2014. Dia mengatakan ada situs perusahaan yang masuk daftar 500 perusahaan terpopuler versi Fortune yang menjadi target. Ada juga yang merupakan perusahaan kecil.
Holden menyebut pencurian data tersebut sebagai hal yang sangat mengkhawatirkan. Sebab, data yang dicuri bersifat sangat pribadi, seperti alamat, nomor telepon, bahkan data akun kartu kredit. Pada Desember 2013, sebanyak 40 juta data kartu kredit dan 70 juta alamat serta nomor telepon dicuri lewat toko retail bernama Target di wilayah Eropa Timur.
Meskipun sejumlah situs di Rusia juga diretas, Holden mengatakan tidak ada hubungan antara para peretas dan pemerintah Rusia. Dia pun berencana mengingatkan penegak hukum untuk menindak kasus kejahatan dunia maya.
Menurut Holden, sejauh ini para peretas tidak menjual data yang telah dicuri. Peretas menggunakan informasi untuk mengirimkan spam ke media sosial, salah satunya Twitter. (Baca juga: Hati-Hati, Pencurian Akun Twitter)
Melihat kondisi tersebut, perusahaan didesak untuk meningkatkan kewaspadaannya atas ancaman terhadap username dan password pengunjung situsnya. "Sampai perusahaan melakukannya, pelaku kriminal tetap akan mengancam kerahasiaan banyak orang," ujar analis keamanan dunia maya dari lembaga Gartner, Avivah Litan.
THE NEW YORK TIMES | SATWIKA MOVEMENTI
Berita Lainnya:
Siapa Pantas Dampingi Ahok versi JJ Rizal
Ahok Curiga, Belum Ada Pejabat DKI yang Dipecat
Ahok Gubernur, Ini Aspek yang Perlu Diperhatikan