TEMPO.CO, California - Ketersediaan aplikasi e-mail di ponsel merupakan solusi praktis bagi pengguna perangkat mobile. Namun keamanan layanan tersebut masih perlu dipastikan. Baru-baru ini, sejumlah peneliti dari Amerika Serikat mengklaim mampu meretas layanan e-mail Google, Gmail, di ponsel Android dengan tingkat keberhasilan 92 persen. (Baca: Pengguna Google+ Bisa Kirim Pesan ke Akun Gmail)
Para peneliti dari University of California menguji kemampuan mereka membuka akses ke sejumlah aplikasi dengan menyamarkan perangkat lunak berbahaya sebagai aplikasi lain yang diunduh. Dari sejumlah aplikasi, termasuk H&R Block, Newegg, WebMD, Chase Bank, Hotels.com, dan Amazon, Gmail termasuk yang paling mudah diakses dengan aplikasi berbahaya tersebut.
Baca juga:
"Banyak orang berasumsi bahwa aplikasi ini tidak dapat diganggu dengan aplikasi lain. Kami ingin membuktikan bahwa itu tidak benar. Satu aplikasi dapat berdampak secara signifikan dan mengakibatkan konsekuensi berbahaya bagi pengguna," kata asisten profesor dan salah satu peneliti, Zhiyun Qian, seperti dilaporkan BBC News, Jumat, 22 Agustus 2014.
Peretasan ini juga dapat membuka akses menuju memori ponsel pintar. Yakni dengan menggunakan perangkat lunak berbahaya yang menyamar sebagai aplikasi yang kelihatan normal, seperti unduhan wallpaper. "Dengan peretasan ini, kami harap peneliti pihak ketiga akan membuat Android lebih kuat dan aman," kata Qian.
Selain melantas Gmail, peneliti juga berhasil menerobos Chase Bank, aplikasi yang memungkinkan pengguna membayar lewat cek dengan mengambil gambar dari kamera. Peneliti mampu mengakses kamera untuk mencuri gambar dan mengambil informasi pribadi pengguna beserta tanda tangan dan rincian bank yang digunakan.
Qian menjelaskan, meskipun uji coba dilakukan pada ponsel Android, peretasan ini juga bisa dilakukan pada sistem operasi lain, seperti iOS dan Windows. Hasil penelitian akan ditampilkan dalam konferensi keamanan cyber di San Diego oleh University of Michigan dan University of California.
RINDU P. HESTYA | BBC NEWS
Berita Lain:
Mamalia Laut Bawa Tuberkulosis ke Amerika
Google Earth Bantu Temukan Lokasi Latihan ISIS
Fenomena Bulan Kembar pada 27 Agustus Hoax