Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Ekor Owa Jawa Dilepas Liarkan ke Gunung Tilu Bandung  

image-gnews
Seekor owa Jawa mengendong anaknya yang baru berusia 7 hari. Binatang asal Indonesia ini, baru saja melahirkan di Kebun Binatang Praha, Republik Ceko, 3 Agustus 2015. Matej Divizna / Getty Images
Seekor owa Jawa mengendong anaknya yang baru berusia 7 hari. Binatang asal Indonesia ini, baru saja melahirkan di Kebun Binatang Praha, Republik Ceko, 3 Agustus 2015. Matej Divizna / Getty Images
Iklan

TEMPO.COBandung - Sebanyak tiga ekor owa jawa (Hylobates moloch) dilepasliarkan ke hutan lindung Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Selasa, 10 November 2015. Owa jawa tersebut sebelumnya merupakan hasil sitaan petugas dan penyerahan dari warga yang kemudian menghuni Pusat Rehabilitasi Satwa Aspinall Foundation di Ciwidey, Kabupaten Bandung, sejak kurun 2012-2013. Ketiganya menjadi kelompok owa perdana yang dipasangi alat pemancar sinyal (transmitter).

Koordinator pengasuh di Pusat Rehabilitasi Satwa Aspinall Foundation, Ciwidey, Sigit Ibrahim mengatakan, ketiga owa jawa itu terdiri dari seekor jantan bernama Rio, berusia 12 tahun. Adapun dua ekor betina bernama Keni serta Inem, berusia lebih dari 15 tahun. “Rio dan Keni sudah jadi pasangan. Inem masih di kandang habituasi agar bisa mendapatkan pasangan di alam liar,” ujar Sigit, Senin, 9 November 2015.

Selain sehat, bebas penyakit berbahaya bagi satwa sejenis di alam liar, dan dinilai mampu bertahan hidup di hutan, owa harus punya pasangan hidup. “Owa hidup berpasangan, bisa setia atau berganti pasangan. Ketiganya belum menghasilkan keturunan,” ujarnya. Pelepasliaran itu rencananya dilaksanakan bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat terkait Hari Cinta Puspa dan Satwa tiap 5 November.

Berbeda dengan pelepasliaran sebelumnya, ketiga owa jawa tersebut dipasangi alat pemancar sinyal (transmitter). Pemasangannya dilakukan oleh dokter hewan di bagian punggung. Menurut Sigit, daya pancar sinyal itu berkisar 400-600 meter, bergantung pada kondisi ketinggian tempat. “Kekuatan baterainya antara 1-3 tahun,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alat pemancar itu sengaja dipasang untuk memantau kehidupan ketiga owa tersebut, juga habitat satwa sejenis di hutan Gunung Tilu. Rencananya, petugas akan memantau mereka selama setahun secara berkala.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

Tembok bangunan rumah roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.


Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.


Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

18 hari lalu

Foto udara Situ atau Danau Cileunca di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 5 Agustus 2023. Kawasan Situ Cileunca yang memiliki luas area 11 ribu hektar serta daya tampung hingga 11,5 juta kubik air tersebut menjadi lokasi sumber air baku bagi kebutuhan seluruh masyarakat kota Bandung yang mencapai 7.000 hingga 8.000 liter perdetik atau 7 - 8 juta kubik per bulan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

Laporan orang tenggelam di Situ Cileunca diterima pada 9 April 2024. Pencarian butuh berhari-hari karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.


Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

32 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.


Pemkab Bandung Raih 5 Penghargaan Top Bussiness 2024

42 hari lalu

Pemkab Bandung Raih 5 Penghargaan Top Bussiness 2024

Top BUMD Awards adalah kegiatan corporate rating atau pemberian penghargaan kepada BUMD-BUMD terbaik se-Indonesia


Bupati Bandung Kembali Raih Penghargaan dari Kementerian PAN-RB

49 hari lalu

Bupati Bandung Kembali Raih Penghargaan dari Kementerian PAN-RB

Kabupaten Bandung merekrut lebih banyak PNS untuk memenuhi kebutuhan lima rumah sakit baru.


Bupati Bandung Laksanakan Ground Breaking RSUD Bedas Pacira

55 hari lalu

Bupati Bandung Laksanakan Ground Breaking RSUD Bedas Pacira

Ground breaking RSUD Bedas Pacira ini adalah yang kelima, setelah empat rumah sakit lainnya telah diresmikan.


Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan PKB Jadi 'Penguasa Baru' Kabupaten Bandung

57 hari lalu

Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan PKB Jadi 'Penguasa Baru' Kabupaten Bandung

Suara PKB mendominasi untuk DPR, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten Bandung.


Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

23 Februari 2024

Warga melewati samping pabrik tekstil Kahatex yang atap bajanya runtuh tersapu angin puting beliung di Desa Mangunarga, Sumedang, Jawa Barat, 22 Februari 2024. BRIN akan meneliti fenomena amukan angin ini yang berpotensi menjadi tornado yang pertama kali terjadi di Indonesia. TEMPO/Prima Mulia
Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

Khawatir rumah ikut terhantam cuaca ekstrem angin kencang? Tips ala BNPB menarik untuk disimak


Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

22 Februari 2024

Warga berdiri di antara puing rumah yang hancur akibat angin puting beliung di Desa Sukadana, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis 22 Februari 2024. BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat, bencana angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung tersebut mengakibatkan 97 rumah dan 17 unit bangunan pabrik mengalami kerusakan serta 413 kepala keluarga terdampak dan 31 orang dilarikan ke rumah sakit. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

Kerusakan rumah akibat angin puting beliung di Kabupaten Bandung lebih besar dibandingkan di Sumedang.