Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penderita Chikungunya Ini Alami Kebutaan  

Editor

Erwin prima

image-gnews
Nyamuk aedes aegypti. AP/USDA
Nyamuk aedes aegypti. AP/USDA
Iklan

TEMPO.CO, London - Seorang wanita yang menderita demam Chikungunya saat berlibur di Karibia akhirnya kehilangan penglihatan di mata kanannya secara permanen, menurut sebuah laporan baru.

Temuan itu menunjukkan bahwa masalah penglihatan mungkin menjadi efek yang tidak dilaporkan akibat virus yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti itu. Virus itu telah menyebar dalam beberapa tahun terakhir dari Afrika dan Asia ke Karibia, Amerika Latin, dan Amerika Serikat, kata penulis laporan.

"Kehilangan penglihatan dapat menjadi komplikasi terbaru dari infeksi Chikungunya," kata Dr Abhijit Mohite, yang merawat wanita tersebut dan menulis laporan kasusnya, sebagaimana dikutip Live Science, Jumat, 7 Agustus 2015.

Sangat penting bagi orang-orang dengan masalah penglihatan mendapatkan pengobatan dini, untuk mencegah kehilangan penglihatan permanen, kata Mohite, dokter mata di Queen's Hospital di Inggris.

Para peneliti pertama kali mengenali Chikungunya di Tanzania pada 1952. Nama ini berdasarkan pada sebuah kata Afrika Timur yang berarti "yang tertekuk" karena orang yang terinfeksi virus ini sering membungkuk akibat nyeri otot dan sendi. Gejala lain termasuk demam, sakit kepala, mual, muntah dan ruam, menurut laporan kasus, yang diterbitkan pada 28 Juli dalam jurnal BMJ Case Reports itu.

Tidak ada vaksin atau obat untuk mengobati penyakit ini, tapi obat-obatan seperti steroid dapat mengobati gejala, yang meliputi peradangan, kata Dr Aileen Marty, direktur Florida International University Health Travel Medicine Program and Vaccine Clinic.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wanita dalam kasus ini berusia 69 dan mengunjungi Pulau Grenada, Karibia, pada bulan Juli 2014. Selama di sana ia digigit oleh nyamuk dan menderita penyakit seperti flu, demam, ruam, dan nyeri sendi. Dia juga mengalami kelemahan otot di wajahnya dan menerima steroid dari dokter setempat untuk mengobatinya, menurut penelitian itu.

Wanita itu kembali ke Inggris pada Agustus. Meskipun penyakitnya mereda, dia mulai mengalami kesulitan melihat pada mata kanannya. "Gejala utamanya adalah bahwa dia merasa tidak bisa melihat pada bagian bawah penglihatannya di mata kanan," kata Mohite kepada Live Science. "Ini terjadi sekitar tiga minggu setelah ia kembali dari Grenada."

Dokter lain telah mencatat masalah mata pada orang yang terinfeksi Chikungunya, tapi ini adalah kasus pertama yang diketahui seorang wanita di Inggris mengalami masalah ini, kata Mohite.

ERWIN Z | LIVESCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pencegahan Cikungunya, Apa Saja Caranya?

10 September 2022

Tak Mudah Taklukkan Aedes Aegypti
Pencegahan Cikungunya, Apa Saja Caranya?

Pencegahan cikungunya sangat bergantung pengurangan jumlah habitat wadah berisi air yang menjadi perkembangbiakan nyamuk


Cikungunya, Apa Penyebab dan Gejalanya?

10 September 2022

Tak Mudah Taklukkan Aedes Aegypti
Cikungunya, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Gejala cikungunya paling umum demam dan nyeri sendi


Ini Perbedaan Demam Berdarah dengan Demam Biasa

22 Juni 2022

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Ini Perbedaan Demam Berdarah dengan Demam Biasa

Gejala awal demam berdarah mirip dengan demam biasa, namun ada beberapa hal yang membedakannya.


Kemenkes Duga Delapan Warga Cilandak Terkena Cikungunya

3 Juni 2022

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI Maxi Rondonuwu saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di Kantor Kemenkes RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Juni 2022. Foto: ANTARA/Andi Firdaus.
Kemenkes Duga Delapan Warga Cilandak Terkena Cikungunya

Sejumlah warga Cilandak mengalami gejala demam dan bercak merah pada kulit. Kementerian Kesehatan menduga akibat Cikungunya


Waspada Wabah Chikungunya di Madiun

29 Januari 2015

Tempo/Budi Purwanto
Waspada Wabah Chikungunya di Madiun

Ada 313 warga Madiun yang terjangkit chikungunya.


Cikungunya Menyerang Bojonegoro, 50 Sakit

5 Maret 2014

Warga terbaring akibat sakit terkena demam Chikungunya di Desa Pataruman, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (27/11). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Cikungunya Menyerang Bojonegoro, 50 Sakit

Cikungunya sudah sepekan ini menyerang warga.


Peran Kunci Imunitas Bawaan Chikungunya

24 Maret 2011

Nyamuk aedes aegypti. AP/USDA
Peran Kunci Imunitas Bawaan Chikungunya

Peneliti di lembaga IRD menemukan peran kunci imunitas bawaan, yakni organisme pertahanan di baris pertama dalam menangkal infeksi.


Cikungunya Serang Warga Pasarmanggis

5 Oktober 2010

Cikungunya Serang Warga Pasarmanggis

Saya kurang tahu pasti ada berapa yang terkena, mungkin sudah belasan. Barangkali setiap keluarga ada dua orang anggota yang terkena. Suami saya yang Ketua RT saja juga terkena, kata Tuti.


Puluhan Keluarga di Cirebon Terserang Cikungunya

8 Juni 2010

Tempo/Budi Purwanto
Puluhan Keluarga di Cirebon Terserang Cikungunya

Berdasarkan pantauan Tempo, keluarga di RT 01 dan RT 02 RW 08 Kelurahan Kejaksan ini sudah terserang penyakit cikungunya sejak sekitar tiga pekan lalu.


Kasus Cikungunya di Pacitan Tergolong KLB

9 Mei 2010

Kasus Cikungunya di Pacitan Tergolong KLB

Data dari 25 puskesmas sejak Januari hingga awa Mei 2010, total penderita cikungunya sudah mencapai 2.852 orang.