TEMPO.CO, En Zippori - Sebuah studi baru mengungkap bahwa minyak zaitun ditemukan pertama kali pada 8.000 tahun lalu di tanah yang kini disebut Israel. Para peneliti menemukan residu dari sisa-sisa makanan orang Mediterania dari pot tanah liat kuno berabad ke-6 sebelum Masehi.
“Setidaknya ini yang tertua kami temukan,” kata Ianir Milevski dan Nimrod Getzov, Direktur penggalian dari Israel Antiquities Authority, seperti dikutip dari Livescience, Senin, 22 Desember 2014.
Tim menemukan tumpukan vas tanah liat ini dalam penggalian di En Zippori di Galilea, Israel utara, sebelum Netivei Israel Co. Penggalian ini berlangsung selama 2011-2013.
Milevski dan Getzov kemudian mencari tahu apa yang tersimpan di dalam tembikar. Keduanya bersama Dvory Namdar, peneliti dari Hebrew University of Jerusalem Institute of Earth Sciences, meneliti residu organik yang menempel di tanah liat.
Analisis menunjukkan bahwa tembikar mengandung minyak zaitun dari periode Chalcolithic awal, fase zaman perunggu. Untuk mengkonfirmasi temuan, mereka pun membandingkan kandungan yang ada di tembikar dengan minyak zaitun zaman sekarang. “Ada kemiripan kimia yang kuat antara keduanya.”
Para peneliti mempelajari 20 pot tembikar, termasuk dua yang bertanggal 5.800 sebelum Masehi. Studi tersebut mengungkap bahwa ternyata minyak zaitun telah disimpan dalam pot selama 8.000 tahun. Temuan ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa minyak zaitun pertama kali ditemukan sekitar 8.000-6.000 tahun lalu.
Para arkeolog menduga industri minyak zaitun pernah berkembang di Israel utara kuno. “Ini merupakan bukti definitif pertama, minyak digunakan pada waktu tersebut,” ujar Getzov. Studi ini dipublikasikan secara online pada 24 November 24 di Israel Journal of Plant Sciences.
LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB
Baca juga:
Ahok 'Tebar' Duit Rp 20 Miliar di NTT
Dibersihkan, Bandara Ternate Segera Dibuka Lagi
Helm Busa Selamatkan Peter Cech dan Zouma
'Kacang Pukul', Kode Suap untuk Annas Maamun