TEMPO.CO, Virginia - Roket Antares dari Orbital Sciences meledak beberapa detik setelah lepas landas, Selasa kemarin. Rencananya, kendaraan peluncur tersebut membawa Cygnus, yang memuat 2.000 kilo lebih bahan makanan dan perlengkapan eksperimen, menuju Stasiun Antariksa Internasional. (Baca: 10 Proyek NASA yang Gagal)
Peluncuran Antares ini merupakan proyek NASA. Akibat ledakan tersebut, NASA dan Orbital Sciences merugi US$ 1,9 miliar atau setara Rp 23,8 triliun. Roket ini pertama kali terbang pada April 2013 silam. Berikut ini lima fakta tentang roket tersebut yang dikutip dari Space.
1. Mesin Dibuat pada 1960
Antares, yang juga menjadi nama bintang merah raksasa di Galaksi Bima Sakti, menggunakan dua mesin roket tipe Aerojet AJ26. Mesin tersebut menggunakan bahan bakar oksigen cair dan minyak tanah (RP1). AJ26 merupakan pengembangan mesin NK-33, yang dibuat untuk meluncurkan roket raksasa N-1 milik Rusia (saat itu bernama Uni Soviet) untuk pergi ke bulan. N-1 merupakan “jawaban” Rusia atas Saturn V milik Amerika Serikat.
2. Rocket Terbesar Virginia
NASA Flight Facility di Pulau Wallop, Virginia, memiliki landasan luncur dengan ukuran standar sebelum diciptakan Antares. Hal ini disebabkan landasan itu hanya meluncurkan roket-roket berukuran kecil. Dengan tinggi mencapai 40 meter, Antares menjadi roket terbesar yang pernah diterbangkan di Virginia.
3. “Antares”, Nama Bintang Merah Raksasa
Nama bintang merah raksasa yang berada di rasi bintang Scorpio diambil menjadi nama roket setinggi 40 meter ini. Dalam dunia astronomi, Antares merupakan bintang terbesar yang pernah ditemukan di Galaksi Bima Sakti dengan ukuran ratusan kali lipat dibandingkan matahari. Bintang tersebut terletak di sekitar 600 tahun cahaya dari bumi dan menjadi bintang paling terang di langit malam.
4. Orbital Sciences dan Sistem Pertahanan Rudal
Perusahaan yang mengembangkan Antares juga dikontrak NASA untuk meluncurkan roket bagi kendaraan satelit dalam sistem pertahanan rudal milik Badan Pertahanan Rudal, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut Amerika Serikat. Perusahaan ini juga membuat interceptor booster yang dapat memotong jalur peluncuran rudal suatu negara.
5. Roket Raksasa dengan Satelit Mini
Uji terbang pertama Antares pada April 2013 menggunakan satelit kecil. Tujuannya untuk memastikan risiko terbakar setelah melewati atmosfer bumi. Satelit tersebut seukuran cangkir kopi. Simak berita tekno lainnya di sini.
AMRI MAHBUB
Berita lain
300 Perusahaan Gelar Dagangan di Indocomtech 2014
Lagi, Microsoft Pecat 3 Ribu Karyawan
Pasar Komputer Indonesia Masih Terbuka Luas
Jonas Salk, Penemu Vaksin Polio Pertama di Dunia
Penyelidikan Meledaknya Roket NASA Bisa Sebulan