Di pulau-pulau kecil Polinesia, pembuatan kapal tak bisa maksimal karena kurangnya akses untuk mendapatkan pohon yang cukup besar. Karena itu, suku Maori ketika membuat rangka menambahkannya dengan papan kayu kecil.
Menurut peneliti, kano tersebut tampaknya mewakili teknologi campuran dari leluhur dan adaptasi dengan sumber daya alam di Selandia Baru. Alasannya, terdapat lubang-lubang besar di beberapa bagian luar dan struktur yang cukup canggih di dalam.
Ukiran kura-kura tampaknya juga tanda yang mengingatkan suku Maori dengan tanah air mereka. Desain yang tersebar di Polinesia ini jarang digunakan di ukiran pra-Eropa di Selandia Baru. Dalam mitologi masyarakat Polinesia kuno, kura-kura dianggap penting dan mewakili dewa. Secara tradisi pun hanya keturunan atas yang diizinkan untuk makan kura-kura.
Studi terpisah mengungkapkan kondisi iklim yang terjadi di Polinesia Timur memungkinkan perjalanan panjang suku Maori ke Selandia Baru. Peneliti mencatat kawasan inti es dan lingkaran pada pohon—yang bertindak sebagai stasiun cuaca zaman prasejarah—merekam semuanya, dari curah hujan angin, tekanan atmosfer, dan sirkulasi udara.
Peneliti berasumsi, kondisi iklim saat itu mengharuskan mereka pindah dari Polinesia Timur ke Selandia Baru. Hanya, ketika para peneliti merekonstruksi pola iklim di Pasifik Selatan dari sepanjang 800-1.600 Masehi, mereka menemukan Anomali Iklim Abad Pertengahan. Anomali tersebut terjadi antara tahun 800 dan 1.300 Masehi.
“Selama 20 tahun ada pergeseran iklim ekstrem,” ujar anggota penelitian, Ian Goodwin, pakar iklim dan geologi laut dari Macquarie University, Sydney, Australia. Jika dalam bentuk dasarnya, kata dia, kano akan mampu berlayar melawan angin saat iklim ekstrem terjadi.
Goodwin memprediksi perjalanan melawan arah angin dari sebuah pulau di Polinesia Timur mungkin memakan waktu selama dua minggu jika menggunakan kano. Simak berita tekno lainnya di sini.
AMRI MAHBUB
Berita lain
Bayi Ini Lahir dari Rahim Hasil Transplantasi
Era High Resolution Audio
AMD Radeon R9 285, Kartu Grafis Harga Menengah